Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 21 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang – Memperingati hari santri nasional, warga Kalimantan Barat di
Ketapang melaksanakan istighosah dan Shalawat Nariyah yang dipusatkan di
halaman Mapolres Ketapang, minggu malam (21/10/2018).
Kegiatan diawali Ummul Qur’an oleh Rais Syuriah PCNU
ketapang, Drs. KH. M. Faisol Maksum dilanjutkan doa istighosah Mahallul Qiyam
yang dipimpin Gus Herisas, S.Ag., SH., M.Hi, selanjutnya lantunan pembacaan Ayat
Suci Al Qur’an oleh Ust. H. M. Dhofier dan sambutan Ketua Tanfidziyah PCNU
Ketapang, KH Jema’ie Makmur.
Dalam kegiatan ini juga, juga dihadiri langsung oleh Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, SH., MH dan Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat
untuk turut memanjatkan doa meminta pertolongan agar Kalbar terjaga dan
terbebas dari bala bencana.
Pada kesempatan ini juga, didalam sambutannya Kapolda Kalbar
mengajak para alim ulama, para habaib, para kiai, para ustadz, segenap
forkopimda Ketapang dan jamaah yang hadir untuk bersemangat bershalawat dan
beristighosah bersama.
“Di tengah kita telah hadir para alim ulama, habaib, ustad
dan para santri yang sangat kita cintai dan banggakan, Alhamdulillah dengan
semangat dan tekad yang kuat kita semua hadir untuk bershalawat dan beristighosah
bersama,” kata Kapolda.
“Shalawat dan salam marilah bersama-sama kita haturkan kepada
junjungan kita, Nabi besar muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan
pengikut-pengikut Rasulullah, Insya Allah, termasuk kita semua sampai akhir
zaman, aamiin,” tuturnya.
Kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang
telah menyelenggarakan acara ini yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas
nikmat Allah SWT yang telah diberikan, dalam bentuk terciptanya rasa aman,
damai dan tentram bagi penduduk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang.
Dijelaskannya bahwa Kalimantan Barat juga Kabupaten
Ketapang didalamnya terdapat berbagai macam suku, agama dan budaya namun penduduk
Kalimantan Barat paham dan mengerti akan indahnya kebersamaan dalam keberagaman
tentunya terwujud sesuai dengan tema kegiatan pada malam ini.
“Bersama Santri Damailah Negeri,” ucap Kapolda.
Sebagai indikator kebersamaan dalam keberagaman ini,
kemarin pada kegiatan pilkada serentak 2018 wilayah Kalbar ditetapkan sebagai
wilayah paling rawan.
“Namun Alhamdulillah pada pelaksanaannya menjadi daerah yang
paling aman, lancar, damai, kondusif dan sukses. Tentunya hal tersebut tidak
luput dari kerjasama dan partisipasi semua pihak, termasuk hadirin para jamaah
di sini,” ucapnya.
Diingatkan juga kepada warga Kalbar, kedepan dalam menghadapi
agenda nasional seperti Pileg dan Pilpres 2019 yang telah memasuki tahapan
kampanye.
Tahapan yang paling meriah dalam sebuah pesta demokrasi maka
sebelum mencapai puncak pesta rakyat yang akan dilaksanakan secara serentak
pada tanggal 17 April 2019, mari mulai hari ini melalui Istighosah dan Shalawat
Nariyah dalam rangka memperingati hari Santri Nasional.
“Marilah bersama-sama kita jadikan provinsi Kalbar sebagai
percontohan bagi provinsi lain di dalam menjadi daerah yang paling aman, paling
damai, paling elegan, paling mantap, serta paling tertib dan paling bermartabat
di Indonesia,” ajak Kapolda.
Perbedaan, multi etnis dan keragaman budaya di Kalbar
menjadikan ciri khas Bangsa Indonesia, hal ini adalah salah satu nilai kekayaan
Indonesia, dimana keberagaman tersebut disatukan dengan bingkai Bhineka Tunggal
Ika dan NKRI.
“Arus globalisasi, ancaman modernisasi bukan lah suatu hal
yang bisa menggantikan nilai-nilai dan budaya bangsa, sehingga persatuan dan
persatuan tetap adalah hal yang utama baik dalam pesta demokrasi dan perbedaan
apapun kita semua disatukan oleh semangat kebangsaan dan budaya demokrasi
pancasila,” tutupnya. (*/Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Memperingati hari santri nasional, warga Kalimantan Barat di
Ketapang melaksanakan istighosah dan Shalawat Nariyah yang dipusatkan di
halaman Mapolres Ketapang, minggu malam (21/10/2018).
Kegiatan diawali Ummul Qur’an oleh Rais Syuriah PCNU
ketapang, Drs. KH. M. Faisol Maksum dilanjutkan doa istighosah Mahallul Qiyam
yang dipimpin Gus Herisas, S.Ag., SH., M.Hi, selanjutnya lantunan pembacaan Ayat
Suci Al Qur’an oleh Ust. H. M. Dhofier dan sambutan Ketua Tanfidziyah PCNU
Ketapang, KH Jema’ie Makmur.
Dalam kegiatan ini juga, juga dihadiri langsung oleh Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, SH., MH dan Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat
untuk turut memanjatkan doa meminta pertolongan agar Kalbar terjaga dan
terbebas dari bala bencana.
Pada kesempatan ini juga, didalam sambutannya Kapolda Kalbar
mengajak para alim ulama, para habaib, para kiai, para ustadz, segenap
forkopimda Ketapang dan jamaah yang hadir untuk bersemangat bershalawat dan
beristighosah bersama.
“Di tengah kita telah hadir para alim ulama, habaib, ustad
dan para santri yang sangat kita cintai dan banggakan, Alhamdulillah dengan
semangat dan tekad yang kuat kita semua hadir untuk bershalawat dan beristighosah
bersama,” kata Kapolda.
“Shalawat dan salam marilah bersama-sama kita haturkan kepada
junjungan kita, Nabi besar muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan
pengikut-pengikut Rasulullah, Insya Allah, termasuk kita semua sampai akhir
zaman, aamiin,” tuturnya.
Kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang
telah menyelenggarakan acara ini yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas
nikmat Allah SWT yang telah diberikan, dalam bentuk terciptanya rasa aman,
damai dan tentram bagi penduduk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang.
Dijelaskannya bahwa Kalimantan Barat juga Kabupaten
Ketapang didalamnya terdapat berbagai macam suku, agama dan budaya namun penduduk
Kalimantan Barat paham dan mengerti akan indahnya kebersamaan dalam keberagaman
tentunya terwujud sesuai dengan tema kegiatan pada malam ini.
“Bersama Santri Damailah Negeri,” ucap Kapolda.
Sebagai indikator kebersamaan dalam keberagaman ini,
kemarin pada kegiatan pilkada serentak 2018 wilayah Kalbar ditetapkan sebagai
wilayah paling rawan.
“Namun Alhamdulillah pada pelaksanaannya menjadi daerah yang
paling aman, lancar, damai, kondusif dan sukses. Tentunya hal tersebut tidak
luput dari kerjasama dan partisipasi semua pihak, termasuk hadirin para jamaah
di sini,” ucapnya.
Diingatkan juga kepada warga Kalbar, kedepan dalam menghadapi
agenda nasional seperti Pileg dan Pilpres 2019 yang telah memasuki tahapan
kampanye.
Tahapan yang paling meriah dalam sebuah pesta demokrasi maka
sebelum mencapai puncak pesta rakyat yang akan dilaksanakan secara serentak
pada tanggal 17 April 2019, mari mulai hari ini melalui Istighosah dan Shalawat
Nariyah dalam rangka memperingati hari Santri Nasional.
“Marilah bersama-sama kita jadikan provinsi Kalbar sebagai
percontohan bagi provinsi lain di dalam menjadi daerah yang paling aman, paling
damai, paling elegan, paling mantap, serta paling tertib dan paling bermartabat
di Indonesia,” ajak Kapolda.
Perbedaan, multi etnis dan keragaman budaya di Kalbar
menjadikan ciri khas Bangsa Indonesia, hal ini adalah salah satu nilai kekayaan
Indonesia, dimana keberagaman tersebut disatukan dengan bingkai Bhineka Tunggal
Ika dan NKRI.
“Arus globalisasi, ancaman modernisasi bukan lah suatu hal
yang bisa menggantikan nilai-nilai dan budaya bangsa, sehingga persatuan dan
persatuan tetap adalah hal yang utama baik dalam pesta demokrasi dan perbedaan
apapun kita semua disatukan oleh semangat kebangsaan dan budaya demokrasi
pancasila,” tutupnya. (*/Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini