Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 10 Mei 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Direktur
Network & IT Solution PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin
dan Direktur Consumer Service PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Siti
Choiriana meresmikan Kalimantan sebagai Modern Broadband Island di Kantor
Telkom Pontianak, Jalan Teuku Umar, Kamis (9/5/2019) siang.
Sebagai salah satu Gubernur di Kalimantan, Sutarmidji menyambut
baik dengan hadirnya Modern Broadband Island ini di Kalimantan Barat yang
diharapkannya dapat memperkuat jaringan internet dan telekomunikasi di Kalbar.
Selain itu juga dapat membantu Pemerintah Provinsi dalam
tata kelola pemerintahan yang lebih cepat dan transparan serta lebih murah
sehingga adanya efisiensi dalam anggaran.
“Untuk peningkatan SDM juga bisa kita lakukan melalui media
internet, saya sangat menyambut ini. Apalagi ada wacana untuk pemindahan ibu
kota negara di Kalimantan, sehingga infrastruktur telekomunikasi di Pulau Kalimantan
sudah harus siap semuanya,” ujarnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut berharap, hadirnya
Modern Broadband Island ini dapat menjadi penunjang terciptanya desa mandiri di
Kalbar.
“Desa mandiri kita ada 2031 desa, saya yakin yang terakses
internet baru mencapai 30 persen. Tentu dengan Modern Broadband ini kita bisa
mempercepat, namun kita minta juga BTS jaringannya untuk segera disebar. Agar
bisa memback-up jaringan di pinggiran dan sudah memiliki jaringan cukup baik
supaya ada pemerataan di seluruh Kalbar tidak hanya di spot-spot tertentu saja,”
tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Network dan IT Solution PT.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin mengungkapkan bahwa dengan
infrastrktur fiber optic tersebut,
masyarakat dapat menikmati akses internet dengan bandwidth hingga 100 Mbps.
Proses pembangunan fiberisasi pelanggan yang menggantikan
kabel copper ke fiber menggunakan
teknologi FTTH (Fiber To The Home). Telkom di Kalimantan, kata dia, telah
menggelar lebih dari 23.114 Km kabel akses berupa kabel feeder dan distrubusi
ke arah pelanggan Indihome dan menyediakan sebanyak 680 ribu port untuk
pelanggan.
“Seluruh wilayah di Pulau Kalimantan saat ini telah dilayani
dengan kabel fiber optic, meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimatan Utara. Meliputi 56 kabupaten
dan kota sudah terjangkau Optik,” ujar Zulhelfi Abidin.
Untuk mendukung uplink yang menghubungkan antar daerah di Kalimantan serta ke Luar
pulau Kalimantan, di bangun kabel backbone yang menghubungkan seluruh kota yang
ada di Kalimantan.
“Telkom telah membangun sepanjang 8.977 Km kabel darat dan
6.314 Km kabel laut. Khusus di Tahun 2018 sampai 2019 ini di Kalimantan, Telkom telah menyelesaikan
Pembangunan FO IKK (Ibu Kota/ Kabupaten) di lokasi-lokasi terluar seperti di
Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Sukamara, Kabupaten Tanah Bumbu (Kotabaru), Kabupaten Kapuas Hulu (Putusibau)
dan Kabupaten Mahakam Hulu,” jelasnya.
Disisi Kabel laut juga telah diselesaikan pembangunan Sistem
Komunikasi Kabel Laut Indonesia Global Gateway (SKKL IGG) sepanjang 5.400 km
yang menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – United States (SEA-US)
dan sistem kabel laut South East Asia-Middle East-Western Europe5 (SEA-ME-WE5)
dan SKKL MATANUSA (Makajang Tawau Nunukan Sangata) yang merupakan jalan untuk menjadikan
Telkom sebagai Global Digital Hub yang menyediakan direct broadband
connectivity antara kawasan Eropa, Asia dan Amerika sekaligus menjangkau hampir
seluruh IKK di tanah air (458 IKK).
Telkom, tegasnya, terus mendukung pembangunan dan
digitalisasi bangsa melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang
merata di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal serta mengakselerasi ekonomi
digital Indonesia melalui penyediaan konektivitas dan infratruktur yang
terintegrasi guna menunjang aktivitas sehari-hari dan membuka berbagai peluang
ekonomi bangsa.
Hal ini dibuktikan dari kesuksesan Telkom dalam meluncurkan
Satelit Merah Putih pada tanggal 7 Agustus 2018 di Cape Carnaval Air Force
Florida, Amerika Serikat. Selain itu, disisi seluler, Telkom melalui anak
perusahaannya Telkomsel terus memperkuat infrastruktur broadband berbasis
teknologi 4G LTE. Di mana, saat ini cakupan jaringan terluas dengan lebih dari
189 ribu BTS dengan 162 ribu pelanggan di akhir 2018. Telkom pun memiliki
jaringan backbone berbasis serat optik sepanjang 161 ribu km, baik domestik dan
internasional.
Peresmian Kalimantan Modern Broadband Island merupakan
bagian dari road map plan modernisasi akses internet PT. Telkom di seluruh
wilayah Indonesia. Salah satu usaha untuk menambah jangkauan internet Fiber
Optik Telkom.
Menurut Zulhelfi, Telkom berusaha memenuhi kebutuhan
masyarakat akan layanan internet yang terus meningkat, baik secara kuantitas
maupun kualitas bandwidth yang dibutuhkan, serta memenuhi kebutuhan
pemerintahan untuk menambah cakupan jangkauan internet di Kalimantan pada
khususnya.
Proses Modern Broadband dilakukan secara bertahap di
Kalimantan dimulai dari Provinsi Kaltara yang merupakan Provinsi Full Fiber pertama
tanggal 30 Agustus 2018, disusul dengan provinsi yang lain seperti Kalbar (30
November 2018), Kaltim (23 Maret 2019), Kalsel (23 Maret 2019) dan ditutup oleh
Provinsi Kalbar (1 April 2019).
Sementara ini, Telkom dan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat telah membangun kerjasama dalam penyediaan layanan Astinet, Mangosky,
VSAT, VPN IP dan Wifi Station. Untuk sektor pendidikan, telah terjalin juga
kerjasama dalam penyediaan layanan bagi UNBK dan PPDB Online 2019. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Direktur
Network & IT Solution PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin
dan Direktur Consumer Service PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Siti
Choiriana meresmikan Kalimantan sebagai Modern Broadband Island di Kantor
Telkom Pontianak, Jalan Teuku Umar, Kamis (9/5/2019) siang.
Sebagai salah satu Gubernur di Kalimantan, Sutarmidji menyambut
baik dengan hadirnya Modern Broadband Island ini di Kalimantan Barat yang
diharapkannya dapat memperkuat jaringan internet dan telekomunikasi di Kalbar.
Selain itu juga dapat membantu Pemerintah Provinsi dalam
tata kelola pemerintahan yang lebih cepat dan transparan serta lebih murah
sehingga adanya efisiensi dalam anggaran.
“Untuk peningkatan SDM juga bisa kita lakukan melalui media
internet, saya sangat menyambut ini. Apalagi ada wacana untuk pemindahan ibu
kota negara di Kalimantan, sehingga infrastruktur telekomunikasi di Pulau Kalimantan
sudah harus siap semuanya,” ujarnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut berharap, hadirnya
Modern Broadband Island ini dapat menjadi penunjang terciptanya desa mandiri di
Kalbar.
“Desa mandiri kita ada 2031 desa, saya yakin yang terakses
internet baru mencapai 30 persen. Tentu dengan Modern Broadband ini kita bisa
mempercepat, namun kita minta juga BTS jaringannya untuk segera disebar. Agar
bisa memback-up jaringan di pinggiran dan sudah memiliki jaringan cukup baik
supaya ada pemerataan di seluruh Kalbar tidak hanya di spot-spot tertentu saja,”
tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Network dan IT Solution PT.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Zulhelfi Abidin mengungkapkan bahwa dengan
infrastrktur fiber optic tersebut,
masyarakat dapat menikmati akses internet dengan bandwidth hingga 100 Mbps.
Proses pembangunan fiberisasi pelanggan yang menggantikan
kabel copper ke fiber menggunakan
teknologi FTTH (Fiber To The Home). Telkom di Kalimantan, kata dia, telah
menggelar lebih dari 23.114 Km kabel akses berupa kabel feeder dan distrubusi
ke arah pelanggan Indihome dan menyediakan sebanyak 680 ribu port untuk
pelanggan.
“Seluruh wilayah di Pulau Kalimantan saat ini telah dilayani
dengan kabel fiber optic, meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimatan Utara. Meliputi 56 kabupaten
dan kota sudah terjangkau Optik,” ujar Zulhelfi Abidin.
Untuk mendukung uplink yang menghubungkan antar daerah di Kalimantan serta ke Luar
pulau Kalimantan, di bangun kabel backbone yang menghubungkan seluruh kota yang
ada di Kalimantan.
“Telkom telah membangun sepanjang 8.977 Km kabel darat dan
6.314 Km kabel laut. Khusus di Tahun 2018 sampai 2019 ini di Kalimantan, Telkom telah menyelesaikan
Pembangunan FO IKK (Ibu Kota/ Kabupaten) di lokasi-lokasi terluar seperti di
Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Sukamara, Kabupaten Tanah Bumbu (Kotabaru), Kabupaten Kapuas Hulu (Putusibau)
dan Kabupaten Mahakam Hulu,” jelasnya.
Disisi Kabel laut juga telah diselesaikan pembangunan Sistem
Komunikasi Kabel Laut Indonesia Global Gateway (SKKL IGG) sepanjang 5.400 km
yang menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – United States (SEA-US)
dan sistem kabel laut South East Asia-Middle East-Western Europe5 (SEA-ME-WE5)
dan SKKL MATANUSA (Makajang Tawau Nunukan Sangata) yang merupakan jalan untuk menjadikan
Telkom sebagai Global Digital Hub yang menyediakan direct broadband
connectivity antara kawasan Eropa, Asia dan Amerika sekaligus menjangkau hampir
seluruh IKK di tanah air (458 IKK).
Telkom, tegasnya, terus mendukung pembangunan dan
digitalisasi bangsa melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang
merata di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal serta mengakselerasi ekonomi
digital Indonesia melalui penyediaan konektivitas dan infratruktur yang
terintegrasi guna menunjang aktivitas sehari-hari dan membuka berbagai peluang
ekonomi bangsa.
Hal ini dibuktikan dari kesuksesan Telkom dalam meluncurkan
Satelit Merah Putih pada tanggal 7 Agustus 2018 di Cape Carnaval Air Force
Florida, Amerika Serikat. Selain itu, disisi seluler, Telkom melalui anak
perusahaannya Telkomsel terus memperkuat infrastruktur broadband berbasis
teknologi 4G LTE. Di mana, saat ini cakupan jaringan terluas dengan lebih dari
189 ribu BTS dengan 162 ribu pelanggan di akhir 2018. Telkom pun memiliki
jaringan backbone berbasis serat optik sepanjang 161 ribu km, baik domestik dan
internasional.
Peresmian Kalimantan Modern Broadband Island merupakan
bagian dari road map plan modernisasi akses internet PT. Telkom di seluruh
wilayah Indonesia. Salah satu usaha untuk menambah jangkauan internet Fiber
Optik Telkom.
Menurut Zulhelfi, Telkom berusaha memenuhi kebutuhan
masyarakat akan layanan internet yang terus meningkat, baik secara kuantitas
maupun kualitas bandwidth yang dibutuhkan, serta memenuhi kebutuhan
pemerintahan untuk menambah cakupan jangkauan internet di Kalimantan pada
khususnya.
Proses Modern Broadband dilakukan secara bertahap di
Kalimantan dimulai dari Provinsi Kaltara yang merupakan Provinsi Full Fiber pertama
tanggal 30 Agustus 2018, disusul dengan provinsi yang lain seperti Kalbar (30
November 2018), Kaltim (23 Maret 2019), Kalsel (23 Maret 2019) dan ditutup oleh
Provinsi Kalbar (1 April 2019).
Sementara ini, Telkom dan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat telah membangun kerjasama dalam penyediaan layanan Astinet, Mangosky,
VSAT, VPN IP dan Wifi Station. Untuk sektor pendidikan, telah terjalin juga
kerjasama dalam penyediaan layanan bagi UNBK dan PPDB Online 2019. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini