KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Drs. Askiman, MM menghadiri perayaan natal bersama di GKII Ekklesia Desa Bernayau, Kecamatan Sepauk, Sabtu (12/1/2019). Perayaan Natal tersebut dihadiri para hamba Tuhan dan jemaat dari 10 gereja GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk.
Dihadapan ratusan jemaat, Wabup Askiman mengungkapkan rasa bangga karena bisa hadir pada perayaan natal bersama 10 gereja GKII yang pertama kalinya dilaksanakan di daerah ini.
“Saya juga mendorong agar Sepauk Hulu ini bisa melaksanakan kebaktian kebangunan rohani di tahun 2019 ini. Saya akan coba bangun komunikasi dengan para hamba Tuhan agar bisa melaksanakan KKR di tiga tempat dulu. Saya mau mengingatkan agar kalau ada orang kristiani di suatu kampung harus ada gerejanya. Malu kalau ada orang kristiani tetapi tidak ada gerejanya,” terang Askiman.
“Saya juga mau mengingatkan agar perayaan Natal ini jangan dianggap sebagai sebuah rutinitas saja. Tetapi kita harus mampu mengambil hikmah yang dalam secara rohani yang mampu mempengaruhi tingkah laku kita. Kita harus hidup berkhidmat yang artinya kita harus rendah hati, cinta kasih dan suka cita. Saya ingin kita untuk memperkuat upaya pemakmuran dan peduli kepada gereja. Jauhi berhala, jangan berikan persembahan duit cap mandau,” pinta Askiman.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor dua di Bumi Senentang ini juga menyampaikan informasi bahwa pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu terkendala masalah batas Sungsong dan Bongkong.
“Tetapi kami akan terus berjuang menyelesaikan masalah ini. Saya mohon dukungan doa agar persoalan ini bisa segera diselesaikan. Peresmian 4 kecamatan baru direncanakan dilaksanakan di Emparu dan tidak lama lagi akan dilaksanakan. Saat peresmian nanti akan diekspos kendala pemekaran kecamatan lain. Saya tidak ragu untuk melakukan pemekaran dusun, desa dan kecamatan karena ini kebutuhan masyarakat,” terang Askiman.
Sementara Ketua Pengurus Natal bersama GKII se-Kayu Lapis, Kecamatan Sepauk, Pdt. Julius menjelaskan bahwa persiapan pihaknya untuk menyukseskan perayaan natal bersama ini dilakukan sejak bukan September 2018.
“Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan natal ini. Gereja GKII di Kayu Lapis ini masih kecil sehingga natal bersama ini untuk mendorong perkembangan gereja supaya bisa besar dan berkembang. Kita harus bersatu untuk bisa maju dan berkembang,” terang Pdt. Julius.
Sementara Ketua Panitia pelaksana natal bersama, Florensius Kayi menjelaskan bahwa pelaksanaan natal bersama ini berkat adanya ide jemaat GKII Eklesia Bernayau.
“Natal bersama ini diikuti Hamba Tuhan dan jemaat dari 10 gereja GKII. Bulan Oktober 2018 lalu kami sudah berkumpul dan merancang rencana perayaan natal bersama ini. Kami bermaksud ingin memperkuat persatuan dan komunikasi sesama gereja GKII di wilayah ini. Biaya untuk melaksanakan Natal bersama ini juga kami kumpulkan dari 10 gereja yang ada baik dana, beras serta sayuran. Hari ini kita juga melakukan peletakan batu pertama gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau yang direncanakan berukutan 10 x 20 meter untuk menggantikan gereja lama yang sudah tua dan kecil,” tukas Florensius Kayi.
Sementara itu, Kepala Desa Bernayau, Miau Sugiarto menyampaikan perayaan natal bersama ini merupakan yang pertama kali dilakukan.
“Ini persekutuan iman yang baik dan susah payah dilaksanakan. Kami menghargai kegiatan ini untuk meningkatkan iman dan perkembangan masyarakat yang lebih baik. Mohon kepada Pemkab Sintang agar memerhatikan pembangunan di kawasan Sepauk Hulu yang masih sedikit dalam pembangunan,” ungkap Miau Sugiarto.
Camat Sepauk, Cinghan menyampaikan Kecamatan Sepauk memiliki 40 desa dan tinggal satu desa belum ada nomor registrasi yakni Desa Bungkong.
“Dari 40 desa tersebut, kami memiliki penduduk kurang lebih 55 ribu jiwa dengan jumlah DPT sekitar 37 ribu. Pemekaran Kecamatan Sepauk Hulu sudah final beribukota di Temanang. Semua udah siap. Terakhir ini, ada dua jembatan yg roboh di Sepauk Hulu ini karena umur jembatan yang sudah tua. Jadi untuk membantu aktivitas warga, sementara masih menggunakan rakit untuk menyeberang,” tukasnya.
“Di Sepauk Hulu ini ada banyak PLTMH, terakhir Bupati Sintang meresmikan PLTMH di Dusun Silit, Desa Nanga Pari dengan kapasitas 45.000 Watt. Saat ini sedang dibangun rumah adat di Desa Bernayau ini dengan tiang kayu bulat yang merupakan jenis kayu Belian. PAUD juga ada di desa ini,” timpal Cinghan.
Selain menghadiri perayaan Natal Bersama GKII Se Kayu Lapis Kecamatan Sepauk, Wabup Askiman juga meninjau progress pembangunan rumah adat Desa Bernayau dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKII Ekklesia Bernayau. (*/Sg)
Comment