KalbarOnline, Pontianak – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) high level meeting di aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa (4/12/2018).
Rakor ini diikuti Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar, Bulog, Biro Pusat Statistik (BPS), Manager Garuda Indonesia serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan ini dalam rangka mengantisipasi inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta memasuki musim penghujan.
“Rakor ini untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan seandainya dalam waktu beberapa hari ini hingga menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi gejolak harga kebutuhan pokok,” ujarnya.
Rakor TPID ini rutin digelar sebagai langkah tanggap dan peduli dalam mengendalikan inflasi. Menurutnya, inflasi sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan pertumbuhan ekonomi ini bisa menimbulkan kepercayaan diri Pemkot Pontianak,” ungkapnya.
Untuk stok pangan, kata Edi, sangat mencukupi hingga bulan Februari tahun depan sebagaimana pernyataan pihak Bulog.
“Hanya saja untuk stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas belum diterima datanya dari Pertamina,” imbuhnya.
Pihaknya juga melibatkan Tim Satgas Pangan yang juga terdiri dari aparat penegak hukum untuk mengantisipasi gejolak harga. Diakuinya, harga tiket pesawat ikut memberi kontribusi terjadinya inflasi.
“Selain itu, perubahan cuaca yang drastis juga mengakibatkan terganggunya transportasi yang berdampak pada suplai dan distribusi kebutuhan pokok ke daerah jadi terkendala,” sebut Edi.
Kota Pontianak sebagai penyandang TPID terbaik dan meraih penghargaan berturut-turut, membuat Edi optimis capaian tersebut bisa dipertahankan.
“Sebagai penyandang TPID terbaik, Kota Pontianak selalu optimis,” pungkasnya. (jim)
Comment