Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 13 Januari 2019 |
KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM
menghadiri perayaan natal bersama di GKII Ekklesia Desa Bernayau, Kecamatan
Sepauk, Sabtu (12/1/2019). Perayaan Natal tersebut dihadiri para hamba Tuhan
dan jemaat dari 10 gereja GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk.
Dihadapan ratusan
jemaat, Wabup Askiman mengungkapkan rasa bangga karena bisa hadir pada perayaan
natal bersama 10 gereja GKII yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah ini.
“Saya juga mendorong
agar Sepauk Hulu ini bisa melaksanakan kebaktian kebangunan rohani di tahun
2019 ini. Saya akan coba bangun komunikasi dengan para hamba Tuhan agar bisa
melaksanakan KKR di tiga tempat dulu. Saya mau mengingatkan agar kalau ada
orang kristiani di suatu kampung harus ada gerejanya. Malu kalau ada orang
kristiani tetapi tidak ada gerejanya,” terang Askiman.
“Saya juga mau
mengingatkan agar perayaan Natal ini jangan dianggap sebagai sebuah rutinitas
saja. Tetapi kita harus mampu mengambil hikmah yang dalam secara rohani yang
mampu mempengaruhi tingkah laku kita. Kita harus hidup berkhidmat yang artinya
kita harus rendah hati, cinta kasih dan
suka cita. Saya ingin kita untuk memperkuat upaya pemakmuran dan peduli
kepada gereja. Jauhi berhala, jangan berikan persembahan duit cap mandau,”
pinta Askiman.
Dalam kesempatan
tersebut, orang nomor dua di Bumi Senentang ini juga menyampaikan informasi
bahwa pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu terkendala masalah batas Sungsong dan
Bongkong.
“Tetapi kami akan
terus berjuang menyelesaikan masalah ini. Saya mohon dukungan doa agar
persoalan ini bisa segera diselesaikan. Peresmian 4 kecamatan baru direncanakan
dilaksanakan di Emparu dan tidak lama lagi akan dilaksanakan. Saat peresmian
nanti akan diekspos kendala pemekaran kecamatan lain. Saya tidak ragu untuk
melakukan pemekaran dusun, desa dan kecamatan karena ini kebutuhan masyarakat,”
terang Askiman.
Sementara Ketua
Pengurus Natal bersama GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk, Pdt. Julius
menjelaskan bahwa persiapan pihaknya untuk menyukseskan perayaan natal bersama
ini dilakukan sejak bukan September 2018.
“Kami bertekad untuk
melaksanakan kegiatan natal ini. Gereja GKII di Kayu Lapis ini masih kecil
sehingga natal bersama ini untuk mendorong perkembangan gereja supaya bisa
besar dan berkembang. Kita harus bersatu untuk bisa maju dan berkembang,”
terang Pdt. Julius.
Sementara Ketua Panitia
pelaksana natal bersama, Florensius Kayi menjelaskan bahwa pelaksanaan natal
bersama ini berkat adanya ide jemaat GKII Eklesia Bernayau.
“Natal bersama ini
diikuti Hamba Tuhan dan jemaat dari 10 gereja GKII. Bulan Oktober 2018 lalu
kami sudah berkumpul dan merancang rencana perayaan natal bersama ini. Kami
bermaksud ingin memperkuat persatuan dan komunikasi sesama gereja GKII di
wilayah ini. Biaya untuk melaksanakan Natal bersama ini juga kami kumpulkan
dari 10 gereja yang ada baik dana, beras serta sayuran. Hari ini kita juga
melakukan peletakan batu pertama gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau yang direncanakan
berukutan 10 x 20 meter untuk menggantikan gereja lama yang sudah tua dan kecil,”
tukas Florensius Kayi.
Sementara itu, Kepala
Desa Bernayau, Miau Sugiarto menyampaikan perayaan natal bersama ini merupakan
yang pertama kali dilakukan.
“Ini persekutuan iman
yang baik dan susah payah dilaksanakan. Kami menghargai kegiatan ini untuk
meningkatkan iman dan perkembangan masyarakat yang lebih baik. Mohon kepada
Pemkab Sintang agar memerhatikan pembangunan di kawasan Sepauk Hulu yang masih
sedikit dalam pembangunan,” ungkap Miau Sugiarto.
Camat Sepauk, Cinghan menyampaikan
Kecamatan Sepauk memiliki 40 desa dan
tinggal satu desa belum ada nomor registrasi yakni Desa Bungkong.
“Dari 40 desa
tersebut, kami memiliki penduduk kurang lebih 55 ribu jiwa dengan jumlah DPT
sekitar 37 ribu. Pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu sudah final beribukota di
Temanang. Semua udah siap. Terakhir ini, ada dua jembatan yg roboh di Sepauk
Hulu ini karena umur jembatan yang sudah tua. Jadi untuk membantu aktivitas
warga, sementara masih menggunakan rakit untuk menyeberang,” tukasnya.
“Di Sepauk Hulu ini
ada banyak PLTMH, terakhir Bupati Sintang meresmikan PLTMH di Dusun Silit, Desa
Nanga Pari dengan kapasitas 45.000 Watt. Saat ini sedang dibangun rumah adat di
Desa Bernayau ini dengan tiang kayu bulat yang merupakan jenis kayu Belian.
PAUD juga ada di desa ini,” timpal Cinghan.
Selain menghadiri
perayaan Natal Bersama GKII Se Kayu Lapis Kecamatan Sepauk, Wabup Askiman juga
meninjau progress pembangunan rumah adat Desa Bernayau dan melakukan peletakan
batu pertama pembangunan gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM
menghadiri perayaan natal bersama di GKII Ekklesia Desa Bernayau, Kecamatan
Sepauk, Sabtu (12/1/2019). Perayaan Natal tersebut dihadiri para hamba Tuhan
dan jemaat dari 10 gereja GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk.
Dihadapan ratusan
jemaat, Wabup Askiman mengungkapkan rasa bangga karena bisa hadir pada perayaan
natal bersama 10 gereja GKII yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah ini.
“Saya juga mendorong
agar Sepauk Hulu ini bisa melaksanakan kebaktian kebangunan rohani di tahun
2019 ini. Saya akan coba bangun komunikasi dengan para hamba Tuhan agar bisa
melaksanakan KKR di tiga tempat dulu. Saya mau mengingatkan agar kalau ada
orang kristiani di suatu kampung harus ada gerejanya. Malu kalau ada orang
kristiani tetapi tidak ada gerejanya,” terang Askiman.
“Saya juga mau
mengingatkan agar perayaan Natal ini jangan dianggap sebagai sebuah rutinitas
saja. Tetapi kita harus mampu mengambil hikmah yang dalam secara rohani yang
mampu mempengaruhi tingkah laku kita. Kita harus hidup berkhidmat yang artinya
kita harus rendah hati, cinta kasih dan
suka cita. Saya ingin kita untuk memperkuat upaya pemakmuran dan peduli
kepada gereja. Jauhi berhala, jangan berikan persembahan duit cap mandau,”
pinta Askiman.
Dalam kesempatan
tersebut, orang nomor dua di Bumi Senentang ini juga menyampaikan informasi
bahwa pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu terkendala masalah batas Sungsong dan
Bongkong.
“Tetapi kami akan
terus berjuang menyelesaikan masalah ini. Saya mohon dukungan doa agar
persoalan ini bisa segera diselesaikan. Peresmian 4 kecamatan baru direncanakan
dilaksanakan di Emparu dan tidak lama lagi akan dilaksanakan. Saat peresmian
nanti akan diekspos kendala pemekaran kecamatan lain. Saya tidak ragu untuk
melakukan pemekaran dusun, desa dan kecamatan karena ini kebutuhan masyarakat,”
terang Askiman.
Sementara Ketua
Pengurus Natal bersama GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk, Pdt. Julius
menjelaskan bahwa persiapan pihaknya untuk menyukseskan perayaan natal bersama
ini dilakukan sejak bukan September 2018.
“Kami bertekad untuk
melaksanakan kegiatan natal ini. Gereja GKII di Kayu Lapis ini masih kecil
sehingga natal bersama ini untuk mendorong perkembangan gereja supaya bisa
besar dan berkembang. Kita harus bersatu untuk bisa maju dan berkembang,”
terang Pdt. Julius.
Sementara Ketua Panitia
pelaksana natal bersama, Florensius Kayi menjelaskan bahwa pelaksanaan natal
bersama ini berkat adanya ide jemaat GKII Eklesia Bernayau.
“Natal bersama ini
diikuti Hamba Tuhan dan jemaat dari 10 gereja GKII. Bulan Oktober 2018 lalu
kami sudah berkumpul dan merancang rencana perayaan natal bersama ini. Kami
bermaksud ingin memperkuat persatuan dan komunikasi sesama gereja GKII di
wilayah ini. Biaya untuk melaksanakan Natal bersama ini juga kami kumpulkan
dari 10 gereja yang ada baik dana, beras serta sayuran. Hari ini kita juga
melakukan peletakan batu pertama gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau yang direncanakan
berukutan 10 x 20 meter untuk menggantikan gereja lama yang sudah tua dan kecil,”
tukas Florensius Kayi.
Sementara itu, Kepala
Desa Bernayau, Miau Sugiarto menyampaikan perayaan natal bersama ini merupakan
yang pertama kali dilakukan.
“Ini persekutuan iman
yang baik dan susah payah dilaksanakan. Kami menghargai kegiatan ini untuk
meningkatkan iman dan perkembangan masyarakat yang lebih baik. Mohon kepada
Pemkab Sintang agar memerhatikan pembangunan di kawasan Sepauk Hulu yang masih
sedikit dalam pembangunan,” ungkap Miau Sugiarto.
Camat Sepauk, Cinghan menyampaikan
Kecamatan Sepauk memiliki 40 desa dan
tinggal satu desa belum ada nomor registrasi yakni Desa Bungkong.
“Dari 40 desa
tersebut, kami memiliki penduduk kurang lebih 55 ribu jiwa dengan jumlah DPT
sekitar 37 ribu. Pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu sudah final beribukota di
Temanang. Semua udah siap. Terakhir ini, ada dua jembatan yg roboh di Sepauk
Hulu ini karena umur jembatan yang sudah tua. Jadi untuk membantu aktivitas
warga, sementara masih menggunakan rakit untuk menyeberang,” tukasnya.
“Di Sepauk Hulu ini
ada banyak PLTMH, terakhir Bupati Sintang meresmikan PLTMH di Dusun Silit, Desa
Nanga Pari dengan kapasitas 45.000 Watt. Saat ini sedang dibangun rumah adat di
Desa Bernayau ini dengan tiang kayu bulat yang merupakan jenis kayu Belian.
PAUD juga ada di desa ini,” timpal Cinghan.
Selain menghadiri
perayaan Natal Bersama GKII Se Kayu Lapis Kecamatan Sepauk, Wabup Askiman juga
meninjau progress pembangunan rumah adat Desa Bernayau dan melakukan peletakan
batu pertama pembangunan gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini