Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 05 Desember 2018 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka kegiatan mimbar
sarasehan dan rembug madya Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sintang yang
berlangsung di aula Hotel Sartika Puri Sintang, Senin (3/12/2018).
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan bahwa program
pertanian dan pertanian di Sintang cukup banyak, namun selama kurun waktu dua
tahun lebih ini dirinya belum bisa melihat benang merah antara program satu dan
program lainnya dan permasalahan kabupaten Sintang juga sama dengan kabupaten lain di Kalimantan
Barat.
“Masalahnya sama dengan kabupaten lain, yang diakibatkan
kurangnya lahan pertanian dan perkebunan, kurang banyak produktivitas hasilnya,
kemudian kurang sering untuk ditanami,” ujarnya.
“Rumah saya, rumah kopi di Kecamatan Bukit Kelam yang
mengahadap ke sawah, saya berpikir itu sawah hasil padi bisa panen tiga kali
dalam satu tahun, tapi ternyata para petani disana dalam satu tahunnya hanya
bisa dua kali panen dalam satu tahun bahkan ada yang hanya satu kali panen
dalam satu tahunnya, termasuk perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan satu
hektar dengan target 7 ton perhektar, tetapi kanyataannnya hanya bisa
menghasilkan antara dua hingga tiga ton dalam satu tahunnya,” jelas Bupati Jarot.
Menurutnya dengan lahan pertanian di Sintang seluas sekitar
2.500 hektar saat ini masih banyak permasalahan, salah satunya permaslahan
irigasi, sehingga sistem tanam terbagi menjadi dua yaitu dengan sisitem tanam kering
atau sistem tugal dan lahan basah sawah dan penggarapan pertaniannya juga belum
semuanya.
“Untuk itu dalam kegiatan sarasehan dan rembug madya ini kita
perlu masukan dan saran, baik dari para penyuluh maupun teman-teman KTNA, agar
bisa menyelamatkan dan memberikan keuntungan program kegiatan cetak sawah yang
dilaksanakan di daerah ini,” tukasnya.
Bupati Jarot juga menegaskan dirinya ingin dievaluasi setiap
tahun anggaran, baik dari anggaran murni maupun anggaran perubahan, agar lebih
selektif dalam mengucurkan bantuan kepada para kelompok tani.
“Ini juga perlu dibahas, karena kita dituntut tahun 2019
dana hibah lebih transparan dan siapapun boleh lihat serta teman-teman dari
KTNA juga boleh mengambil sumber datanya, berapa kelompok tani yang dibantu dan
bantuannya berupa apa,” tukasnya lagi.
Sementara Ketua KTNA Sintang, Inosensius mengatakan bahwa
kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, guna
memusyarawahkan dan mengevaluasi kegiatan pertanian di Sintang pada akhir tahun.
“Kegiatan ini agar mengetahui bagaimana kegiatan program
yang sudah dilakukan dalam satu tahun dan apa yang menjadi hambatan, bagimana
kita memprogramkan dan mengatasi hambatan serta permasalahan guna meningkatkan
keberhasilan program kedepan,” kata dia.
Turut hadir Ketua KTNA Kalbar, Khalid, Kepala dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronica Ancili, Ketua Kelompok
Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sintang, Inosensius dan para pengurus
KTNA seluruh Kecamatan di Kabupaten Sintang serta para penyuluh. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka kegiatan mimbar
sarasehan dan rembug madya Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sintang yang
berlangsung di aula Hotel Sartika Puri Sintang, Senin (3/12/2018).
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan bahwa program
pertanian dan pertanian di Sintang cukup banyak, namun selama kurun waktu dua
tahun lebih ini dirinya belum bisa melihat benang merah antara program satu dan
program lainnya dan permasalahan kabupaten Sintang juga sama dengan kabupaten lain di Kalimantan
Barat.
“Masalahnya sama dengan kabupaten lain, yang diakibatkan
kurangnya lahan pertanian dan perkebunan, kurang banyak produktivitas hasilnya,
kemudian kurang sering untuk ditanami,” ujarnya.
“Rumah saya, rumah kopi di Kecamatan Bukit Kelam yang
mengahadap ke sawah, saya berpikir itu sawah hasil padi bisa panen tiga kali
dalam satu tahun, tapi ternyata para petani disana dalam satu tahunnya hanya
bisa dua kali panen dalam satu tahun bahkan ada yang hanya satu kali panen
dalam satu tahunnya, termasuk perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan satu
hektar dengan target 7 ton perhektar, tetapi kanyataannnya hanya bisa
menghasilkan antara dua hingga tiga ton dalam satu tahunnya,” jelas Bupati Jarot.
Menurutnya dengan lahan pertanian di Sintang seluas sekitar
2.500 hektar saat ini masih banyak permasalahan, salah satunya permaslahan
irigasi, sehingga sistem tanam terbagi menjadi dua yaitu dengan sisitem tanam kering
atau sistem tugal dan lahan basah sawah dan penggarapan pertaniannya juga belum
semuanya.
“Untuk itu dalam kegiatan sarasehan dan rembug madya ini kita
perlu masukan dan saran, baik dari para penyuluh maupun teman-teman KTNA, agar
bisa menyelamatkan dan memberikan keuntungan program kegiatan cetak sawah yang
dilaksanakan di daerah ini,” tukasnya.
Bupati Jarot juga menegaskan dirinya ingin dievaluasi setiap
tahun anggaran, baik dari anggaran murni maupun anggaran perubahan, agar lebih
selektif dalam mengucurkan bantuan kepada para kelompok tani.
“Ini juga perlu dibahas, karena kita dituntut tahun 2019
dana hibah lebih transparan dan siapapun boleh lihat serta teman-teman dari
KTNA juga boleh mengambil sumber datanya, berapa kelompok tani yang dibantu dan
bantuannya berupa apa,” tukasnya lagi.
Sementara Ketua KTNA Sintang, Inosensius mengatakan bahwa
kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, guna
memusyarawahkan dan mengevaluasi kegiatan pertanian di Sintang pada akhir tahun.
“Kegiatan ini agar mengetahui bagaimana kegiatan program
yang sudah dilakukan dalam satu tahun dan apa yang menjadi hambatan, bagimana
kita memprogramkan dan mengatasi hambatan serta permasalahan guna meningkatkan
keberhasilan program kedepan,” kata dia.
Turut hadir Ketua KTNA Kalbar, Khalid, Kepala dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronica Ancili, Ketua Kelompok
Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sintang, Inosensius dan para pengurus
KTNA seluruh Kecamatan di Kabupaten Sintang serta para penyuluh. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini