Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 14 Mei 2019 |
Minta Manager PLN
Diganti
KalbarOnline,
Ketapang – Puluhan warga Ketapang yang dikomandoi Front Perjuangan Rakyat
Ketapang (FPRK) mendatangi kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Ketapang.
Kedatangan warga tak lain tak bukan yakni untuk mempertanyakan terkait
pemadaman listrik yang kerap terjadi hingga saat ini.
Puluhan massa sempat kecewa lantaran Manager PLN UP3
Ketapang tidak dapat ditemui. Warga pun mengancam akan melakukan aksi unjuk
rasa besar-besaran jika PLN tak kunjung memperbaiki kinerjanya.
Ketua FPRK, Isa Anshari menilai PLN UP3 Ketapang gagal dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat, hal ini lantaran dengan sudah
beroperasinya PLTU Sukabangun berkekuatan 20 MW namun pemadaman masih saja
kerap terjadi.
“Dulu kami bersama ratusan masyarakat pernah mendemo PLN,
kemudian kami menuntut percepatan pembangunan PLTU karena dulu alasan PLN
kekurangan daya dan jika PLTU beroperasi maka bisa ditanggulangi. Nah, sekarang
PLTU sudah beroperasi tetapi listrik masih sering padam bahkan hingga bulan
puasa biasa menjelang berbuka dan tarawih. Kami nilai PLN Ketapang gagal,” tegasnya,
saat menyampaikan aspirasi di depan perwakilan PLN UP3 Ketapang, Minggu (12/5/2019)
malam.
Ia melanjutkan, kondisi ini tentunya menganggu sekaligus merugikan
masyarakat, karena sudah banyak barang-barang elektronik masyarakat rusak,
aktivitas masyarakat juga ikut terganggu, untuk itu ia meminta penjelasan pihak
PLN apa yang sebenarnya terjadi.
“Tolong sampaikan kendalanya, tapi jangan cuma alasan-alasan
itu saja, misal beban bertambah, daya kurang, pemeliharaan, gangguan karena
layangan, pohon atau alasan klasik lain yang sudah bosan masyarakat dengar,” tegasnya
lagi.
Ia menambahkan, kedatangan pihaknya malam hari ini,
merupakan bentuk sikap warga Ketapang yang meminta pertanggungjawaban PLN atas
pemadaman listrik yang masih terjadi bahkan pada bulan puasa, untuk itu
pihaknya ingin mendengar langsung komitmen PLN UP3 Ketapang melalui managernya,
hanya saja diakuinya dirinya beserta masyarakat kecewa lantaran sang manager
tidak berada di Ketapang.
“Kami kecewa dengan pak manager ini, kalau dulu setiap kami
aksi menyampaikan aspirasi, manager lama selalu respon dan menemui kami, tapi
manager ini kami nilai agar kurang bisa komunikatif dengan masyarakat, bahkan
kabarnya jarang berada di Ketapang,” terangnya.
“Untuk itu, sampaikan ke manager kalian kalau dia itu digaji
negara bekerja di Ketapang kalau tidak betah silahkan cabut dari Ketapang dan
kami minta dia digantikan dengan yang lebih baik, kalaupun ada urusan kerja di luar
tolong pastikan tugasnya di Ketapang kelar, karena dia selaku manager dan
bertanggung jawab penuh atas kebijakan yang ada di PLN Ketapang,” timpalnya.
Sementara Manager Jaringan PLN UP3 Ketapang yang mewakili
Manager PLN UP3 Ketapang, Rizki Ramdan mengaku bahwa pemadaman yang terjadi di luar
dari perkiraan pihaknya lantaran PLTU unit 1 dengan daya 10 MW sedang mengalami
kerusakan atau jebol.
“Kita tidak bisa antisipasi karena ada kerusakan sehingga
kita kehilangan hampir 10 MW. Jadi ini murni adanya gangguan listrik bukannya
sengaja padam tapi terpaksa dipadamkan,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya berupaya secepat mungkin melakukan
perbaikan sehingga mulai sekitar pukul 19.30 WIB normalisasi sudah mulai
dilakukan. Diakuinya selain PLTU Unit 1 yang mengalami kerusakan, PLTU unit 2
sedang dalam masa pemeliharaan.
“Untuk besok pemadaman masih ada, karena hari Rabu PLTU unit
2 dengan daya 10 MW baru selesai pemeliharaan, jadi Insya Allah mulai Kamis
tidak ada lagi pemadaman karena daya sudah berlebihan pasca pemeliharaan
selesai,” tandasnya berjanji. (Adi LC)
Minta Manager PLN
Diganti
KalbarOnline,
Ketapang – Puluhan warga Ketapang yang dikomandoi Front Perjuangan Rakyat
Ketapang (FPRK) mendatangi kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Ketapang.
Kedatangan warga tak lain tak bukan yakni untuk mempertanyakan terkait
pemadaman listrik yang kerap terjadi hingga saat ini.
Puluhan massa sempat kecewa lantaran Manager PLN UP3
Ketapang tidak dapat ditemui. Warga pun mengancam akan melakukan aksi unjuk
rasa besar-besaran jika PLN tak kunjung memperbaiki kinerjanya.
Ketua FPRK, Isa Anshari menilai PLN UP3 Ketapang gagal dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat, hal ini lantaran dengan sudah
beroperasinya PLTU Sukabangun berkekuatan 20 MW namun pemadaman masih saja
kerap terjadi.
“Dulu kami bersama ratusan masyarakat pernah mendemo PLN,
kemudian kami menuntut percepatan pembangunan PLTU karena dulu alasan PLN
kekurangan daya dan jika PLTU beroperasi maka bisa ditanggulangi. Nah, sekarang
PLTU sudah beroperasi tetapi listrik masih sering padam bahkan hingga bulan
puasa biasa menjelang berbuka dan tarawih. Kami nilai PLN Ketapang gagal,” tegasnya,
saat menyampaikan aspirasi di depan perwakilan PLN UP3 Ketapang, Minggu (12/5/2019)
malam.
Ia melanjutkan, kondisi ini tentunya menganggu sekaligus merugikan
masyarakat, karena sudah banyak barang-barang elektronik masyarakat rusak,
aktivitas masyarakat juga ikut terganggu, untuk itu ia meminta penjelasan pihak
PLN apa yang sebenarnya terjadi.
“Tolong sampaikan kendalanya, tapi jangan cuma alasan-alasan
itu saja, misal beban bertambah, daya kurang, pemeliharaan, gangguan karena
layangan, pohon atau alasan klasik lain yang sudah bosan masyarakat dengar,” tegasnya
lagi.
Ia menambahkan, kedatangan pihaknya malam hari ini,
merupakan bentuk sikap warga Ketapang yang meminta pertanggungjawaban PLN atas
pemadaman listrik yang masih terjadi bahkan pada bulan puasa, untuk itu
pihaknya ingin mendengar langsung komitmen PLN UP3 Ketapang melalui managernya,
hanya saja diakuinya dirinya beserta masyarakat kecewa lantaran sang manager
tidak berada di Ketapang.
“Kami kecewa dengan pak manager ini, kalau dulu setiap kami
aksi menyampaikan aspirasi, manager lama selalu respon dan menemui kami, tapi
manager ini kami nilai agar kurang bisa komunikatif dengan masyarakat, bahkan
kabarnya jarang berada di Ketapang,” terangnya.
“Untuk itu, sampaikan ke manager kalian kalau dia itu digaji
negara bekerja di Ketapang kalau tidak betah silahkan cabut dari Ketapang dan
kami minta dia digantikan dengan yang lebih baik, kalaupun ada urusan kerja di luar
tolong pastikan tugasnya di Ketapang kelar, karena dia selaku manager dan
bertanggung jawab penuh atas kebijakan yang ada di PLN Ketapang,” timpalnya.
Sementara Manager Jaringan PLN UP3 Ketapang yang mewakili
Manager PLN UP3 Ketapang, Rizki Ramdan mengaku bahwa pemadaman yang terjadi di luar
dari perkiraan pihaknya lantaran PLTU unit 1 dengan daya 10 MW sedang mengalami
kerusakan atau jebol.
“Kita tidak bisa antisipasi karena ada kerusakan sehingga
kita kehilangan hampir 10 MW. Jadi ini murni adanya gangguan listrik bukannya
sengaja padam tapi terpaksa dipadamkan,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya berupaya secepat mungkin melakukan
perbaikan sehingga mulai sekitar pukul 19.30 WIB normalisasi sudah mulai
dilakukan. Diakuinya selain PLTU Unit 1 yang mengalami kerusakan, PLTU unit 2
sedang dalam masa pemeliharaan.
“Untuk besok pemadaman masih ada, karena hari Rabu PLTU unit
2 dengan daya 10 MW baru selesai pemeliharaan, jadi Insya Allah mulai Kamis
tidak ada lagi pemadaman karena daya sudah berlebihan pasca pemeliharaan
selesai,” tandasnya berjanji. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini