Ketapang    

BGA Buka Akses Jalan Menuju Danau Penyengat

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 29 April 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Dukung kawasan

ekowisata berwawasan lingkungan

KalbarOnline,

Ketapang – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) melakukan pembangunan

akses jalan menuju ke Danau Penyengat. Danau ini direncanakan nantinya akan

menjadi kawasan ekowisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek

konservasi alam, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta

aspek pembelajaran dan pendidikan.

Danau Penyengat sendiri terletak di Desa Ulak Medang,

Kecamatan Muara Pawan, Ketapang. Danau air tawar dengan luas 12, 91 hektar ini

digagas pertama kali oleh Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi Indonesia

(YIARI) bekerjasama Desa Ulak Medang dan BGA Group.

Perwakilan YIARI, Maria yang mendampingi projek ekowisata

tersebut mengatakan kalau pihaknya telah melakukan identifikasi di Danau

Penyengat ini pada tahun 2018 lalu hasil dari pemetaan partisipatif.

“Yakni kita mencoba menggali potensi Desa agar bisa

dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dengan mengindahkan lingkungan juga,”

ujarnya saat melakukan kunjungan untuk meninjau jalan bersama forkopimka Muara

Pawan, Sabtu (27/4/2019).

Lebih lanjut, Maria mengatakan setelah pemetaan

partisipatif, pihaknya melihat ada potensi ekowisata di Desa Ulak Medang yang

bisa dikembangkan. Karena YIARI berkepentingan di bidang kehutanan jadi untuk

menyelamatkan hutan pihaknya mencoba untuk mencari mata pencarian alternatif

untuk para logger di landscape hutan sekitar.

“Dari itulah YIARI punya ide untuk  mengembangkan danau penyengat ini. Danau ini

merupakan kubangan tangkapan air karena di sekitar danau ini ada banyak tegakan

tegakan hutan yang secara ekologi bisa menjadi chapman area untuk di danau ini.

Di sekitar danau ini ada banyak hutan rawa gambut jadi sangat cocok,”

ungkapnya.

Sementara Gabriel perwakilan dari PT BGA mengatakan kalau

pihaknya sangat mendukung adanya program desa ekowisata yang dilaksanakan oleh

Desa Ulak Medang yang bekerja sama dengan YIARI. Karena dengan adanya kawasan

ini diharapkan dapat menjadi alternatif income

bagi masyarakat di Desa Ulak Medang.

“Seperti kita ketahui bahwa kondisi untuk ekonomi sawit saat

ini tidak bagus. Kampanye anti sawit dari Eropa juga sangat tinggi. Kemudian

nilai sawit yang juga tidak menentu. Dengan membuka kawasan ekowisata ini kita

harap jadi mata pencarian tambahan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Gabriel menambahkan bahwa pihaknya sangat setuju dengan

konsep dari desa wisata. PT BGA sendiri sangat mendukung dan juga

berpartisipasi. Melalui Corporate Social

Responsibility (CSR) pihaknya akan segera melanjutkan untuk

pembangunan akses jalan masuk menuju kawasan Danau Penyengat di tahun ini.

“Ini salah satu bentuk partisipasi BGA Group dalam membangun

desa khususnya juga keterlibatan dalam memberikan kontribusi besar bagi masyarakat

melalui pendapatan lain-lain,” tandasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Sebut Plt Kadis PUTR Ketapang Asbun, Dewan Tantang Turun Lapangan
Senin, 29 April 2019
Artikel Sebelumnya
Camat Muara Pawan Harap Danau Penyengat Jadi Ikon Ekowisata
Senin, 29 April 2019

Berita terkait