KalbarOnline, Pontianak – Dalam rangka menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) High Level Meeting I di Aula Abdul Muis Muin, Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa (7/5/2019).
Sebagaimana diketahui, inflasi di Kota Pontianak tahun 2018 tercatat 3,99 persen. Angka itu naik 0,13 persen dari angka inflasi tahun 2017 yang tercatat 3,86 persen.
“Dengan program kerja yang telah disusun diharapkan angka inflasi Kota Pontianak dapat diturunkan ataupun dipertahankan di bawah angka 4 persen,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan.
Ada beberapa program yang dilakukan TPID Kota Pontianak. Di antaranya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan dengan program pengelolaan dan pengembangan sumber daya perikanan budidaya, program pencapaian swasembada daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewan.
“Serta program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjaga keterjangkauan harga, dilakukan melalui monitoring perkembangan harga sembako dan barang penting lainnya serta inflasi daerah. Selain itu, juga dilakukan monitoring distribusi sembako.
“Juga kita memberikan informasi/link data harga sembako di papan informasi elektronik berupa running text di pasar tradisional yang ada di Pontianak,” kata Bahasan. Pihaknya membutuhkan rekomendasi Bank Indonesia Perwakilan Kalbar dalam mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Pontianak. (jim/humpro)
Comment