Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 22 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kesurupan massal terjadi di SD Negeri
09 Pontianak, Jalan Martadinata, Pontianak Barat, Selasa (22/1/2019). Berdasarkan
informasi yang didapat KalbarOnline, terdapat sebanyak 10 siswa dari kelas 5
dan 6 sekolah tersebut yang mengalami kesurupan.
Peristiwa ini pertama kali terjadi di ruang
kelas 6 D yang pada waktu itu tidak ada guru di ruang kelas sekitar pukul 11.00
WIB.

Salah seorang wali murid Nurhayati mengaku
bahwa cucunya yang merupakan murid kelas 6 D turut terdampak peristiwa
tersebut. Pada mengaku mengetahui kejadian tersebut dari pihak sekolah.
“Saya sih nolong cucu saya saja tadi tuh.
Saya suruh baca istighfar. Akhirnya kembali dalam kondisi normal. Awalnya cucu
saya ini memeluk kawannya yang kesurupan tiba-tiba juga kesurupan. Terus dia
nangis. Mukanya pucat. Pokoknya dia nangis terus-terusan,” ujarnya.
Beredar juga informasi dari para murid yang
mengatakan bahwa kejadian kerasukan ini bermula setelah beberapa murid di kelas
6 D bermain jelangkung saat ruang kelas sedang tidak ada guru.

Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Bermawis
mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kerasukan massal itu.
“Apapun semua keterangan yang ada tetap
kita jadikan bahan penyelidikan. Kita akan dalami lebih lanjut, benar tidaknya
informasi (main jelangkung) ini,” ungkap Bermawis saat dikonfirmasi di ruang
kerjanya.
Atas kejadian ini, masyarakat diminta
Bermawis untuk tidak terpancing menyebarkan informasi yang belum bisa
dibuktikan kebenarannya. Sebab menurutnya, penyebaran informasi yang simpang
siur berpotensi menimbulkan kegaduhan di khalayak ramai.
“Jangan sampai informasi ini sepihak dan menimbulkan
kegaduhan,” ujarnya.
Kendati demikian, Bermawis turut mengimbau
agar pihak sekolah dan wali murid meningkatkan bimbingan rohani kepada
anak-anak.
“Kalau murid yang beragama Islam ya orang
tuanya harus membimbing anaknya rajin membaca Alquran. Demikian halnya dengan
murid yang beragama nasrani, orang tuanya juga harus membimbing anaknya rajin
membaca kitab,” tukasnya.
Bermawis menambahkan, semua murid yang
mengalami kesurupan sudah dalam kondisi normal.
Sementara pihak sekolah SD Negeri 09
Pontianak memilih enggan memberikan keterangan kepada awak media saat
dikonfirmasi. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kesurupan massal terjadi di SD Negeri
09 Pontianak, Jalan Martadinata, Pontianak Barat, Selasa (22/1/2019). Berdasarkan
informasi yang didapat KalbarOnline, terdapat sebanyak 10 siswa dari kelas 5
dan 6 sekolah tersebut yang mengalami kesurupan.
Peristiwa ini pertama kali terjadi di ruang
kelas 6 D yang pada waktu itu tidak ada guru di ruang kelas sekitar pukul 11.00
WIB.

Salah seorang wali murid Nurhayati mengaku
bahwa cucunya yang merupakan murid kelas 6 D turut terdampak peristiwa
tersebut. Pada mengaku mengetahui kejadian tersebut dari pihak sekolah.
“Saya sih nolong cucu saya saja tadi tuh.
Saya suruh baca istighfar. Akhirnya kembali dalam kondisi normal. Awalnya cucu
saya ini memeluk kawannya yang kesurupan tiba-tiba juga kesurupan. Terus dia
nangis. Mukanya pucat. Pokoknya dia nangis terus-terusan,” ujarnya.
Beredar juga informasi dari para murid yang
mengatakan bahwa kejadian kerasukan ini bermula setelah beberapa murid di kelas
6 D bermain jelangkung saat ruang kelas sedang tidak ada guru.

Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Bermawis
mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kerasukan massal itu.
“Apapun semua keterangan yang ada tetap
kita jadikan bahan penyelidikan. Kita akan dalami lebih lanjut, benar tidaknya
informasi (main jelangkung) ini,” ungkap Bermawis saat dikonfirmasi di ruang
kerjanya.
Atas kejadian ini, masyarakat diminta
Bermawis untuk tidak terpancing menyebarkan informasi yang belum bisa
dibuktikan kebenarannya. Sebab menurutnya, penyebaran informasi yang simpang
siur berpotensi menimbulkan kegaduhan di khalayak ramai.
“Jangan sampai informasi ini sepihak dan menimbulkan
kegaduhan,” ujarnya.
Kendati demikian, Bermawis turut mengimbau
agar pihak sekolah dan wali murid meningkatkan bimbingan rohani kepada
anak-anak.
“Kalau murid yang beragama Islam ya orang
tuanya harus membimbing anaknya rajin membaca Alquran. Demikian halnya dengan
murid yang beragama nasrani, orang tuanya juga harus membimbing anaknya rajin
membaca kitab,” tukasnya.
Bermawis menambahkan, semua murid yang
mengalami kesurupan sudah dalam kondisi normal.
Sementara pihak sekolah SD Negeri 09
Pontianak memilih enggan memberikan keterangan kepada awak media saat
dikonfirmasi. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini