Pontianak    

Sutarmidji Semprot PLN: Indah Kabar Dari Rupa

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 01 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji terperanjat dan tampak berang usai

mendengar pemaparan pihak PLN yang menyatakan persentase keteraliran listrik di

Kalbar telah mencapai 100 persen. Bahkan ia menyebut apa yang disampaikan pihak

PLN dalam pertemuan itu seperti peribahasa indah kabar dari rupa.

“Saya ucapkan terima kasih dengan Pak Maman dan Ibu

Katherina Oendoen yang sudah mengkritik PLN. Karena yang disampaikan itu

mungkin 10 tahun lagi tak seperti yang diomongkan. Indah kabar dari rupa,

karena yang disampaikan yang bagus-bagus semua, realisasinya tidak, lamban,”

ketus orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu dihadapan manajer PLN Wilayah

Kalimantan Barat dalam pertemuan antara Komisi VII DPR RI bersama Gubernur

Kalbar yang berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Kamis

(1/11/2018).

Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini meminta PLN lebih

baik menyampaikan sesuatu apa adanya ketimbang hanya memberi harapan-harapan

kepada masyarakat.

“Lebih bagus yang kita sampaikan itu yang pahit-pahit tapi

realisasinya bagus dari pada masyarakat diberi harapan,” ucapnya.

Jika klaim suatu desa sudah teraliri listrik didasarkan pada

kondisi dimana dalam satu desa ada lima atau enam rumah menggunakan solar cell

dianggap sudah teraliri listrik, maka menurut Midji, klaim tersebut sebagai

akal-akalan.

“Masa satu desa yang hanya teraliri solar cell lalu disebut

sudah dialiri listrik, ini kan orang jadi ketawa nanti,” ucapnya lagi.

Dalam pertemuan itu, Midji bahkan sempat menegur Machnizon

yang ditemuinya tampak asik bermain handphone.

Midji mengaku dirinya sebagai Gubernur sangat serius dalam

menangani persoalan listrik di Kalbar. Sebab ia menilai hal ini akan berdampak

para IPM Kalbar. Tentu sebagai Gubernur, ditegaskannya, ia tak ingin selama

masa kepemimpinnya IPM Kalbar terus berada di angka 29 nasional, daya saing

berada di angka 28 dan kesejahteraan berada di angka 33 sebagaimana kondisi

saat ini.

“Makanya siapapun yang ada disini baik vertikal atau BUMN

harus bisa memberikan pelayanan yang baik. Kendala apapun yang dihadapi

pemerintah daerah harus bisa meberikan pelayanan yang baik. Kendala apapun yang

dihadapi pemerintah daerah akan bantu,” tegasnya.

Tak selesai disitu, Sutarmidji yang dikenal doyan ‘ngomel’

ini mencontohkan buruk dan bobroknya cara kerja PLN. Misalnya kata dia,

Pemerintah Kota hendak membangun jembatan Landak dan ditengahnya ada trafo.

Untuk memindahkan trafo tersebut, diungkapkan Midji, dibebankan kepada

pemerintah dengan biaya Rp350 juta.

“Kemudian misalnya saat pemerintah daerah melakukan

pelebaran jalan dan ditengahnya ada tiang listrik maka untuk memindahkan per

tiang tersebut dibebankan kepada pemerintah daerah dengan biaya sebesar Rp6

juta. Bayangkan kalau ada 1.000 tiang yang harus dipindahkan, berapa biayanya.

Terus apakah tiang itu bisa kita ambil, tidak. Karena harus dihibahkan kepada

mereka (PLN), karena tiang itu milik PLN, kan mereka (PLN) yang nyaman,” cecar

Midji.

Namun hal itu, kata dia, akan cepat diatasi apabila Presiden

berkunjung ke Pontianak.

“Kita atur saja, Presiden kunjungannya melalui jalan ini

atau jalan itu. Lalu Presiden lihat ada tiang listrik di tengah jalan yang baru

kita bangun tersebut. Hari ini kita sampaikan, besok sudah selesai di pindah ke

pinggir semua tanpa biaya sepeserpun, suke saye kalau Presiden datang,”

singgungnya.

Di Pontianak timur itu, kata dia, saat itu ada banyak tiang

listrik di tengah jalan, tapi ketika Presiden datang, dalam tiga hari kemudian

posisi tiangnya sudah berada di pinggir semua.

“Itulah kerjaan PLN, saya sampaikan apa adanya. Bapak jangan

bantah, memang faktanya seperti itu. Saya setuju kalau besok semua yang

berminat investasi di bidang kelistrikan di undang semua karena mereka (PLN)

selalu bilang mau, tapi ada jaminan atau tidak PLN beli,” pungkasnya. (Fat)

Artikel Selanjutnya
Warga Perumnas IV Datangi Kantor Bupati, Lagi Soal Sengketa Batas Wilayah
Kamis, 01 November 2018
Artikel Sebelumnya
Dua Anggota DPR-RI Asal Kalbar Kritik Tajam Kinerja PLN: Data Tak Sesuai Realita
Kamis, 01 November 2018

Berita terkait