Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 05 Desember 2018 |
Kick-off Satu Data
Kalbar
KalbarOnline,
Pontianak – Validitas dan akurasi data sangat berpengaruh dalam mengambil
atau menentukan sebuah kebijakan. Hal itu diakui Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono usai menyampaikan pemaparan dalam sebuah seminar Kick-off Satu Data
Kalimantan Barat di Hotel Ibis Pontianak, Senin (3/12/2018).
“Harapan kita dengan data yang lengkap, valid dan akurat,
tentunya untuk mengambil sebuah kebijakan sangat berpengaruh sebab kebijakan
itu tergantung dengan kualitas data itu sendiri,” ujarnya.
Dengan data yang valid dan akurat itu, lanjut Edi, dalam
memutuskan sebuah kebijakan tidak akan salah langkah. Persoalan apapun itu akan
membutuhkan data. Misalnya, masalah kependudukan, ekonomi, infrastruktur,
sosial dan masalah lainnya. Data yang lengkap dan valid bisa menjadi acuan atau
pedoman dalam memutuskan sebuah kebijakan.
“Misalnya data jumlah penduduk miskin, itu kan berdasarkan by name by address. Setiap enam bulan
selalu divalidasi. Kalau data itu akurat, tentunya saluran untuk bantuan bagi
warga miskin tepat sasaran,” sebut Edi.
Menurutnya, Kota Pontianak sudah menerapkan One Data secara
intensif sejak tiga tahun lalu dengan diinisiasi oleh Kantor Staf Kepresidenan
dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Sebagai koordinator di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak adalah Dinas Kominfo Kota Pontianak. Penerapan One Data atau Satu
Data ini, sebut Edi, untuk memudahkan memperoleh data yang valid dan up to
date.
“Akan banyak manfaat yang dirasakan apabila data yang
tersedia itu lengkap, valid dan up to date,” tuturnya.
Edi memaparkan manfaat data yang valid dan lengkap serta
akurat, pertama, bisa meningkatkan kualitas dalam mengambil sebuah kebijakan.
Kedua, bisa meningkatkan pemanfaatan data antar lembaga, instansi dan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD).
“Kemudian bisa mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi
serta meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintahan termasuk kualitas
akuntabilitas dari data yang valid tersebut,” cetusnya.
Data yang valid dan akurat bisa digunakan tidak hanya oleh
pemerintah saja, tetapi bisa juga digunakan masyarakat, pengusaha dan siapapun.
“Itu tujuan kita membangun suatu portal data dari standar
data,” ungkap dia.
Namun diakui Edi, ada beberapa kendala yang dihadapi terkait
pengelolaan data. Diantaranya, data yang terbagi menjadi data yang tetap
seperti luas wilayah dan data yang sifatnya
dinamis. Data yang dinamis itu terus mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan yang terjadi seperti jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan
sebagainya.
“Oleh sebab itu data yang demikian harus selalu dilakukan
validasi dan verifikasi setiap enam bulan sekali,” imbuh Edi.
Kemudian, sambungnya lagi, kendala yang berkaitan dengan
jaringan, keterbatasan server yang hanya mampu menampung data dengan
kapasitas tertentu.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebut kerap kali
ketika investor hendak berinvestasi ke suatu daerah, mereka kesulitan
memperoleh data yang valid. Sebab data itu mereka butuhkan untuk menentukan
investasi apa yang memiliki potensi dikembangkan di daerah tersebut.
“Untuk itu kita integrasikan semuanya dalam satu sistem yang
dinamakan One Data. Semua data tentang Kalbar dalam hal apapun itu akan
terintegrasi dalam satu data,” terangnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga menambahkan,
pentingnya data dalam membuat sebuah kebijakan maupun program. Dengan demikian,
capaian-capaian dari suatu output program itu jelas.
“Saya berharap ini terealisasi dengan cepat. Sementara ini
di Kalbar, Kota Pontianak yang sudah menerapkan satu data,” sebutnya.
Untuk tingkat Kalbar, hanya tinggal selangkah lagi. Apabila
seluruh wilayah kabupaten/kota se-Kalbar sudah memiliki satu data juga, tinggal
diintegrasikan dalam satu data.
“Tinggal diintegrasikan saja sebanyak-banyaknya,
selengkap-lengkapnya dan sevalid-validnya data yang ada. Itulah yang akan
membuat percepatan-percepatan dan efisiensi serta efektivitas dari suatu
anggaran,” pungkasnya. (jim)
Kick-off Satu Data
Kalbar
KalbarOnline,
Pontianak – Validitas dan akurasi data sangat berpengaruh dalam mengambil
atau menentukan sebuah kebijakan. Hal itu diakui Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono usai menyampaikan pemaparan dalam sebuah seminar Kick-off Satu Data
Kalimantan Barat di Hotel Ibis Pontianak, Senin (3/12/2018).
“Harapan kita dengan data yang lengkap, valid dan akurat,
tentunya untuk mengambil sebuah kebijakan sangat berpengaruh sebab kebijakan
itu tergantung dengan kualitas data itu sendiri,” ujarnya.
Dengan data yang valid dan akurat itu, lanjut Edi, dalam
memutuskan sebuah kebijakan tidak akan salah langkah. Persoalan apapun itu akan
membutuhkan data. Misalnya, masalah kependudukan, ekonomi, infrastruktur,
sosial dan masalah lainnya. Data yang lengkap dan valid bisa menjadi acuan atau
pedoman dalam memutuskan sebuah kebijakan.
“Misalnya data jumlah penduduk miskin, itu kan berdasarkan by name by address. Setiap enam bulan
selalu divalidasi. Kalau data itu akurat, tentunya saluran untuk bantuan bagi
warga miskin tepat sasaran,” sebut Edi.
Menurutnya, Kota Pontianak sudah menerapkan One Data secara
intensif sejak tiga tahun lalu dengan diinisiasi oleh Kantor Staf Kepresidenan
dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Sebagai koordinator di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak adalah Dinas Kominfo Kota Pontianak. Penerapan One Data atau Satu
Data ini, sebut Edi, untuk memudahkan memperoleh data yang valid dan up to
date.
“Akan banyak manfaat yang dirasakan apabila data yang
tersedia itu lengkap, valid dan up to date,” tuturnya.
Edi memaparkan manfaat data yang valid dan lengkap serta
akurat, pertama, bisa meningkatkan kualitas dalam mengambil sebuah kebijakan.
Kedua, bisa meningkatkan pemanfaatan data antar lembaga, instansi dan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD).
“Kemudian bisa mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi
serta meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintahan termasuk kualitas
akuntabilitas dari data yang valid tersebut,” cetusnya.
Data yang valid dan akurat bisa digunakan tidak hanya oleh
pemerintah saja, tetapi bisa juga digunakan masyarakat, pengusaha dan siapapun.
“Itu tujuan kita membangun suatu portal data dari standar
data,” ungkap dia.
Namun diakui Edi, ada beberapa kendala yang dihadapi terkait
pengelolaan data. Diantaranya, data yang terbagi menjadi data yang tetap
seperti luas wilayah dan data yang sifatnya
dinamis. Data yang dinamis itu terus mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan yang terjadi seperti jumlah penduduk, jumlah kendaraan dan
sebagainya.
“Oleh sebab itu data yang demikian harus selalu dilakukan
validasi dan verifikasi setiap enam bulan sekali,” imbuh Edi.
Kemudian, sambungnya lagi, kendala yang berkaitan dengan
jaringan, keterbatasan server yang hanya mampu menampung data dengan
kapasitas tertentu.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebut kerap kali
ketika investor hendak berinvestasi ke suatu daerah, mereka kesulitan
memperoleh data yang valid. Sebab data itu mereka butuhkan untuk menentukan
investasi apa yang memiliki potensi dikembangkan di daerah tersebut.
“Untuk itu kita integrasikan semuanya dalam satu sistem yang
dinamakan One Data. Semua data tentang Kalbar dalam hal apapun itu akan
terintegrasi dalam satu data,” terangnya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga menambahkan,
pentingnya data dalam membuat sebuah kebijakan maupun program. Dengan demikian,
capaian-capaian dari suatu output program itu jelas.
“Saya berharap ini terealisasi dengan cepat. Sementara ini
di Kalbar, Kota Pontianak yang sudah menerapkan satu data,” sebutnya.
Untuk tingkat Kalbar, hanya tinggal selangkah lagi. Apabila
seluruh wilayah kabupaten/kota se-Kalbar sudah memiliki satu data juga, tinggal
diintegrasikan dalam satu data.
“Tinggal diintegrasikan saja sebanyak-banyaknya,
selengkap-lengkapnya dan sevalid-validnya data yang ada. Itulah yang akan
membuat percepatan-percepatan dan efisiensi serta efektivitas dari suatu
anggaran,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini