Sintang    

Bupati Jarot Buka Mimbar Sarasehan dan Rembug Madya KTNA Sintang

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 05 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka kegiatan mimbar

sarasehan dan rembug madya Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sintang yang

berlangsung di aula Hotel Sartika Puri Sintang, Senin (3/12/2018).

Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan bahwa program

pertanian dan pertanian di Sintang cukup banyak, namun selama kurun waktu dua

tahun lebih ini dirinya belum bisa melihat benang merah antara program satu dan

program lainnya dan permasalahan kabupaten Sintang  juga sama dengan kabupaten lain di Kalimantan

Barat.

“Masalahnya sama dengan kabupaten lain, yang diakibatkan

kurangnya lahan pertanian dan perkebunan, kurang banyak produktivitas hasilnya,

kemudian kurang sering untuk ditanami,” ujarnya.

“Rumah saya, rumah kopi di Kecamatan Bukit Kelam yang

mengahadap ke sawah, saya berpikir itu sawah hasil padi bisa panen tiga kali

dalam satu tahun, tapi ternyata para petani disana dalam satu tahunnya hanya

bisa dua kali panen dalam satu tahun bahkan ada yang hanya satu kali panen

dalam satu tahunnya, termasuk perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan satu

hektar dengan target 7 ton perhektar, tetapi kanyataannnya hanya bisa

menghasilkan antara dua hingga tiga ton dalam satu tahunnya,” jelas Bupati Jarot.

Menurutnya dengan lahan pertanian di Sintang seluas sekitar

2.500 hektar saat ini masih banyak permasalahan, salah satunya permaslahan

irigasi, sehingga sistem tanam terbagi menjadi dua yaitu dengan sisitem tanam kering

atau sistem tugal dan lahan basah sawah dan penggarapan pertaniannya juga belum

semuanya.

“Untuk itu dalam kegiatan sarasehan dan rembug madya ini kita

perlu masukan dan saran, baik dari para penyuluh maupun teman-teman KTNA, agar

bisa menyelamatkan dan memberikan keuntungan program kegiatan cetak sawah yang

dilaksanakan di daerah ini,” tukasnya.

Bupati Jarot juga menegaskan dirinya ingin dievaluasi setiap

tahun anggaran, baik dari anggaran murni maupun anggaran perubahan, agar lebih

selektif dalam mengucurkan bantuan kepada para kelompok tani.

“Ini juga perlu dibahas, karena kita dituntut tahun 2019

dana hibah lebih transparan dan siapapun boleh lihat serta teman-teman dari

KTNA juga boleh mengambil sumber datanya, berapa kelompok tani yang dibantu dan

bantuannya berupa apa,” tukasnya lagi.

Sementara Ketua KTNA Sintang, Inosensius mengatakan bahwa

kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, guna

memusyarawahkan dan mengevaluasi kegiatan pertanian di Sintang  pada akhir tahun.

“Kegiatan ini agar mengetahui bagaimana kegiatan program

yang sudah dilakukan dalam satu tahun dan apa yang menjadi hambatan, bagimana

kita memprogramkan dan mengatasi hambatan serta permasalahan guna meningkatkan

keberhasilan program kedepan,” kata dia.

Turut hadir Ketua KTNA Kalbar, Khalid, Kepala dinas

Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronica Ancili, Ketua Kelompok

Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sintang, Inosensius dan para pengurus

KTNA seluruh Kecamatan di Kabupaten Sintang serta para penyuluh. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Bupati Jarot Targetkan Sintang Masuk Tiga Besar di Porprov Mendatang
Rabu, 05 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
Data Valid dan Akurat Jadi Pedoman Tentukan Kebijakan
Rabu, 05 Desember 2018

Berita terkait