Pontianak    

Jadi Pemateri di Seminar Kepemudaan, Sutarmidji Tekankan Integritas Hingga Ceritakan Perjalanan Hidupnya Mulai Dari Jualan Koran

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 11 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Seminar

Kepemudaan di IAIN Pontianak

KalbarOnline,

Pontianak – Di tengah kesibukannya melaksanakan

tugas pemerintahan, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berkesempatan hadir

sebagai pemateri dalam seminar kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dewan

Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak yang berlangsung di Aula Masjid Syeikh Abdul

Rani Mahmud Al-Yamani, Kamis (10/1/2019).

Seminar ini mengusung tema ‘membangun pemuda

yang unggul, berdaya saing dan bermoral’.

Dalam materinya, Gubernur Sutarmidji menekankan

kepada para generasi muda yang hadir dalam seminar tersebut agar dapat menjadi

pemuda yang berintegritas.

“Harus, yang dibangun anak muda adalah

pemuda yang meniliki integritas,” ujarnya tegas.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini juga

meminta kepada para pumuda Kalbar untuk bisa membangun diri menjadi pemuda yang

profesional dan berintegritas.

“Tak hanya profesional tapi harus

berintegritas,” ingatnya.

Provinsi Kalbar, kata dia, memiliki sumber

daya alam yang luar biasa namun tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang

memadai. Akibatnya, lanjut dia, pemuda di Provinsi Kalbar hanya akan jadi penonton

saja.

“Apakah ada anak muda Kalbar yang kritis,

yang ngotot bicara tentang hutan. Apakah ada anak muda yang ngotot bicara

tentang tambang, bicara tentang sumber daya alam Kalbar itu kemana dan untuk

apa. Apa yang didapat masyarakat selain jalan yang hancur lebur seperti bubur. Anak

muda itu harus kritis tentang hal yang seperti itu, bukan asik dengan

handphone, duduk di warung kopi berjam-jam minum kopi pancong,” tegasnya.

“Pemuda Kalbar itu harus berintegritas dan

jangan hanya habiskan waktunya hanya bersantai,” pesannya.

Dijelaskannya, para pemuda harus membangun

integritas untuk menjawab tantangan masa.

“Anak muda harus bisa menjawab tantangan

zaman,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji juga

menceritakan perjalanan hidup Midji kecil yang merupakan penjual koran yang

bercita-cita memimpin Pontianak, sehingga akhirnya terwujud bahkan dapat

memimpin Kalbar.

“Saya rasanya tak mimpilah menjadi Gubernur.

Karena cita-cita saya waktu itu menjadi Wali Kota. Saya ini sejak SD, sudah bangun

jam 2 subuh, ibu saya sudah siapkan kue untuk dijual dari rumah ke rumah. Sebelum

sekolah saya sudah harus pulang ke rumah, laku tidak laku sudah harus pulang

untuk sekolah,” ceritanya.

“Pulang sekolah, saya jualan koran di

pelabuhan, fery penyebrangan dan kantor Wali Kota. Malamnya jualan di Pasar Tengah.

Ketika saya kelas 5 SD, saat itu ada Pak Ir. Pedi Nataswarna, tanya ke saya,

kamu besar mau jadi apa, saya bilang, saya mau jadi Wali Kota. Beliau adalah salah

satu Kepala kantor di komplek kantor Wali Kota dan dia pelanggan saya. Dia senyum-senyum

saja,” ceritanya lagi.

“Hingga akhirnya terwujud. Waktu saya jadi Wakil

Wali Kota, saya masih belum mau ceritakan ke beliau, tinggal selangkah lagi. Tapi

ketika saya sudah dilantik jadi Wali Kota, saya bicara ke beliau, menceritakan

masa lalu itu. Saya bilang ke beliau, kalau saya adalah yang dulu sering

mengantar koran ke beliau,” timpalnya.

Di akhir materinya, Sutarmidji juga

mengharapkan pemuda untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan jangan jadi

penyebar berita tidak benar/hoax. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Sutarmidji Minta Pendewasaan Masyarakat Bijak Bermedia Sosial Jadi Tupoksi Utama Komisi Informasi Kalbar
Jumat, 11 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Komisi Informasi Diminta Edukasi Masyarakat Gunakan Media Sosial Secara Baik dan Bijak
Jumat, 11 Januari 2019

Berita terkait