Ketapang    

Dana Pembinaan Minim, Sanggar Timban Star Borneo Air Upas Mampu Ukir Prestasi

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 24 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Turut andil memeriahkan Raker Pentas

Seni Budaya Dayak dan Pameran VI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang, Sanggar

Timban Star Borneo dibawah naungan Karang Taruna Ketabung Bepangkau, Desa Air

Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang mengukir prestasi yang

membanggakan, Jumat (22/11/2018).

Membuka pentas seni budaya dayak Ketapang,

sanggar yang diketuai Sugiarto, S.Pd ini langsung menyabet peringkat pertama

menyisihkan 14 peserta lainnya dalam lomba Tari Dayak Kreasi.

Kegiatan yang bertemakan ‘dengan budaya

kita perkuat nilai demokrasi dan persatuan menuju masyarakat Ketapang maju dan

sejahtera’ yang direncanakan berlangsung selama 4 hari, di mulai sejak 22-25

November 2018 di taman budaya Pendopo Bupati Ketapang ini memicu semangat

pemuda-pemudi Air Upas untuk turut bersaing menampilkan talenta yang mereka

miliki.

Dengan prestasi yang dicapai pada pembukaan

lomba tersebut, Sugiarto berharap dapat menyumbangkan kembali predikat juara

pada lomba lainnya.

Lomba yang belum diikuti diantaranya menyumpit,

pangkak gasing, memindang beras, melukis perisai, mengukir dan memahat.

Sugiarto mengatakan akan mengoptimalkan

muda-mudi asusannya untuk merebut predikat juara pada beberapa lomba yg belum

diselenggarakan.

“Kami akan mengoptimalkan potensi bakat yang

dimiliki muda-mudi kami hingga mampu bersaing dengan peserta lomba lainnya dan

berharap setelah menoreh prestasi yang baik di tingkat kabupaten akan mengikuti

Gawai di tingkat Provinsi,” ujarnya.

Sugiarto juga berharap kedepannya ada pihak

yang mendukung dan benar-benar terorganisir dengan baik.

“Kami sangat berharap ada dukungan dari

Pemerintah Desa, Kecamatan dan wadah adat karena selain bertemakan adat, apa

yang kami lakukan juga untuk mengharumkan nama desa dan kecamatan termasuk juga

Dewan Adat Kecamatan Air Upas,” pintanya.

“Dengan dana yang minim sangat menyulitkan

kami dalam berkreasi. Seperti halnya saat ini, peserta yang turut mengikuti

lomba berjumlah 22 personil, dengan waktu 4 hari kami hanya mengantongi bantuan

sukarela dari berbagai pihak termasuk kelompok tani berjumlah kurang lebih Rp5.7

juta. Ini tidak mudah dan harus prihatin dengan pengeluaran kami,” sambungnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan pihaknya ini.

“Semoga prestasi yang kami raih dapat

menjadi referensi untuk lebih meningkatkan semangat, kreasi dan inovasi inovasi

baru dalam melestarikan budaya dayak khususnya budaya Air Upas,” tutupnya. (Jansen)

Artikel Selanjutnya
Terkait Pelayanan, PLN Ketapang Silahkan Masyarakat Menggugat
Jumat, 23 November 2018
Artikel Sebelumnya
Seminar Nasional Perlindungan Hukum Terhadap TKI dan Pelantikan IMMIH 2018-2019
Jumat, 23 November 2018

Berita terkait