Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
Dukung kawasan
ekowisata berwawasan lingkungan
KalbarOnline,
Ketapang – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) melakukan pembangunan
akses jalan menuju ke Danau Penyengat. Danau ini direncanakan nantinya akan
menjadi kawasan ekowisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek
konservasi alam, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta
aspek pembelajaran dan pendidikan.
Danau Penyengat sendiri terletak di Desa Ulak Medang,
Kecamatan Muara Pawan, Ketapang. Danau air tawar dengan luas 12, 91 hektar ini
digagas pertama kali oleh Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi Indonesia
(YIARI) bekerjasama Desa Ulak Medang dan BGA Group.
Perwakilan YIARI, Maria yang mendampingi projek ekowisata
tersebut mengatakan kalau pihaknya telah melakukan identifikasi di Danau
Penyengat ini pada tahun 2018 lalu hasil dari pemetaan partisipatif.
“Yakni kita mencoba menggali potensi Desa agar bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dengan mengindahkan lingkungan juga,”
ujarnya saat melakukan kunjungan untuk meninjau jalan bersama forkopimka Muara
Pawan, Sabtu (27/4/2019).
Lebih lanjut, Maria mengatakan setelah pemetaan
partisipatif, pihaknya melihat ada potensi ekowisata di Desa Ulak Medang yang
bisa dikembangkan. Karena YIARI berkepentingan di bidang kehutanan jadi untuk
menyelamatkan hutan pihaknya mencoba untuk mencari mata pencarian alternatif
untuk para logger di landscape hutan sekitar.
“Dari itulah YIARI punya ide untuk mengembangkan danau penyengat ini. Danau ini
merupakan kubangan tangkapan air karena di sekitar danau ini ada banyak tegakan
tegakan hutan yang secara ekologi bisa menjadi chapman area untuk di danau ini.
Di sekitar danau ini ada banyak hutan rawa gambut jadi sangat cocok,”
ungkapnya.
Sementara Gabriel perwakilan dari PT BGA mengatakan kalau
pihaknya sangat mendukung adanya program desa ekowisata yang dilaksanakan oleh
Desa Ulak Medang yang bekerja sama dengan YIARI. Karena dengan adanya kawasan
ini diharapkan dapat menjadi alternatif income
bagi masyarakat di Desa Ulak Medang.
“Seperti kita ketahui bahwa kondisi untuk ekonomi sawit saat
ini tidak bagus. Kampanye anti sawit dari Eropa juga sangat tinggi. Kemudian
nilai sawit yang juga tidak menentu. Dengan membuka kawasan ekowisata ini kita
harap jadi mata pencarian tambahan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Gabriel menambahkan bahwa pihaknya sangat setuju dengan
konsep dari desa wisata. PT BGA sendiri sangat mendukung dan juga
berpartisipasi. Melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) pihaknya akan segera melanjutkan untuk
pembangunan akses jalan masuk menuju kawasan Danau Penyengat di tahun ini.
“Ini salah satu bentuk partisipasi BGA Group dalam membangun
desa khususnya juga keterlibatan dalam memberikan kontribusi besar bagi masyarakat
melalui pendapatan lain-lain,” tandasnya. (Adi LC)
Dukung kawasan
ekowisata berwawasan lingkungan
KalbarOnline,
Ketapang – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) melakukan pembangunan
akses jalan menuju ke Danau Penyengat. Danau ini direncanakan nantinya akan
menjadi kawasan ekowisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek
konservasi alam, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta
aspek pembelajaran dan pendidikan.
Danau Penyengat sendiri terletak di Desa Ulak Medang,
Kecamatan Muara Pawan, Ketapang. Danau air tawar dengan luas 12, 91 hektar ini
digagas pertama kali oleh Yayasan Inisiasi Alam dan Rehabilitasi Indonesia
(YIARI) bekerjasama Desa Ulak Medang dan BGA Group.
Perwakilan YIARI, Maria yang mendampingi projek ekowisata
tersebut mengatakan kalau pihaknya telah melakukan identifikasi di Danau
Penyengat ini pada tahun 2018 lalu hasil dari pemetaan partisipatif.
“Yakni kita mencoba menggali potensi Desa agar bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dengan mengindahkan lingkungan juga,”
ujarnya saat melakukan kunjungan untuk meninjau jalan bersama forkopimka Muara
Pawan, Sabtu (27/4/2019).
Lebih lanjut, Maria mengatakan setelah pemetaan
partisipatif, pihaknya melihat ada potensi ekowisata di Desa Ulak Medang yang
bisa dikembangkan. Karena YIARI berkepentingan di bidang kehutanan jadi untuk
menyelamatkan hutan pihaknya mencoba untuk mencari mata pencarian alternatif
untuk para logger di landscape hutan sekitar.
“Dari itulah YIARI punya ide untuk mengembangkan danau penyengat ini. Danau ini
merupakan kubangan tangkapan air karena di sekitar danau ini ada banyak tegakan
tegakan hutan yang secara ekologi bisa menjadi chapman area untuk di danau ini.
Di sekitar danau ini ada banyak hutan rawa gambut jadi sangat cocok,”
ungkapnya.
Sementara Gabriel perwakilan dari PT BGA mengatakan kalau
pihaknya sangat mendukung adanya program desa ekowisata yang dilaksanakan oleh
Desa Ulak Medang yang bekerja sama dengan YIARI. Karena dengan adanya kawasan
ini diharapkan dapat menjadi alternatif income
bagi masyarakat di Desa Ulak Medang.
“Seperti kita ketahui bahwa kondisi untuk ekonomi sawit saat
ini tidak bagus. Kampanye anti sawit dari Eropa juga sangat tinggi. Kemudian
nilai sawit yang juga tidak menentu. Dengan membuka kawasan ekowisata ini kita
harap jadi mata pencarian tambahan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Gabriel menambahkan bahwa pihaknya sangat setuju dengan
konsep dari desa wisata. PT BGA sendiri sangat mendukung dan juga
berpartisipasi. Melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) pihaknya akan segera melanjutkan untuk
pembangunan akses jalan masuk menuju kawasan Danau Penyengat di tahun ini.
“Ini salah satu bentuk partisipasi BGA Group dalam membangun
desa khususnya juga keterlibatan dalam memberikan kontribusi besar bagi masyarakat
melalui pendapatan lain-lain,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini