Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 24 November 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang – Turut andil memeriahkan Raker Pentas
Seni Budaya Dayak dan Pameran VI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang, Sanggar
Timban Star Borneo dibawah naungan Karang Taruna Ketabung Bepangkau, Desa Air
Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang mengukir prestasi yang
membanggakan, Jumat (22/11/2018).
Membuka pentas seni budaya dayak Ketapang,
sanggar yang diketuai Sugiarto, S.Pd ini langsung menyabet peringkat pertama
menyisihkan 14 peserta lainnya dalam lomba Tari Dayak Kreasi.
Kegiatan yang bertemakan ‘dengan budaya
kita perkuat nilai demokrasi dan persatuan menuju masyarakat Ketapang maju dan
sejahtera’ yang direncanakan berlangsung selama 4 hari, di mulai sejak 22-25
November 2018 di taman budaya Pendopo Bupati Ketapang ini memicu semangat
pemuda-pemudi Air Upas untuk turut bersaing menampilkan talenta yang mereka
miliki.
Dengan prestasi yang dicapai pada pembukaan
lomba tersebut, Sugiarto berharap dapat menyumbangkan kembali predikat juara
pada lomba lainnya.
Lomba yang belum diikuti diantaranya menyumpit,
pangkak gasing, memindang beras, melukis perisai, mengukir dan memahat.
Sugiarto mengatakan akan mengoptimalkan
muda-mudi asusannya untuk merebut predikat juara pada beberapa lomba yg belum
diselenggarakan.
“Kami akan mengoptimalkan potensi bakat yang
dimiliki muda-mudi kami hingga mampu bersaing dengan peserta lomba lainnya dan
berharap setelah menoreh prestasi yang baik di tingkat kabupaten akan mengikuti
Gawai di tingkat Provinsi,” ujarnya.
Sugiarto juga berharap kedepannya ada pihak
yang mendukung dan benar-benar terorganisir dengan baik.
“Kami sangat berharap ada dukungan dari
Pemerintah Desa, Kecamatan dan wadah adat karena selain bertemakan adat, apa
yang kami lakukan juga untuk mengharumkan nama desa dan kecamatan termasuk juga
Dewan Adat Kecamatan Air Upas,” pintanya.
“Dengan dana yang minim sangat menyulitkan
kami dalam berkreasi. Seperti halnya saat ini, peserta yang turut mengikuti
lomba berjumlah 22 personil, dengan waktu 4 hari kami hanya mengantongi bantuan
sukarela dari berbagai pihak termasuk kelompok tani berjumlah kurang lebih Rp5.7
juta. Ini tidak mudah dan harus prihatin dengan pengeluaran kami,” sambungnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan pihaknya ini.
“Semoga prestasi yang kami raih dapat
menjadi referensi untuk lebih meningkatkan semangat, kreasi dan inovasi inovasi
baru dalam melestarikan budaya dayak khususnya budaya Air Upas,” tutupnya. (Jansen)
KalbarOnline,
Ketapang – Turut andil memeriahkan Raker Pentas
Seni Budaya Dayak dan Pameran VI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang, Sanggar
Timban Star Borneo dibawah naungan Karang Taruna Ketabung Bepangkau, Desa Air
Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang mengukir prestasi yang
membanggakan, Jumat (22/11/2018).
Membuka pentas seni budaya dayak Ketapang,
sanggar yang diketuai Sugiarto, S.Pd ini langsung menyabet peringkat pertama
menyisihkan 14 peserta lainnya dalam lomba Tari Dayak Kreasi.
Kegiatan yang bertemakan ‘dengan budaya
kita perkuat nilai demokrasi dan persatuan menuju masyarakat Ketapang maju dan
sejahtera’ yang direncanakan berlangsung selama 4 hari, di mulai sejak 22-25
November 2018 di taman budaya Pendopo Bupati Ketapang ini memicu semangat
pemuda-pemudi Air Upas untuk turut bersaing menampilkan talenta yang mereka
miliki.
Dengan prestasi yang dicapai pada pembukaan
lomba tersebut, Sugiarto berharap dapat menyumbangkan kembali predikat juara
pada lomba lainnya.
Lomba yang belum diikuti diantaranya menyumpit,
pangkak gasing, memindang beras, melukis perisai, mengukir dan memahat.
Sugiarto mengatakan akan mengoptimalkan
muda-mudi asusannya untuk merebut predikat juara pada beberapa lomba yg belum
diselenggarakan.
“Kami akan mengoptimalkan potensi bakat yang
dimiliki muda-mudi kami hingga mampu bersaing dengan peserta lomba lainnya dan
berharap setelah menoreh prestasi yang baik di tingkat kabupaten akan mengikuti
Gawai di tingkat Provinsi,” ujarnya.
Sugiarto juga berharap kedepannya ada pihak
yang mendukung dan benar-benar terorganisir dengan baik.
“Kami sangat berharap ada dukungan dari
Pemerintah Desa, Kecamatan dan wadah adat karena selain bertemakan adat, apa
yang kami lakukan juga untuk mengharumkan nama desa dan kecamatan termasuk juga
Dewan Adat Kecamatan Air Upas,” pintanya.
“Dengan dana yang minim sangat menyulitkan
kami dalam berkreasi. Seperti halnya saat ini, peserta yang turut mengikuti
lomba berjumlah 22 personil, dengan waktu 4 hari kami hanya mengantongi bantuan
sukarela dari berbagai pihak termasuk kelompok tani berjumlah kurang lebih Rp5.7
juta. Ini tidak mudah dan harus prihatin dengan pengeluaran kami,” sambungnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan pihaknya ini.
“Semoga prestasi yang kami raih dapat
menjadi referensi untuk lebih meningkatkan semangat, kreasi dan inovasi inovasi
baru dalam melestarikan budaya dayak khususnya budaya Air Upas,” tutupnya. (Jansen)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini