Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 05 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) high level meeting di aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota
Pontianak, Selasa (4/12/2018).
Rakor ini diikuti Bank Indonesia Perwakilan
Provinsi Kalbar, Bulog, Biro Pusat Statistik (BPS), Manager Garuda Indonesia
serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota
(Pemkot) Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan ini dalam rangka mengantisipasi
inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan.
“Rakor ini untuk menentukan langkah-langkah
apa yang harus dilakukan seandainya dalam waktu beberapa hari ini hingga
menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi gejolak harga kebutuhan pokok,” ujarnya.
Rakor TPID ini rutin digelar sebagai
langkah tanggap dan peduli dalam mengendalikan inflasi. Menurutnya, inflasi
sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan pertumbuhan ekonomi ini bisa
menimbulkan kepercayaan diri Pemkot Pontianak,” ungkapnya.
Untuk stok pangan, kata Edi, sangat
mencukupi hingga bulan Februari tahun depan sebagaimana pernyataan pihak Bulog.
“Hanya saja untuk stok Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan Gas belum diterima datanya dari Pertamina,” imbuhnya.
Pihaknya juga melibatkan Tim Satgas Pangan
yang juga terdiri dari aparat penegak hukum untuk mengantisipasi gejolak harga.
Diakuinya, harga tiket pesawat ikut memberi kontribusi terjadinya inflasi.
“Selain itu, perubahan cuaca yang drastis
juga mengakibatkan terganggunya transportasi yang berdampak pada suplai dan
distribusi kebutuhan pokok ke daerah jadi terkendala,” sebut Edi.
Kota Pontianak sebagai penyandang TPID
terbaik dan meraih penghargaan berturut-turut, membuat Edi optimis capaian
tersebut bisa dipertahankan.
“Sebagai penyandang TPID terbaik, Kota
Pontianak selalu optimis,” pungkasnya. (jim)
KalbarOnline,
Pontianak – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) high level meeting di aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota
Pontianak, Selasa (4/12/2018).
Rakor ini diikuti Bank Indonesia Perwakilan
Provinsi Kalbar, Bulog, Biro Pusat Statistik (BPS), Manager Garuda Indonesia
serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota
(Pemkot) Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan ini dalam rangka mengantisipasi
inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan.
“Rakor ini untuk menentukan langkah-langkah
apa yang harus dilakukan seandainya dalam waktu beberapa hari ini hingga
menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi gejolak harga kebutuhan pokok,” ujarnya.
Rakor TPID ini rutin digelar sebagai
langkah tanggap dan peduli dalam mengendalikan inflasi. Menurutnya, inflasi
sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan pertumbuhan ekonomi ini bisa
menimbulkan kepercayaan diri Pemkot Pontianak,” ungkapnya.
Untuk stok pangan, kata Edi, sangat
mencukupi hingga bulan Februari tahun depan sebagaimana pernyataan pihak Bulog.
“Hanya saja untuk stok Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan Gas belum diterima datanya dari Pertamina,” imbuhnya.
Pihaknya juga melibatkan Tim Satgas Pangan
yang juga terdiri dari aparat penegak hukum untuk mengantisipasi gejolak harga.
Diakuinya, harga tiket pesawat ikut memberi kontribusi terjadinya inflasi.
“Selain itu, perubahan cuaca yang drastis
juga mengakibatkan terganggunya transportasi yang berdampak pada suplai dan
distribusi kebutuhan pokok ke daerah jadi terkendala,” sebut Edi.
Kota Pontianak sebagai penyandang TPID
terbaik dan meraih penghargaan berturut-turut, membuat Edi optimis capaian
tersebut bisa dipertahankan.
“Sebagai penyandang TPID terbaik, Kota
Pontianak selalu optimis,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini