Sanggau    

Setelah Diperkosa, Tantri Dibunuh Lalu Dikubur Ayah Tiri di Ladang

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 01 Mei 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Polres Sanggau ungkap

misteri penemuan mayat gadis 16 tahun di Tayan Hulu

KalbarOnline, Sanggau

Pihak Kepolisian berhasil mengungkap misteri penemuan mayat gadis berusia

16 tahun yang masih mengenakan seragam sekolah pramuka di sebuah parit di Dusun

Peruan Dalam, Desa Peruan, Kecamatan Tayan Hulu, Sanggau, Selasa (30/4/2019)

kemarin.

Kejadian tragis yang menimpa pelajar SMP Negeri 5 Peruan

Dalam itu ternyata dilakukan oleh ayah tirinya yakni Robertus Wandi. Saat itu, Ayu

Tantri dijemput oleh sang ayah ketika pulang sekolah. Di pertengahan jalan,

pelaku berhenti dan mengajak korban ke sebuah ladang milik warga dengan niatan

untuk menyetubuhi korban.

https://kalbaronline.com/2019/04/30/gadis-16-tahun-berseragam-sekolah-ditemukan-tewas-di-parit/

“Korban dihabisi oleh ayah tirinya usai pulang sekolah. Korban

dijemput oleh pelaku. Di perjalanan, pelaku mengajak korban ke sebuah ladang milik

warga. Di situlah pelaku melancarkan aksi bejatnya dengan memerkosa korban,”

ujar Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi saat memimpin konferensi pers kasus pembunuhan

tersebut di Mapolres Sanggau, Rabu (1/5/2019).

Kapolres menuturkan, sempat terjadi cekcok antara korban dan

pelaku setelah kejadian tersebut. Lantaran korban merasa masa depannya sudah

hancur, sehingga menuntut pertanggungjawaban pelaku.

“Pelaku kemudian marah. Lalu mendorong korban ke parit

hingga tersungkur dan mencekiknya, kemudian dipukul dengan batu besar dan dikubur

dalam galian tanah yang ia buat dengan menggunakan kayu,” tutur Kapolres.

Kapolres juga menyebutkan bahwa korban sudah tiga kali

diperkosa olah pelaku.

“Yang pertama dan kedua dilakukan di rumahnya pada tahun

2018 silam dan terakhir terjadi pada kasus ini,” sebutnya.

Setelah berhasil ditangkap jajaran kepolisian Resort Sanggau

pada Rabu siang, terduga pelaku akhirnya mengurai  Kronologis kejadian

yang menghilangkan nyawa Ayu Tantri (16) seperti yang dikatakan Kapolres

Sanggau saat menggelar Press Realese kasus pembunuhan yang terungkap pada

selasa siang kemarin.

Kapolres menjelaskan bahwa kasus tersebut bermula saat seorang

warga Tayan Hulu bernama Januarius hendak pergi ke ladang miliknya. Setibanya di

lokasi mayat ditemukan, Januarius mencium bau aneh yang menyengat. Merasa

penasaran, dirinya lalu mencari-cari sumber bau menyengat tersebut dan melihat kaki

korban yang tertimbun tanah dalam parit yang tidak jauh dari sekolah SMP Negeri

5 Peruan Dalam itu.

Apa yang ditemukannya itu sontak saja membuatnya kaget lalu

memanggil warga lainnya. Setelah itu, warga kemudian melapor ke Polsek Tayan

Hulu yang selanjutnya Polsek Tayan Hulu bersama Polres Sanggau langsung menuju tempat

kejadian perkara (TKP) guna melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta

keterangan-keterangan di lapangan.

Setelah mengumpulkan barang bukti dan keterangan, polisi

berhasil mengidentifikasi korban yang diketahui bernama Ayu Tantri (16) yang

merupakan pelajar di salah satu SMP di Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.

“Korban ini sudah tiga hari hilang dan baru ditemukan Selasa

kemarin dalam kondisi terkubur di galian tanah di ladang warga,” kata Kapolres.

Setelah melakukan kordinasi dengan Biddokes Polda Kalbar

yang telah melakukan otopsi terhadap korban ditambah hasil pengumpulan barang

bukti dan keterangan, termasuk dari pihak sekolah, teman dekat, kerabat dan ibu

kandung serta ayah tiri korban, pihaknya memperoleh kesimpulan bahwa ayah tiri

korban bernama Robertus Wandi merupakan pelaku pembunuhan terhadap Ayu Tantri.

“Setelah kami melakukan pemeriksaan pelaku ini mengakui

perbuatannya. Pelaku inilah yang sering mengantar dan menjemput korban sekolah,”

ujar Kapolres.

Pelaku, lanjut Kapolres, saat ini telah diamankan di Mapolres Sanggau guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Pelaku diancam dengan Undang-undang perlindungan anak

dengan ancaman hukuman seumur hidup,” pungkasnya.

Sementara Robertus Wandi saat diwawancarai awak media

menceritakan alasannya membunuh korban. Dirinya mengaku nafsu kepada korban.

“Sekali saya pukul. Habis tu saya cekik,” ujarnya.

Robertus juga mengaku menyesal telah membunuh

anak tirinya itu. (WWP)

Artikel Selanjutnya
Dewan Janji Sampaikan Tuntutan Buruh, Jamhuri : Kebijakan Ada di Bupati
Rabu, 01 Mei 2019
Artikel Sebelumnya
May Day, Buruh di Ketapang Sampaikan 8 Tuntutan ke Pemerintah
Rabu, 01 Mei 2019

Berita terkait