Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 20 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras yang melanda wilayah
Kabupaten Ketapang sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di
sejumlah daerah. Adapun daerah yang terendam banjir, seperti di beberapa desa
di Kecamatan Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai, Nanga Tayap, Muara Pawan, Benua
Kayong dan Matan Hilir Selatan serta sebagian wilayah di Kecamatan Singkup
diakibatkan debit air sungai yang meluap.
“Meningkatnya curah hujan telah menyebabkan
debit sungai meluap,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ketapang,
Sumiransyah saat dikonfirmasi, Selasa (18/12/2018).
Lebih lanjut, Sumiransyah mengatakan untuk
penanganan banjir sendiri pihaknya telah melakukan upaya dengan menurunkan
tim ke Kecamatan Laur yang terdampak daerah banjir cukup parah, guna melakukan
pemetaan wilayah yang terdampak banjir paling parah.
“Setelah mendapat laporan dari tim kami di lapangan.
Alhamdulillah dari tujuh desa yang terkena banjir sudah ada dua desa yang
datang ke kami. Yakni Desa Suka Ramai dan Desa Harapan Baru untuk kami serahkan
bantuan,” ujarnya.
Untuk pendistribusian bahan bantuan
logistik berupa makanan siap saji, pakaian, alat rumah tangga dan perlengkapan
sekolah pihaknya mengaku saat ini terkendala alat transportasi yang biasanya
digunakan mengalami kerusakan. Sehingga bagi desa yang mengajukan bantuan harus
mengambil sendiri ke kantor BPBD Ketapang.
“Jadi antara pihak desa dengan BPBD sudah
mengkonfirmasi jika kami tidak bisa mengantarkan bantuan logistik, karena
terkendala kondisi dua unit mobil kami yang rusak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada
masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana Batingsor (banjir, puting
beliung dan tanah longsor) mengingat ramalan dari BMKG Ketapang yang mengatakan
bahwa puncak dari musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2019.
“Bagi Desa yang terdampak bencana, agar
segera menghubungi kami untuk mendapatkan bantuan dari BPBD Ketapang,”
tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Hujan deras yang melanda wilayah
Kabupaten Ketapang sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di
sejumlah daerah. Adapun daerah yang terendam banjir, seperti di beberapa desa
di Kecamatan Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai, Nanga Tayap, Muara Pawan, Benua
Kayong dan Matan Hilir Selatan serta sebagian wilayah di Kecamatan Singkup
diakibatkan debit air sungai yang meluap.
“Meningkatnya curah hujan telah menyebabkan
debit sungai meluap,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ketapang,
Sumiransyah saat dikonfirmasi, Selasa (18/12/2018).
Lebih lanjut, Sumiransyah mengatakan untuk
penanganan banjir sendiri pihaknya telah melakukan upaya dengan menurunkan
tim ke Kecamatan Laur yang terdampak daerah banjir cukup parah, guna melakukan
pemetaan wilayah yang terdampak banjir paling parah.
“Setelah mendapat laporan dari tim kami di lapangan.
Alhamdulillah dari tujuh desa yang terkena banjir sudah ada dua desa yang
datang ke kami. Yakni Desa Suka Ramai dan Desa Harapan Baru untuk kami serahkan
bantuan,” ujarnya.
Untuk pendistribusian bahan bantuan
logistik berupa makanan siap saji, pakaian, alat rumah tangga dan perlengkapan
sekolah pihaknya mengaku saat ini terkendala alat transportasi yang biasanya
digunakan mengalami kerusakan. Sehingga bagi desa yang mengajukan bantuan harus
mengambil sendiri ke kantor BPBD Ketapang.
“Jadi antara pihak desa dengan BPBD sudah
mengkonfirmasi jika kami tidak bisa mengantarkan bantuan logistik, karena
terkendala kondisi dua unit mobil kami yang rusak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada
masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana Batingsor (banjir, puting
beliung dan tanah longsor) mengingat ramalan dari BMKG Ketapang yang mengatakan
bahwa puncak dari musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2019.
“Bagi Desa yang terdampak bencana, agar
segera menghubungi kami untuk mendapatkan bantuan dari BPBD Ketapang,”
tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini