Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 19 Desember 2018 |
Edi
Kamtono : Akhir 2019 Seluruh Kantin Sekolah Menjadi Kantin Sehat
KalbarOnline,
Pontianak – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
(BBPOM) Pontianak menggandeng Pramuka sebagai Duta Keamanan Pangan. Kepala
BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan mengatakan, dalam rangka Bulan Keamanan
Pangan pihaknya berkolaborasi dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kalbar
dengan melibatkan para pramuka sebagai Duta Keamanan Pangan.
“Kita harapkan adik-adik Pramuka ini
sebagai Duta Keamanan Pangan atau perpanjangan tangan dari Badan POM untuk
meneruskan informasi terkait keamanan pangan,” jelasnya pada Peringatan Bulan
Keamanan Pangan di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (18/12/2018).
Susan menjelaskan, terkait keamanan pangan,
ada tiga hal yang harus diperhatikan pada produk pangan. Produk pangan yang
diolah harus bebas dari tiga bahaya, yakni bahaya fisik, bahaya kimia dan
bahaya mikrobiologi.
Lebih detail, diuraikannya, bahaya kimia
apabila mengandung bahan tambahan pengawet berlebihan atau bahan yang berbahaya
bagi kesehatan. Sedangkan bahaya mikrobiologi misalnya tercemar dengan
mikroorganisme atau bakteri. Kemudian, bahaya fisik misalnya isi staples yang
tertinggal dalam makanan dan sebagainya.
“Jadi harus bebas dari ketiga bahaya
tersebut,” ungkapnya.
Sebagai Duta Keamanan Pangan, lanjut dia,
harus memahami betul tentang keamanan pangan. Mulai dari cara produksi pangan
yang baik, higienisasi yang baik, penggunaan bahan tambahan pangan dan
sebagainya.
“Semua materi keamanan pangan harus
diketahui dan dipahami oleh para duta keamanan pangan yang nanti akan
meneruskan informasi ini ke lingkungan yang lebih luas lagi,” terang Susan.
Ia pun menyebut, indikator keamanan pangan
di Kota Pontianak terlihat pada saat pengawasan takjil beberapa waktu lalu.
Sebagian besar pangan takjil yang ada di Pontianak dan Kalbar umumnya relatif
aman semua. Tidak ada yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
“Jadi itu merupakan satu indikator bahwa
masyarakat sudah sadar, artinya pengolah-pengolah pangan tradisional sudah
sadar bahwa harus membuat pangan yang aman,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki program
Piagam Bintang Keamanan Pangan. Program ini ditujukan terhadap sekolah-sekolah
yang menerapkan kantin sehat dan baik di
sekolahnya masing-masing. Melalui program itu, tim menilai kantin-kantin
sekolah yang masuk kriteria kantin sehat.
“Ternyata ada sepuluh sekolah yang berhasil
menampilkan kantin sehat atau kantin yang baik, bebas dari bahan berbahaya dan
produk pangan yang disajikan juga bagus,” imbuh Susan.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menyambut baik digelarnya kegiatan ini, di mana melibatkan Pramuka
untuk menciptakan kantin sehat di sekolah dengan jajanan yang sehat.
“Kita harapkan di akhir tahun 2019 seluruh
kantin sekolh yang ada di Kota Pontianak sudah menjadi kantin sehat,” ucapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, kata
Edi, berkomitmen menjadikan kantin sekolah sebagai kantin sehat yang
representatif dengan makanan yang sehat pula. Selain kantin sehat, pihaknya
juga akan menertibkan dan membina para pedagang makanan atau jajanan yang ada
di sekitar luar sekolah.
“Mereka ini kan para pedagang yang mencari
penghidupan tetapi kita akan bina mereka supaya mereka menjual makanan yang sehat. Kita akan tata ulang mereka,
kalau keberadaan mereka mengganggu ketertiban umum maka akan kita tertibkan,”
pungkasnya.
Adapun sepuluh sekolah yang terpilih
sebagai Kantin Sehat dan menerima Piagam Bintang Keamanan Pangan adalah SD
Pelita Cemerlang, SD Mazmur 21, SD Suster, SDN 27 Pontianak Timur, SDIT Al
Fityan, SD Muhammadiyah 2, SDN 09 Sungai Raya, SMAN 1 Pontianak, SMA Bina Mulia
dan SMA Immanuel. (jim)
Edi
Kamtono : Akhir 2019 Seluruh Kantin Sekolah Menjadi Kantin Sehat
KalbarOnline,
Pontianak – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
(BBPOM) Pontianak menggandeng Pramuka sebagai Duta Keamanan Pangan. Kepala
BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan mengatakan, dalam rangka Bulan Keamanan
Pangan pihaknya berkolaborasi dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kalbar
dengan melibatkan para pramuka sebagai Duta Keamanan Pangan.
“Kita harapkan adik-adik Pramuka ini
sebagai Duta Keamanan Pangan atau perpanjangan tangan dari Badan POM untuk
meneruskan informasi terkait keamanan pangan,” jelasnya pada Peringatan Bulan
Keamanan Pangan di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (18/12/2018).
Susan menjelaskan, terkait keamanan pangan,
ada tiga hal yang harus diperhatikan pada produk pangan. Produk pangan yang
diolah harus bebas dari tiga bahaya, yakni bahaya fisik, bahaya kimia dan
bahaya mikrobiologi.
Lebih detail, diuraikannya, bahaya kimia
apabila mengandung bahan tambahan pengawet berlebihan atau bahan yang berbahaya
bagi kesehatan. Sedangkan bahaya mikrobiologi misalnya tercemar dengan
mikroorganisme atau bakteri. Kemudian, bahaya fisik misalnya isi staples yang
tertinggal dalam makanan dan sebagainya.
“Jadi harus bebas dari ketiga bahaya
tersebut,” ungkapnya.
Sebagai Duta Keamanan Pangan, lanjut dia,
harus memahami betul tentang keamanan pangan. Mulai dari cara produksi pangan
yang baik, higienisasi yang baik, penggunaan bahan tambahan pangan dan
sebagainya.
“Semua materi keamanan pangan harus
diketahui dan dipahami oleh para duta keamanan pangan yang nanti akan
meneruskan informasi ini ke lingkungan yang lebih luas lagi,” terang Susan.
Ia pun menyebut, indikator keamanan pangan
di Kota Pontianak terlihat pada saat pengawasan takjil beberapa waktu lalu.
Sebagian besar pangan takjil yang ada di Pontianak dan Kalbar umumnya relatif
aman semua. Tidak ada yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
“Jadi itu merupakan satu indikator bahwa
masyarakat sudah sadar, artinya pengolah-pengolah pangan tradisional sudah
sadar bahwa harus membuat pangan yang aman,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki program
Piagam Bintang Keamanan Pangan. Program ini ditujukan terhadap sekolah-sekolah
yang menerapkan kantin sehat dan baik di
sekolahnya masing-masing. Melalui program itu, tim menilai kantin-kantin
sekolah yang masuk kriteria kantin sehat.
“Ternyata ada sepuluh sekolah yang berhasil
menampilkan kantin sehat atau kantin yang baik, bebas dari bahan berbahaya dan
produk pangan yang disajikan juga bagus,” imbuh Susan.
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menyambut baik digelarnya kegiatan ini, di mana melibatkan Pramuka
untuk menciptakan kantin sehat di sekolah dengan jajanan yang sehat.
“Kita harapkan di akhir tahun 2019 seluruh
kantin sekolh yang ada di Kota Pontianak sudah menjadi kantin sehat,” ucapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, kata
Edi, berkomitmen menjadikan kantin sekolah sebagai kantin sehat yang
representatif dengan makanan yang sehat pula. Selain kantin sehat, pihaknya
juga akan menertibkan dan membina para pedagang makanan atau jajanan yang ada
di sekitar luar sekolah.
“Mereka ini kan para pedagang yang mencari
penghidupan tetapi kita akan bina mereka supaya mereka menjual makanan yang sehat. Kita akan tata ulang mereka,
kalau keberadaan mereka mengganggu ketertiban umum maka akan kita tertibkan,”
pungkasnya.
Adapun sepuluh sekolah yang terpilih
sebagai Kantin Sehat dan menerima Piagam Bintang Keamanan Pangan adalah SD
Pelita Cemerlang, SD Mazmur 21, SD Suster, SDN 27 Pontianak Timur, SDIT Al
Fityan, SD Muhammadiyah 2, SDN 09 Sungai Raya, SMAN 1 Pontianak, SMA Bina Mulia
dan SMA Immanuel. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini