Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 27 Juni 2019 |
Ajak Generasi
Milenial Isi Waktu Dengan Hal Bermanfaat
KalbarOnline,
Pontianak – Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019, Wali
Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat, khususnya
generasi muda, menjadi generasi yang bebas dari narkoba dalam rangka menciptakan
Indonesia Emas 2045.
“Momentum hari anti narkotika internasional ini juga harus
dijadikan momentum untuk terus mengingatkan kepada masyarakat tentang bahaya
penggunaan narkotika,” ujarnya usai peringatan HANI di aula kediaman dinasnya,
Rabu (26/6/2019).
Sebagaimana diketahui, lanjutnya lagi, Indonesia sudah
ditetapkan sebagai negara darurat narkoba. Tidak sedikit korban dan kerugian
yang ditimbulkan akibat dampak penyalahgunaan narkoba.
“Bahaya narkoba bisa merusak sendi kehidupan masyarakat,”
ungkap Edi.
Menurutnya, Pemerintah Kota Pontianak tetap melaksanakan
program kreatif inovatif bagi generasi muda, baik di tingkatan SMP maupun SMA
serta kegiatan kepemudaan supaya anak muda aktif dan tidak berpikir ke arah
negatif.
“Padatnya kegiatan bagi anak muda juga sebagai bentuk
membatasi ruang gerak bagi beredarnya penyalahgunaan narkotika,” sebutnya.
Ditambahkannya, Pemkot Pontianak selaku penanggung jawab
pelaksana amanah undang-undang optimis kalau penanganan narkoba ini bisa
selesai.Namun masalah keberhasilan atau tidaknya akan sangat tergantung pada
upaya semua pihak. Sebab itu, butuh dukungan dari seluruh masyarakat dalam mencegah
dan memberantas penyalahgunaan narkoba.
“Kita harus optimis bisa memerangi narkoba dan mari kita
bersama-sama melakukan upaya memberantas peredaran maupun penyalahgunaan
narkoba,” tegas Edi.
Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota
Pontianak, AKBP Agus Sudirman mengatakan, HANI ini diperingati tidak hanya di
Pontianak atau se-Indonesia saja, tetapi juga seluruh dunia, sebagai momentum
untuk anti pada penyalahgunaan narkoba. Adanya asumsi sebagian masyarakat yang
menganggap HANI sebagai harinya BNN, dinilainya sebagai suatu hal yang keliru.
“HANI adalah milik semua elemen dalam pemberantasan narkoba,”
tuturnya.
Pada peringatan HANI, sambung dia, lebih fokus pada generasi
milenial karena estafet kepemimpinan bangsa nantinya akan dibangun oleh mereka
juga.
“Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi millenial dapat
merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh Agus.
Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk mensurvei jumlah
pengguna narkoba di Kota Pontianak, tingkat kesulitannya sangat tinggi. Hal
tersebut lantaran narkoba sebagai bentuk kriminalisasi dan aib sehingga orang
enggan melaporkannya. Namun demikian, ia tak menampik adanya sebagian orang
yang secara sadar melapor sebagai pengguna narkoba kepada BNN Kota Pontianak.
“Faktor lingkungan dan pertemanan juga menjadi penyebab
narkoba tersebar di kalangan milenial,” terangnya.
Hingga saat ini, jumlah pengguna yang melaporkan dirinya ke
BNN Kota Pontianak tercatat 122 pengguna sepanjang tahun 2018.
Agus mengatakan angka pengguna narkotika jika dilihat dari
per kasus dengan barang bukti yang terungkap, sangat banyak yang mengkonsumsi
narkoba. Hal tersebut terkait dengan kebutuhan dan suplai.
“Sebagian besar pengguna narkoba adalah kaum millenial.
Bahkan anak SD pun sudah ada yang menjadi pengguna narkotika,” katanya.
Agus menghimbau kepada masyarakat agar peringatan HANI dijadikan sebagai momentum
untuk menyadarkan masyarakat Kota Pontianak bahwa bahaya penggunaan narkotika
di Kota Pontianak cukup tinggi. Di seluruh tempat juga telah terpapar narkoba.
Namun yang perlu ditekankan adalah kekebalan.
“Jika imun kita tebal dengan tawaran apapun tidak akan bisa
terpapar narkoba,” pungkasnya. (jim/humpro)
Ajak Generasi
Milenial Isi Waktu Dengan Hal Bermanfaat
KalbarOnline,
Pontianak – Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019, Wali
Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat, khususnya
generasi muda, menjadi generasi yang bebas dari narkoba dalam rangka menciptakan
Indonesia Emas 2045.
“Momentum hari anti narkotika internasional ini juga harus
dijadikan momentum untuk terus mengingatkan kepada masyarakat tentang bahaya
penggunaan narkotika,” ujarnya usai peringatan HANI di aula kediaman dinasnya,
Rabu (26/6/2019).
Sebagaimana diketahui, lanjutnya lagi, Indonesia sudah
ditetapkan sebagai negara darurat narkoba. Tidak sedikit korban dan kerugian
yang ditimbulkan akibat dampak penyalahgunaan narkoba.
“Bahaya narkoba bisa merusak sendi kehidupan masyarakat,”
ungkap Edi.
Menurutnya, Pemerintah Kota Pontianak tetap melaksanakan
program kreatif inovatif bagi generasi muda, baik di tingkatan SMP maupun SMA
serta kegiatan kepemudaan supaya anak muda aktif dan tidak berpikir ke arah
negatif.
“Padatnya kegiatan bagi anak muda juga sebagai bentuk
membatasi ruang gerak bagi beredarnya penyalahgunaan narkotika,” sebutnya.
Ditambahkannya, Pemkot Pontianak selaku penanggung jawab
pelaksana amanah undang-undang optimis kalau penanganan narkoba ini bisa
selesai.Namun masalah keberhasilan atau tidaknya akan sangat tergantung pada
upaya semua pihak. Sebab itu, butuh dukungan dari seluruh masyarakat dalam mencegah
dan memberantas penyalahgunaan narkoba.
“Kita harus optimis bisa memerangi narkoba dan mari kita
bersama-sama melakukan upaya memberantas peredaran maupun penyalahgunaan
narkoba,” tegas Edi.
Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota
Pontianak, AKBP Agus Sudirman mengatakan, HANI ini diperingati tidak hanya di
Pontianak atau se-Indonesia saja, tetapi juga seluruh dunia, sebagai momentum
untuk anti pada penyalahgunaan narkoba. Adanya asumsi sebagian masyarakat yang
menganggap HANI sebagai harinya BNN, dinilainya sebagai suatu hal yang keliru.
“HANI adalah milik semua elemen dalam pemberantasan narkoba,”
tuturnya.
Pada peringatan HANI, sambung dia, lebih fokus pada generasi
milenial karena estafet kepemimpinan bangsa nantinya akan dibangun oleh mereka
juga.
“Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi millenial dapat
merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh Agus.
Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk mensurvei jumlah
pengguna narkoba di Kota Pontianak, tingkat kesulitannya sangat tinggi. Hal
tersebut lantaran narkoba sebagai bentuk kriminalisasi dan aib sehingga orang
enggan melaporkannya. Namun demikian, ia tak menampik adanya sebagian orang
yang secara sadar melapor sebagai pengguna narkoba kepada BNN Kota Pontianak.
“Faktor lingkungan dan pertemanan juga menjadi penyebab
narkoba tersebar di kalangan milenial,” terangnya.
Hingga saat ini, jumlah pengguna yang melaporkan dirinya ke
BNN Kota Pontianak tercatat 122 pengguna sepanjang tahun 2018.
Agus mengatakan angka pengguna narkotika jika dilihat dari
per kasus dengan barang bukti yang terungkap, sangat banyak yang mengkonsumsi
narkoba. Hal tersebut terkait dengan kebutuhan dan suplai.
“Sebagian besar pengguna narkoba adalah kaum millenial.
Bahkan anak SD pun sudah ada yang menjadi pengguna narkotika,” katanya.
Agus menghimbau kepada masyarakat agar peringatan HANI dijadikan sebagai momentum
untuk menyadarkan masyarakat Kota Pontianak bahwa bahaya penggunaan narkotika
di Kota Pontianak cukup tinggi. Di seluruh tempat juga telah terpapar narkoba.
Namun yang perlu ditekankan adalah kekebalan.
“Jika imun kita tebal dengan tawaran apapun tidak akan bisa
terpapar narkoba,” pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini