Pontianak    

Kalimantan Jadi Pulau Modern Broadband Pertama, Sutarmidji : Penunjang Terciptanya Desa Mandiri di Kalbar

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 10 Mei 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Direktur

Network & IT Solution PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin

dan Direktur Consumer Service PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Siti

Choiriana meresmikan Kalimantan sebagai Modern Broadband Island di Kantor

Telkom Pontianak, Jalan Teuku Umar, Kamis (9/5/2019) siang.

Sebagai salah satu Gubernur di Kalimantan, Sutarmidji menyambut

baik dengan hadirnya Modern Broadband Island ini di Kalimantan Barat yang

diharapkannya dapat memperkuat jaringan internet dan telekomunikasi di Kalbar.

Selain itu juga dapat membantu Pemerintah Provinsi dalam

tata kelola pemerintahan yang lebih cepat dan transparan serta lebih murah

sehingga adanya efisiensi dalam anggaran.

“Untuk peningkatan SDM juga bisa kita lakukan melalui media

internet, saya sangat menyambut ini. Apalagi ada wacana untuk pemindahan ibu

kota negara di Kalimantan, sehingga infrastruktur telekomunikasi di Pulau Kalimantan

sudah harus siap semuanya,” ujarnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut berharap, hadirnya

Modern Broadband Island ini dapat menjadi penunjang terciptanya desa mandiri di

Kalbar.

“Desa mandiri kita ada 2031 desa, saya yakin yang terakses

internet baru mencapai 30 persen. Tentu dengan Modern Broadband ini kita bisa

mempercepat, namun kita minta juga BTS jaringannya untuk segera disebar. Agar

bisa memback-up jaringan di pinggiran dan sudah memiliki jaringan cukup baik

supaya ada pemerataan di seluruh Kalbar tidak hanya di spot-spot tertentu saja,”

tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Network dan IT Solution PT.

Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin mengungkapkan bahwa dengan

infrastrktur fiber optic tersebut,

masyarakat dapat menikmati akses internet dengan bandwidth hingga 100 Mbps.

Proses pembangunan fiberisasi pelanggan yang menggantikan

kabel copper ke fiber menggunakan

teknologi FTTH (Fiber To The Home). Telkom di Kalimantan, kata dia, telah

menggelar lebih dari 23.114 Km kabel akses berupa kabel feeder dan distrubusi

ke arah pelanggan Indihome dan menyediakan sebanyak 680 ribu port untuk

pelanggan.

“Seluruh wilayah di Pulau Kalimantan saat ini telah dilayani

dengan kabel fiber optic, meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimatan Utara. Meliputi 56 kabupaten

dan kota sudah terjangkau Optik,” ujar Zulhelfi Abidin.

Untuk mendukung uplink yang menghubungkan  antar daerah di Kalimantan serta ke Luar

pulau Kalimantan, di bangun kabel backbone yang menghubungkan seluruh kota yang

ada di Kalimantan.

“Telkom telah membangun sepanjang 8.977 Km kabel darat dan

6.314 Km kabel laut. Khusus di Tahun 2018 sampai 2019  ini di Kalimantan, Telkom telah menyelesaikan

Pembangunan FO IKK (Ibu Kota/ Kabupaten) di lokasi-lokasi terluar seperti di

Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten

Sukamara, Kabupaten Tanah Bumbu (Kotabaru), Kabupaten Kapuas Hulu (Putusibau)

dan Kabupaten Mahakam Hulu,” jelasnya.

Disisi Kabel laut juga telah diselesaikan pembangunan Sistem

Komunikasi Kabel Laut Indonesia Global Gateway (SKKL IGG) sepanjang 5.400 km

yang menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – United States (SEA-US)

dan sistem kabel laut South East Asia-Middle East-Western Europe5 (SEA-ME-WE5)

dan SKKL MATANUSA (Makajang Tawau Nunukan Sangata) yang merupakan jalan untuk menjadikan

Telkom sebagai Global Digital Hub yang menyediakan direct broadband

connectivity antara kawasan Eropa, Asia dan Amerika sekaligus menjangkau hampir

seluruh IKK di tanah air (458 IKK).

Telkom, tegasnya, terus mendukung pembangunan dan

digitalisasi bangsa melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang

merata di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal serta mengakselerasi ekonomi

digital Indonesia melalui penyediaan konektivitas dan infratruktur yang

terintegrasi guna menunjang aktivitas sehari-hari dan membuka berbagai peluang

ekonomi bangsa.

Hal ini dibuktikan dari kesuksesan Telkom dalam meluncurkan

Satelit Merah Putih pada tanggal 7 Agustus 2018 di Cape Carnaval Air Force

Florida, Amerika Serikat. Selain itu, disisi seluler, Telkom melalui anak

perusahaannya Telkomsel terus memperkuat infrastruktur broadband berbasis

teknologi 4G LTE. Di mana, saat ini cakupan jaringan terluas dengan lebih dari

189 ribu BTS dengan 162 ribu pelanggan di akhir 2018. Telkom pun memiliki

jaringan backbone berbasis serat optik sepanjang 161 ribu km, baik domestik dan

internasional.

Peresmian Kalimantan Modern Broadband Island merupakan

bagian dari road map plan modernisasi akses internet PT. Telkom di seluruh

wilayah Indonesia. Salah satu usaha untuk menambah jangkauan internet Fiber

Optik Telkom.

Menurut Zulhelfi, Telkom berusaha memenuhi kebutuhan

masyarakat akan layanan internet yang terus meningkat, baik secara kuantitas

maupun kualitas bandwidth yang dibutuhkan, serta memenuhi kebutuhan

pemerintahan untuk menambah cakupan jangkauan internet di Kalimantan pada

khususnya.

Proses Modern Broadband dilakukan secara bertahap di

Kalimantan dimulai dari Provinsi Kaltara yang merupakan Provinsi Full Fiber pertama

tanggal 30 Agustus 2018, disusul dengan provinsi yang lain seperti Kalbar (30

November 2018), Kaltim (23 Maret 2019), Kalsel (23 Maret 2019) dan ditutup oleh

Provinsi Kalbar (1 April 2019).

Sementara ini, Telkom dan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat telah membangun kerjasama dalam penyediaan layanan Astinet, Mangosky,

VSAT, VPN IP dan Wifi Station. Untuk sektor pendidikan, telah terjalin juga

kerjasama dalam penyediaan layanan bagi UNBK dan PPDB Online 2019. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Viral Video Aksi Penganiayaan Terhadap Anak Bawah Umur di Kapuas Hulu
Jumat, 10 Mei 2019
Artikel Sebelumnya
Syukuran Peringatan Hari Jadi Sintang ke-657
Jumat, 10 Mei 2019

Berita terkait