Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 22 November 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang – Masih sering terjadi pemadaman listrik yang dilakukan PLN di
Kabupaten Ketapang beberapa pekan terakhir membuat semua pihak geram. Tak terkecuali
anggota DPRD Ketapang. Selain karena pemadaman yang dilakukan cukup lama,
kegeraman juga dipicu lantaran pemadaman terjadi beberapa kali dalam sehari.
Secara tegas, politikus Partai Persatuan Pembangunan, Abdul
Sani meminta PLN Provinsi Kalbar untuk segera menyikapi persoalan pemanadan
aliran listrik yang berakibat pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap
PLN Area Ketapang karena pelayanannya dinilai semakin memburuk.
“Keluhan dan kekecewaan masyarakat bukan baru sekali tapi
sudah berkali-kali tapi tak ada perbaikan pelayanan PLN. Makanya PLN Provinsi
harus mengambil sikap jangan seolah menulikan telinga dan membutakkan mata
dengan kondisi ini,” ucapnya.
Selain itu, Abdul Sani juga mengatakan jika pihak PLN
Provinsi Kalbar tidak segera mengambil sikap atas keresahan masyarakat dan
terus membiarkan PLN Ketapang melakukan pemadaman tanpa mencari solusi dan
hanya menyampaikan kendala pemadaman tentu hal ini dapat memancing masyarakat
melakukan hal-hal diluar kendali karena merasa dirugikan.
“Selama ini yang disampaikan cuma soal alasan pemadaman, tak
ada soal solusi apa yang diberikan. Makanya kalau sudah tak bisa bekerja kami
minta di mutasi saja biar penyegaran dan ada inovasi baru di PLN Area Ketapang
ini,” tegasnya.
Sementara Asisten Manager Pelayanan dan Administrasi PLN
Area Ketapang, Tumbur Manulu mengatakan jika pemadaman listrik yang masih
sering terjadi belakangan ini dikarenakan adanya pemeliharaan rutin atau Maintenance
Outage di PLTU Unit 2.
“Ditambah adanya gangguan di pipa pendingin di PLTU Unit 1,
makanya pemadaman bergilir dilakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan saat ini untuk ganguan
di PLTU Unit 1 sudah kembali normal pada Rabu (21/11) sekitar pukul 20.30 WIB.
Sehingga tidak akan ada pemadaman lagi, meskipun untuk PLTU Unit 2 saat ini
pihaknya masih melakukan pemeliharaan rutin selama 15 hari lamanya.
“Sekarang suplay sudah aman tidak menganggu pasokan ke
pelanggan jadi pemadaman tidak ada lagi,” tutupnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Masih sering terjadi pemadaman listrik yang dilakukan PLN di
Kabupaten Ketapang beberapa pekan terakhir membuat semua pihak geram. Tak terkecuali
anggota DPRD Ketapang. Selain karena pemadaman yang dilakukan cukup lama,
kegeraman juga dipicu lantaran pemadaman terjadi beberapa kali dalam sehari.
Secara tegas, politikus Partai Persatuan Pembangunan, Abdul
Sani meminta PLN Provinsi Kalbar untuk segera menyikapi persoalan pemanadan
aliran listrik yang berakibat pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap
PLN Area Ketapang karena pelayanannya dinilai semakin memburuk.
“Keluhan dan kekecewaan masyarakat bukan baru sekali tapi
sudah berkali-kali tapi tak ada perbaikan pelayanan PLN. Makanya PLN Provinsi
harus mengambil sikap jangan seolah menulikan telinga dan membutakkan mata
dengan kondisi ini,” ucapnya.
Selain itu, Abdul Sani juga mengatakan jika pihak PLN
Provinsi Kalbar tidak segera mengambil sikap atas keresahan masyarakat dan
terus membiarkan PLN Ketapang melakukan pemadaman tanpa mencari solusi dan
hanya menyampaikan kendala pemadaman tentu hal ini dapat memancing masyarakat
melakukan hal-hal diluar kendali karena merasa dirugikan.
“Selama ini yang disampaikan cuma soal alasan pemadaman, tak
ada soal solusi apa yang diberikan. Makanya kalau sudah tak bisa bekerja kami
minta di mutasi saja biar penyegaran dan ada inovasi baru di PLN Area Ketapang
ini,” tegasnya.
Sementara Asisten Manager Pelayanan dan Administrasi PLN
Area Ketapang, Tumbur Manulu mengatakan jika pemadaman listrik yang masih
sering terjadi belakangan ini dikarenakan adanya pemeliharaan rutin atau Maintenance
Outage di PLTU Unit 2.
“Ditambah adanya gangguan di pipa pendingin di PLTU Unit 1,
makanya pemadaman bergilir dilakukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan saat ini untuk ganguan
di PLTU Unit 1 sudah kembali normal pada Rabu (21/11) sekitar pukul 20.30 WIB.
Sehingga tidak akan ada pemadaman lagi, meskipun untuk PLTU Unit 2 saat ini
pihaknya masih melakukan pemeliharaan rutin selama 15 hari lamanya.
“Sekarang suplay sudah aman tidak menganggu pasokan ke
pelanggan jadi pemadaman tidak ada lagi,” tutupnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini