Kubu Raya    

Wabup Hermanus Dukung Keterlibatan Wanita Dalam Politik

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 27 Oktober 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengapresiasi rekomendasi rakon

XVIII badan koordinasi organisasi wanita-gabungan organisasi wanita (BKOW-GOW)

se-Kalimantan Barat khususnya terkait aspirasi 50 persen keterwakilan perempuan

dalam pencalonan legislatif.

Menurut Hermanus, upaya meningkatkan kualitas berpolitik

memang harus dilakukan dari dalam sistem. Karena itu, ia mendorong kaum

perempuan untuk serius menyiapkan diri sebelum terjun ke politik.

“Tergantung kaum perempuannya juga. Keran sudah dibuka,

siapapun boleh mendaftar. Tinggal bagaimana para perempuan ini bisa

mempersiapkan diri dan percaya diri bahwa kita bisa berkiprah,” pesannya saat

dikunjungi GOW Kubu Raya diruang kerjanya, Kamis (25/10/2018) siang.

Hermanus menekankan pentingnya niat baik sebelum terjun ke

dunia politik. Menurut dia, niat adalah hal yang utama. Karena itu, ia meminta

kaum perempuan untuk memaknai politik secara positif. Politik, menurutnya,

jangan dikonotasikan negatif. Jika pun terjadi penyimpangan, maka perbaikan

paling efektif adalah dilakukan dari dalam sistem.

“Terkadang kembali lagi kepada perempuannya berani atau

tidak. Maju saja. Yang penting punya niat. Jangan dalam hati bicara politik

selalu berkonotasi negatif. Kalaupun memang seperti itu di lapangan, ya tugas

kitalah untuk mengubahnya. Untuk mengubah tidak bisa hanya bersuara di luar.

Tapi saatnya kita juga harus berada di dalam sistem  agar bisa memperbaikinya,” tuturnya.

Hermanus menegaskan Pemerintah daerah mendorong para

perempuan untuk berani tampil. Menurut dia, perempuan punya peran sentral dalam

memajukan kaumnya sendiri. Apalagi kini perempuan sudah melek politik.

“Bagaimana kita tidak hanya aktif dalam arti berorganisasi

perempuan. Mungkin harus ada sebuah langkah maju untuk kita bisa mengembangkan

diri lebih lanjut. Kalau bisa lewat organisasi politik yang memang peluangnya

untuk bisa melakukan perubahan lebih besar,” terangnya.

Terpenting, kata Hermanus, kompetisi dalam politik harus

dilakukan secara sehat. Tidak menimbulkan gesekan akibat adanya hal-hal negatif

seperti ujaran kebencian dan politik identitas.

“Bukan zamannya lagi kita menang dengan menyebar

ujaran-ujaran kebencian. Yang terbaik adalah bagaimana kita adu program dan adu

konsep. Jadi pesta demokrasi ini sekaligus caleg harus memberikan pendidikan

politik yang baik. Apalah artinya menang tapi menggunakan cara-cara yang

curang,” pungkasnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Ketua GOW Kubu Raya Dorong Wanita Andil Dalam Legislatif
Sabtu, 27 Oktober 2018
Artikel Sebelumnya
Hadiri Baksos Desa Bancoh, Bupati Jarot Kembali Ingatkan Empat Pesan Presiden
Sabtu, 27 Oktober 2018

Berita terkait