KalbarOnline, Ketapang – Warga Ketapang mengaku kecewa dengan pelayan PLN, yang kerap melakukan pemadaman aliran listrik selama hampir satu bulan terakhir. Hal itu membuat aktivitas mereka terganggu.
Satu diantara warga di Kecamatan Air Upas, Heri Anderson menilai, buruknya pelayanan PLN Ketapang lantaran dalam satu bukan terakhir kerap melakukan pemadaman bergilir hampir setiap hari, bahkan dalam satu hari pemadaman berlangsung hingga 6 jam.
“Sudah hampir satu bulan ini PLN di wilayah Air Upas dan sekitarnya melakukan pemadaman bergilir dengan rentang waktu yang cukup lama, 5 sampai 6 jam dalam satu kali 24 jam,” keluhnya, Sabtu (30/7/2022).
Pemadam yang sudah berlarut-larut itu membuat warga resah. Tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, byarpet juga merugikan masyarakat sebagai konsumen PLN yang harus rutin membayar, sebab jika terlambat bayar akan di putus aliran listrik di rumahnya.
“Kalau alasannya karena mesin mengalami kerusakan, vendornya kemana kok sampai lama sekali tidak dilakukan perbaikan dan PLN terkesan abai dan tak peduli,” kesalnya.
Dia berharap, PLN lebih tanggap terhadap keluhan masyarakat. Apalagi saat ini listrik tak lagi sekedar untuk penerangan saja, namun sudah banyak pekerjaan yang bergantung sepenuhnya kepada listrik.
“Kalau mati sampai berjam-jam beginikan kasihan warga,” ujarnya.
Warga lainnya, Sriani (37 tahun) juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku setiap hari listrik padam, kalau tidak siang, pemadaman malam hari.
“Kalau di Jakarta, mati beberapa menit saja sudah ada beberapa pejabat PLN yang berhentikan dan ada penggantian kerugian ke pengguna. Kalau di hulu ni memang beda perlakuannya,” paparnya.
Menanggapi masalah tersebut, Manager PLN UP3 Ketapang, Vicky Reandry Faradian memohon maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak seperti di Kecamatan Air Upas, Marau, Manis Mata dan Kecamatan Singkup.
Vicky mengaku, saat ini sistem kelistrikan Air Upas mengalami defisit daya sebesar 800 KiloWatt (kW) pada siang hari dan 1.300 kW pada malam hari. Hal ini terjadi akibat lima unit mesin pembangkit di PLTD Air Upas mengalami gangguan.
“Saat ini kami terus melakukan perbaikan mesin-mesin yang mengalami gangguan. Kami upayakan dua unit mesin dengan kapasitas total 900 kW dapat normal 8 Agustus 2022 nanti,” ujar Vicky.
Vicky menerangkan, selain upaya perbaikan mesin, PLN UP3 Ketapang dengan dukungan PLN UIW Kalbar, juga telah melakukan relokasi satu unit mesin dari Kabupaten Sintang untuk mengurangi defisit daya di sistem Air Upas dan sekitarnya.
“Saat ini mesin dari sintang dengan kapasitas 350 kW sudah tiba dan sedang proses pemasangan di PLTD Air Upas, kami estimasi beroperasi 8 Agustus, semoga bisa lebih cepat,” sebutnya.
Sementara itu, Manager ULP Tumbangtiti, Ahmad Khoironi yang juga sebagai Manajer Pelaksana Layanan Kelistrikan Sistem Air Upas mengaku bakal melakukan pengawasan dan monitoring proses penormalan sistem secara intens.
“Kami akan kawal keseluruhan proses penormalan sistemnya agar dapat berjalan sesuai rencana,” ucapnya. (Adi LC)
Comment