Sanggau    

Dongkrak Sektor Pariwisata, Pemkab Sanggau Dorong Keterlibatan Masyarakat

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 10 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sanggau

Sebagai salah satu daerah wisata di Kalimantan Barat, Pemerintah

Kabupaten Sanggau terus berbenah diri.Sejumlah

cara pun dilakukan untuk mengembangkan pariwisata sehingga dapat menjaring

wisatawan. Salah satunya dengan mengembangkan berbagai destinasi yang dikelola

langsung oleh masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Kami di Sanggau ada beberapa destinasi yang dibuka oleh

masyarakat kelompok sadar wisata seperti Danau Laet, Danau Pagong Rumpang,

Spant Lotup, Batu Posok Penyeladi dan Air Terjun Pana. Itu semua dibuka oleh

Pokdarwis dan berjalan dengan baik,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan

Pariwisata Sanggau, F Meron, Sabtu (9/2/2019) kemarin.

Meron mengatakan pihaknya melihat animo masyarakat cukup

tinggi untuk membentuk Pokdarwis di berbagai destinasi lainnya. Untuk itu Disporapar

Sanggau berencana membentuk desa wisata di sejumlah destinasi potensial.

Sehingga percepatan pengembangan pariwisata dapat dilakukan.

“Nanti kita akan bekerjasama dengan pemerintahan desa untuk

membentuk desa wisata. Potensi kami masih sangat banyak. Di perbatasan Entikong

ada beberapa destinasi yang belum kami buka seperti Bungkang dan Suroh

Tembawang,” ungkapnya.

Rencana tersebut pun mendapat dukungan langsung dari Asisten

Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung. Menurutnya

pembentukan Pokdarwis dan desa wisata merupakan langkah tepat dalam

memaksimalkan potensi yang dimiliki Sanggau. Pasalnya dengan melibatkan

masyarakat bisa merangsang percepatan pertumbuhan pariwisata.

“Jadi sinergi antara masyarakat dan pemerintah sangat

penting dalam kepariwisataan. Itu dapat diperoleh dengan membentuk Pokdarwis

dan desa wisata. Dengan hadirnya masyarakat, maka pertumbuhannya akan lebih

luar biasa. Tentu akan kita dukung terus,” tegas Adella.

Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai daerah di Indonesia.

Contoh konkritnya ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). DIY mampu

mendorong peran aktif masyarakatnya untuk menjadi agen pengembangan pariwisata

melalui pokdarwis dan desa wisata.

Hampir setiap bulan DIY menelurkan destinasi baru yang

dikelola oleh masyarakat. Setiap proses pengelolaan pariwisata, seperti

memutuskan pembangunan pariwisata dan menjalankan kegiatan pariwisata

sehari-hari dilakukan oleh masyarakat lokal.

“Pariwisata di DIY tidak dapat berjalan tanpa adanya peran

aktif masyarakat. Peran aktif masyarakat juga menyebabkan perubahan dalam

sektor pariwisata DIY. Contohnya peningkatan infrastruktur, perbaikan kualitas

lingkungan dan kebudayaan serta tumbuhnya perekonomian melalui pariwisata,” ungkap

Adella.

Keberadaan Sangau yang terletak di border area juga menjadi

kelebihan yang dapat dimaksimalkan. Posisinya yang berdekatan dengan Malaysia

tentunya sangat menguntungkan jika memiliki pilihan destinasi yang tidak

monoton.

Untuk itu, keberadaan Pokdarwis perlu terus didukung dan

dibina, sehingga pada akhirnya dapat berperan makin efektif dalam menggerakkan

partisipasi masyarakat, mewujudkan lingkungan dan suasana kepariwisataan yang

kondusif.

“Imbasnya, wisatawan akan semakin banyak masuk ke Sanggau,” ujar

Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II

Kemenpar, Sapto Haryono.

Bagi Menteri Pariwisata, Arief Yahya keterlibatan masyarakat

mutlak diperlukan. Pokdarwis dan desa wisata telah menjadi ujung tombak dalam

kepariwisataan. Selain itu dengan melibatkan masyarakat tentunya akan mendorong

tingkat perekonomian masyarakat itu sendiri.

“Pariwisata itu sektor yang paling mudah dan

murah menghasilkan devisa. Mudah, karena investasi yang dikeluarkan akan

menghasilkan multiple effect 170 persen. Murah, karena biaya promosinya hanya 2

persen dari target proyeksinya. Maka dari itu rugi jika masyarakat tidak ingin

terlibat. Karena pariwisata cara cepat mengangkat perekonomian,” ucap Menteri

asal Banyuwangi itu. (WWP)

Artikel Selanjutnya
Lagi, Polisi Berhasil Ungkap Kasus Prostitusi Anak Dibawah Umur di Ketapang
Minggu, 10 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Maulid Tradisional di Tanjak Dait Sekadau Berlangsung Semarak
Minggu, 10 Februari 2019

Berita terkait