Pontianak    

Atasi Persoalan Listrik, Gubernur Sutarmidji Dukung Kalbar Dibangun PLTN

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 02 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan

bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir

(PLTN) di Kalbar. Hal ini kata Sutarmidji, guna menyelesaikan persoalan listrik

di Kalbar baik untuk kebutuhan masyarakat maupun industri.

“Karena selama ini Kalbar masih mengalami

kekurangan daya listrik, sementara kita (Kalbar) memiliki bahan tambang uranium

sebagai bahan baku nuklir,” ujar Sutarmidji saat menerima kunjungan kerja

Komisi VII DPR RI di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (1/11/2018).

Sutarmidji juga mengungkapkan, supaya ada

percepatan pembangunan PLTN pihaknya akan terus melakukan kajian tentang

uranium yang ada di Kabupaten Melawi.

"Kita akan bekerja sama dengan

Universitas Tanjungpura, Kementerian Riset dan instansi lainnya dalam mengkaji

uranium untuk PLTN di Kalbar,” ucapnya.

Ia menilai hal ini sangat penting, sebab

sampai saat ini listrik masih menjadi persoalan besar yang terus dihadapi

masyarakat Kalbar. Selain pemadaman listrik yang kerap kali terjadi dan belum

semua masyarakat di Kalbar dapat menikmati listrik.

Walaupun, kata dia, PLN selalu menyampaikan

bahwa semua desa di Kalbar sudah teraliri listrik, baik itu bersumber listrik

PLN maupun non PLN tetapi kalau berdasarkan fakta riil di lapangan, nyatanya

masih banyak masyarakat pedalaman yang belum menikmati listrik.

“Saya menyebut yang disampaikan PLN wilayah

Kalbar ibaratkan indah kabar dari berita. Lebih baik PLN sampaikan sesuatu apa

adanya ketimbang hanya memberi harapan-harapan kepada masyarakat. Lebih bagus

yang kita sampaikan itu yang pahit-pahit tapi realisasinya bagus dari pada

masyarakat diberi harapan,” ketusnya.

Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini

menegaskan dirinya sangat serius dan konsen dengan percepatan pembangunan di

Kalbar, salah satu yang menjadi prioritas adalah masalah ketersediaan listrik.

Artinya selama memimpin lima tahun ke depan masalah listrik ini sudah harus

dapat diselesaikan.

Sebab ia menilai hal ini akan berdampak para

IPM Kalbar. Tentu sebagai Gubernur, ditegaskannya, ia tak ingin selama masa

kepemimpinnya IPM Kalbar terus berada di angka 29 nasional, daya saing berada di

angka 28 dan kesejahteraan berada di angka 33 sebagaimana kondisi saat ini.

Bang Midji juga meminta seluruh investor yang

berminat investasi dalam bidang kelistrikan di Kalbar agar diundang dalam satu

forum. Sebab apabila investor ingin berinvestasi di Kalbar, harus ada jaminan

listrik itu dibeli oleh PLN.

“Karena banyak PLTU yang sudah dibangun, seperti di

Tayan bahkan sempat mau operasi. Tetapi pada saat mau dijalankan, pihak PLN

tidak bersedia membeli dengan alasan batubara tidak sesuai standar. Hal seperti

ini harus dihindari, sehingga investor yang berinvestasi dalam bidang

kelistrikan ini merasa terjamin, kasihan juga mereka. Harus ada jaminan bahwa

listrik yang dibangun itu akan dibeli oleh PLN,” tandasnya. (Fat)

Artikel Selanjutnya
Terima Kunjungan Komisi VII DPR RI, Gubernur Sutarmidji Sampaikan Sejumlah Persoalan Kalbar: Listrik Jadi Atensi
Jumat, 02 November 2018
Artikel Sebelumnya
Komisi VII DPR RI Dorong Kalbar Diproklamirkan Sebagai Provinsi Pertama Dibangun PLTN
Jumat, 02 November 2018

Berita terkait