Pontianak    

Pemprov Kalbar-Pelindo II Teken MoU, Pelabuhan Samudera Ditargetkan 2020 Operasional

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 21 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan penandatanganan kesepakatan

bersama (MoU) tentang kerjasama pengembangan fasilitas kepelabuhanan dan logistik

di areal kawasan pelabuhan international atau pelabuhan samudera di Kecamatan

Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kamis (20/12/2018).

Penandatanganan MoU yang berlangsung di Grand

Mahkota hotel, Pontianak ini dilakukan langsung oleh Gubernur Kalbar,

Sutarmidji dan Dirut PT Pelindo II, Elvyn G. Masassya.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji dalam

sambutannya menegaskan bahwa dirinya dan jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar siap

mendukung apapun yang dibutuhkan untuk kelancaran pembangun pelabuhan

internasional ini.

“Bagi saya sebagai Gubernur, apapun yang

dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan apalagi untuk percepatan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, akan kita dukung. Tapi kalau dari sisi

pembiayaan mungkin ini yang kita terbatas,” ujarnya.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini

juga memastikan Kalbar sangat aman untuk berinvestasi.

“Dari sisi keamanan bisnis di Kalbar sangat

aman,” ucapnya.

Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini

juga meyakini pelabuhan samudera ini dapat beroperasi pada tahun 2020

mendatang.

“Itu merupakan program strategis nasional

yang harus turut kita amankan. Saya yakin tahun 2020 sudah operasional,

ditambah kesiapan Pelindo dan masyarakat disana pun pasti mendukung pembangunan

pelabuhan internasional itu. Apapun yang dibutuhkan dari Pemerintah Provinsi, kita

akan bantu,” tukasnya.

“Tapi infrastruktur penunjang yang paling

utama itu jalan juga harus diperhatikan,” sambungnya.

Selain itu, mantan Wali Kota Pontianak ini berharap

agar Bupati Mempawah, Gusti Ramlana dapat segera menyelesaikan kendala-kendala

yang dihadapi dalam pembangunan pelabuhan ini.

“Mudah-mudahan dengan sisa masa jabatan Pak

Bupati kurang lebih 120 hari ini dapat segera terselesaikan, terutama persoalan

antara Pelindo dengan nelayan. Kita siap untuk memback-up Pelindo dalam

percepatan pembangunan ini. Mudah-mudahan target-targetnya berjalan lancar dan

operasional pelabuhan dari target itu bisa terwujud,” tandasnya.

Sementara Dirut Pelindo II, Elvyn G

Masasya, mengatakan pihaknya berkomitmen mengembangkan kepelabuhan dan logistik

di Kalbar yang dituangkan dalam kesepakatan kerjasama dengan Pemprov Kalbar

melalui penandatangan nota kesepahaman, meliputi pengembangan fasilitas

kepelabuhan dan logistik.

Dikatakan Elvyn, nantinya IPC dan Pemprov

Kalbar akan bersama-sama mengkaji potensi-potensi yang ada dan menyusun rencana

pengembangan di bidang logistik di wilayah Kalbar.

“Sehingga kami berharap rencana

pengembangan perusahaan IPC di wilayah Kalbar ini dapat dimasukkan dalam RPJMD

Kalbar tahun 2019-2023,” harapnya.

Saat ini Pelindo II, lanjut Elvyn, telah

mengelola empat pelabuhan di Kalbar diantaranya Pelabuhan Dwikora dan Nipah

Kuning di Pontianak, kemudian Pelabuhan Ketapang di Ketapang dan Pelabuhan

Sintete di Kabupaten Sambas.

Terkait pembangunan Terminal Tanjungpura,

dia menambahkan terminal tersebut telah dirancang sebagai hubungan terminal

modern di kawasan Indonesia tengah, yang terintegrasi dengan kawasan industri.

“Manfaat bagi daerah dengan adanya terminal

tersebut dan kawasan industri sekaligus menjadi kawasan ekonomi khusus, diantaranya

dapat mendorong investasi di daerah, terciptanya lapangan kerja, peningkatan

devisa hasil ekspor, serta peningkatan nilai tambah dan keunggulan kompetitif

bagi produk unggulan ekspor daerah,” tukasnya.

Selain itu, menurut dia, keberadaan

Terminal Tanjungpura akan menciptakan potensi transfer pengetahuan, teknologi

dan keahlian.

“Manfaat keberadaan empat pelabuhan di

Kalbar yang akan ditopang dengan Terminal Tanjungpura itu nantinya dapat

ditingkatkan lagi dengan adanya pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang,”

katanya.

Fasilitas penunjang itu seperti peningkatan

kualitas jalan, ketersediaan lahan atau area pendukung untuk kegiatan industri

dan logistik, dan fasilitas-fasilitas logistik, termasuk fasilitas transportasi

lainnya yang membutuhkan sinergi dengan Pemprov Kalbar maupun pemerintah kabupaten/kota.

Sementara itu, General Manager Pelindo II

Pontianak, Adi Sugiri mengatakan PT Pelabuhan Indonesia II akan mulai

mengoperasikan pelabuhan internasional ini pada awal 2020.

“Pembangunan konstruksi di darat dan di

laut sedang dilaksanakan. Diharapkan awal tahun 2020 itu sudah dapat

dioperasikan,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Tjhai Chui Mie Akan Merotasi Pejabat Pemkot Singkawang
Jumat, 21 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
Usulan Sutarmidji Soal Perubahan Nama Pelabuhan Internasional Kijing Diamini Dirut Pelindo II
Jumat, 21 Desember 2018

Berita terkait