Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 27 April 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – PemerintahKota
Pontianak membentuk tim yang terdiri dari para ahli-ahli yang nantinya akan melakukan
kajian teknis untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan gedung SMP Negeri 22
dan SDN 15 Pontianak.
Prof. Abdul Hamid selaku Koordinator tim kajian teknis tersebut
mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih mengecek kondisi lapangan.
“Jadi kami tim kajian teknis ini masih melihat hal yang
teknisnya dulu. Masih melihat dulu di lapangan, karena harus detail. Makanya saya
belum berani kasih keterangan lebih jauh,” ujarnya saat diwawancarai usai
meninjau bangunan tersebut, Sabtu (27/4/2019).
“Pertama kita lihat dulu kondisi lapangan. Biasanya akan ada
banyak tim yang terlibat. Bagiannya banyak. Ada nanti yang mengecek kondisi
tanah dan sebagainya,” tukasnya.
Saat dimintai komentarnya terkait konstruksi bangunan sekolah
yang ambruk tersebut, Abdul Hamid yang merupakan ahli struktur menuturkan bahwa
gedung sekolah tersebut merupakan bangunan semi permanen yang diketahui
dibangun pada tahun 2001 silam.
“Tahun 2001 itu saya ingat memang di Pontianak bangunannya
seperti ini (semi permanen). Di mana di bawahnya itu menggunakan tongkat belian
yang dilapis. Kalau konstruksi beton di Pontianak itu berkembang pada zaman
pembangunan Hotel Mahkota. Jadi menurut saya kalau di tahun 2001 memang masih
menggunakan sistem lama, menggunakan tiang tongkat di bawahnya,” tuturnya.
“Jadi sejauh ini, kami masih cek lapangan,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – PemerintahKota
Pontianak membentuk tim yang terdiri dari para ahli-ahli yang nantinya akan melakukan
kajian teknis untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan gedung SMP Negeri 22
dan SDN 15 Pontianak.
Prof. Abdul Hamid selaku Koordinator tim kajian teknis tersebut
mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih mengecek kondisi lapangan.
“Jadi kami tim kajian teknis ini masih melihat hal yang
teknisnya dulu. Masih melihat dulu di lapangan, karena harus detail. Makanya saya
belum berani kasih keterangan lebih jauh,” ujarnya saat diwawancarai usai
meninjau bangunan tersebut, Sabtu (27/4/2019).
“Pertama kita lihat dulu kondisi lapangan. Biasanya akan ada
banyak tim yang terlibat. Bagiannya banyak. Ada nanti yang mengecek kondisi
tanah dan sebagainya,” tukasnya.
Saat dimintai komentarnya terkait konstruksi bangunan sekolah
yang ambruk tersebut, Abdul Hamid yang merupakan ahli struktur menuturkan bahwa
gedung sekolah tersebut merupakan bangunan semi permanen yang diketahui
dibangun pada tahun 2001 silam.
“Tahun 2001 itu saya ingat memang di Pontianak bangunannya
seperti ini (semi permanen). Di mana di bawahnya itu menggunakan tongkat belian
yang dilapis. Kalau konstruksi beton di Pontianak itu berkembang pada zaman
pembangunan Hotel Mahkota. Jadi menurut saya kalau di tahun 2001 memang masih
menggunakan sistem lama, menggunakan tiang tongkat di bawahnya,” tuturnya.
“Jadi sejauh ini, kami masih cek lapangan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini