KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan program sekolah gratis untuk jenjang SMA/SMK se-Kalimantan Barat mulai tahun ajaran baru 2019/2020.
Program yang ditujukan kepada 142 ribu siswa se-Kalbar itu dilaunching langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang ditandai dengan penyerahan buku tabungan sekolah gratis kepada perwakilan siswa.
“Sebanyak 142 ribu anak SMA/SMK se-Kalbar yang akan menjadi sasaran program sekolah gratis. Selain itu pemprov juga akan memberikan bantuan berupa meubeler,” ujar Sutarmidji usai acara Musrenbang RKPD Kota Pontianak, Senin (4/3/2019) di Hotel Grend Mahkota Pontianak.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu menyebutkan lebih dari 20 ribu meubeler yang disiapkan untuk seluruh SMA/SMK se-Kalbar. Dirinya juga menegaskan akan menambah jumlah sasaran penerima program sekolah gratis menjadi 200 ribu siswa pada tahun 2020 mendatang.
“Untuk tahun ini seluruh siswa negeri sudah terakomodir semua dalam program sekolah gratis,” tukasnya.
Untuk itu, dirinya berharap dengan adanya program sekolah gratis ini tak lagi ada pungutan-pungutan di sekolah. Jika ada yang tetap berani melakukan penarikan, pihaknya akan meminta pejabat berwenang tak segan-segan melakukan penindakan.
“Kalau masih ada yang menarik iuran lain di sekolah, saya suruh periksa saja,” ucapnya tegas.
Sutarmidji menyebutkan nilai dari buku tabungan penerima program sekolah gratis ini disesuaikan dengan biaya yang harus dibayar ke sekolah.
“Hitungannya persiswa biasanya harus membayar biaya sekolah sekitar Rp100 ribu per bulan. Jadi jika dihitung setahun anggaran satu orang siswa tersebut akan menerima sekitar Rp1,2 juta dari APBD Kalbar,” paparnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov juga menganggarkan 10 ribu pelajar dari sekolah swasta yang termasuk dari keluarga kategori tidak mampu (miskin) dengan besaran antara Rp1 sampai 1,2 juta.
“Dengan adanya beasiswa ini, saya berharap pendidikan anak tetap menjadi prioritas, terutama keluarga tidak mampu. Jadi, tak ada lagi alasan pelajar SMA/SMK negeri atau swasta yang tidak bersekolah,” tukasnya.
Dirinya juga berharap dengan adanya program pendidikan gratis ini, IPM Kalbar akan meningkat secara signifikan ke depannya.
“Mereka harus tetap bersekolah guna mengejar cita-citanya. Tujuannya juga untuk meningkatkan dan mengenjot perubahan IPM (Indek Pembangunan Manusia) yang berada di posisi buncit,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Suprianus Herman mengatakan bahwa tahun 2019 ini, Pemprov Kalbar menyiapkan anggaran sebesar Rp76 miliar untuk program sekolah gratis tingkat SMA/SMK/SLB.
“Mulai tahun ajaran baru 2019/2020 kita menerapkan sekolah gratis bagi SMA/SMK yang ada se-Kalbar. Anggarannya sudah disiapkan, kita tinggal menyusun juknisnya saja,” kata Suprianus.
Dia menyebutkan, untuk anggaran yang disiapkan bagi program sekolah gratis ini sebesar Rp70 miliar untuk negeri dan Rp6 miliar untuk swasta.
Untuk siswa yang bersekolah di SMA/SMK/SLB negeri, lanjut dia, mereka semuanya akan mendapatkan fasilitas gratis. Namun untuk swasta, lanjut dia, Pemprov memberikan beasiswa untuk siswa tidak mampu.
“Makanya kita akan meminta data kepada pengelola sekolah swasta untuk memberikan data siswa yang tidak mampu, agar mendapatkan beasiswa tersebut,” tandasnya. (Fat)
Comment