Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 02 November 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan
bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN) di Kalbar. Hal ini kata Sutarmidji, guna menyelesaikan persoalan listrik
di Kalbar baik untuk kebutuhan masyarakat maupun industri.
“Karena selama ini Kalbar masih mengalami
kekurangan daya listrik, sementara kita (Kalbar) memiliki bahan tambang uranium
sebagai bahan baku nuklir,” ujar Sutarmidji saat menerima kunjungan kerja
Komisi VII DPR RI di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (1/11/2018).
Sutarmidji juga mengungkapkan, supaya ada
percepatan pembangunan PLTN pihaknya akan terus melakukan kajian tentang
uranium yang ada di Kabupaten Melawi.
"Kita akan bekerja sama dengan
Universitas Tanjungpura, Kementerian Riset dan instansi lainnya dalam mengkaji
uranium untuk PLTN di Kalbar,” ucapnya.
Ia menilai hal ini sangat penting, sebab
sampai saat ini listrik masih menjadi persoalan besar yang terus dihadapi
masyarakat Kalbar. Selain pemadaman listrik yang kerap kali terjadi dan belum
semua masyarakat di Kalbar dapat menikmati listrik.
Walaupun, kata dia, PLN selalu menyampaikan
bahwa semua desa di Kalbar sudah teraliri listrik, baik itu bersumber listrik
PLN maupun non PLN tetapi kalau berdasarkan fakta riil di lapangan, nyatanya
masih banyak masyarakat pedalaman yang belum menikmati listrik.
“Saya menyebut yang disampaikan PLN wilayah
Kalbar ibaratkan indah kabar dari berita. Lebih baik PLN sampaikan sesuatu apa
adanya ketimbang hanya memberi harapan-harapan kepada masyarakat. Lebih bagus
yang kita sampaikan itu yang pahit-pahit tapi realisasinya bagus dari pada
masyarakat diberi harapan,” ketusnya.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini
menegaskan dirinya sangat serius dan konsen dengan percepatan pembangunan di
Kalbar, salah satu yang menjadi prioritas adalah masalah ketersediaan listrik.
Artinya selama memimpin lima tahun ke depan masalah listrik ini sudah harus
dapat diselesaikan.
Sebab ia menilai hal ini akan berdampak para
IPM Kalbar. Tentu sebagai Gubernur, ditegaskannya, ia tak ingin selama masa
kepemimpinnya IPM Kalbar terus berada di angka 29 nasional, daya saing berada di
angka 28 dan kesejahteraan berada di angka 33 sebagaimana kondisi saat ini.
Bang Midji juga meminta seluruh investor yang
berminat investasi dalam bidang kelistrikan di Kalbar agar diundang dalam satu
forum. Sebab apabila investor ingin berinvestasi di Kalbar, harus ada jaminan
listrik itu dibeli oleh PLN.
“Karena banyak PLTU yang sudah dibangun, seperti di
Tayan bahkan sempat mau operasi. Tetapi pada saat mau dijalankan, pihak PLN
tidak bersedia membeli dengan alasan batubara tidak sesuai standar. Hal seperti
ini harus dihindari, sehingga investor yang berinvestasi dalam bidang
kelistrikan ini merasa terjamin, kasihan juga mereka. Harus ada jaminan bahwa
listrik yang dibangun itu akan dibeli oleh PLN,” tandasnya. (Fat)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan
bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN) di Kalbar. Hal ini kata Sutarmidji, guna menyelesaikan persoalan listrik
di Kalbar baik untuk kebutuhan masyarakat maupun industri.
“Karena selama ini Kalbar masih mengalami
kekurangan daya listrik, sementara kita (Kalbar) memiliki bahan tambang uranium
sebagai bahan baku nuklir,” ujar Sutarmidji saat menerima kunjungan kerja
Komisi VII DPR RI di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (1/11/2018).
Sutarmidji juga mengungkapkan, supaya ada
percepatan pembangunan PLTN pihaknya akan terus melakukan kajian tentang
uranium yang ada di Kabupaten Melawi.
"Kita akan bekerja sama dengan
Universitas Tanjungpura, Kementerian Riset dan instansi lainnya dalam mengkaji
uranium untuk PLTN di Kalbar,” ucapnya.
Ia menilai hal ini sangat penting, sebab
sampai saat ini listrik masih menjadi persoalan besar yang terus dihadapi
masyarakat Kalbar. Selain pemadaman listrik yang kerap kali terjadi dan belum
semua masyarakat di Kalbar dapat menikmati listrik.
Walaupun, kata dia, PLN selalu menyampaikan
bahwa semua desa di Kalbar sudah teraliri listrik, baik itu bersumber listrik
PLN maupun non PLN tetapi kalau berdasarkan fakta riil di lapangan, nyatanya
masih banyak masyarakat pedalaman yang belum menikmati listrik.
“Saya menyebut yang disampaikan PLN wilayah
Kalbar ibaratkan indah kabar dari berita. Lebih baik PLN sampaikan sesuatu apa
adanya ketimbang hanya memberi harapan-harapan kepada masyarakat. Lebih bagus
yang kita sampaikan itu yang pahit-pahit tapi realisasinya bagus dari pada
masyarakat diberi harapan,” ketusnya.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini
menegaskan dirinya sangat serius dan konsen dengan percepatan pembangunan di
Kalbar, salah satu yang menjadi prioritas adalah masalah ketersediaan listrik.
Artinya selama memimpin lima tahun ke depan masalah listrik ini sudah harus
dapat diselesaikan.
Sebab ia menilai hal ini akan berdampak para
IPM Kalbar. Tentu sebagai Gubernur, ditegaskannya, ia tak ingin selama masa
kepemimpinnya IPM Kalbar terus berada di angka 29 nasional, daya saing berada di
angka 28 dan kesejahteraan berada di angka 33 sebagaimana kondisi saat ini.
Bang Midji juga meminta seluruh investor yang
berminat investasi dalam bidang kelistrikan di Kalbar agar diundang dalam satu
forum. Sebab apabila investor ingin berinvestasi di Kalbar, harus ada jaminan
listrik itu dibeli oleh PLN.
“Karena banyak PLTU yang sudah dibangun, seperti di
Tayan bahkan sempat mau operasi. Tetapi pada saat mau dijalankan, pihak PLN
tidak bersedia membeli dengan alasan batubara tidak sesuai standar. Hal seperti
ini harus dihindari, sehingga investor yang berinvestasi dalam bidang
kelistrikan ini merasa terjamin, kasihan juga mereka. Harus ada jaminan bahwa
listrik yang dibangun itu akan dibeli oleh PLN,” tandasnya. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini