Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 07 Mei 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Dalam rangka menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah, Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) High
Level Meeting I di Aula Abdul Muis Muin, Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa
(7/5/2019).
Sebagaimana diketahui, inflasi di Kota Pontianak tahun 2018
tercatat 3,99 persen. Angka itu naik 0,13 persen dari angka inflasi tahun 2017
yang tercatat 3,86 persen.
“Dengan program kerja yang telah disusun diharapkan angka
inflasi Kota Pontianak dapat diturunkan ataupun dipertahankan di bawah angka 4
persen,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan.
Ada beberapa program yang dilakukan TPID Kota Pontianak. Di
antaranya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan dengan program pengelolaan
dan pengembangan sumber daya perikanan budidaya, program pencapaian swasembada
daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewan.
“Serta program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjaga keterjangkauan harga, dilakukan
melalui monitoring perkembangan harga sembako dan barang penting lainnya serta
inflasi daerah. Selain itu, juga dilakukan monitoring distribusi sembako.
“Juga kita memberikan informasi/link data harga sembako di
papan informasi elektronik berupa running
text di pasar tradisional yang ada di Pontianak,” kata Bahasan.
Pihaknya membutuhkan rekomendasi Bank Indonesia
Perwakilan Kalbar dalam mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Pontianak. (jim/humpro)
KalbarOnline,
Pontianak – Dalam rangka menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah, Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) High
Level Meeting I di Aula Abdul Muis Muin, Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa
(7/5/2019).
Sebagaimana diketahui, inflasi di Kota Pontianak tahun 2018
tercatat 3,99 persen. Angka itu naik 0,13 persen dari angka inflasi tahun 2017
yang tercatat 3,86 persen.
“Dengan program kerja yang telah disusun diharapkan angka
inflasi Kota Pontianak dapat diturunkan ataupun dipertahankan di bawah angka 4
persen,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan.
Ada beberapa program yang dilakukan TPID Kota Pontianak. Di
antaranya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan dengan program pengelolaan
dan pengembangan sumber daya perikanan budidaya, program pencapaian swasembada
daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewan.
“Serta program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjaga keterjangkauan harga, dilakukan
melalui monitoring perkembangan harga sembako dan barang penting lainnya serta
inflasi daerah. Selain itu, juga dilakukan monitoring distribusi sembako.
“Juga kita memberikan informasi/link data harga sembako di
papan informasi elektronik berupa running
text di pasar tradisional yang ada di Pontianak,” kata Bahasan.
Pihaknya membutuhkan rekomendasi Bank Indonesia
Perwakilan Kalbar dalam mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Pontianak. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini