Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 17 Juli 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Kabupaten Sekadau bakal mengirim utusannya untuk mengikuti ekspedisi
Napak Tilas Damai Tumbang Anoi 1894 di Cagar Budaya Rumah Betang Damang Batu,
Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi
Kalimantan Tengah yang akan berlansung pada 22-24 Juli 2019 mendatang.
Kontingen Sekadau sendiri, akan dikoordinir langsung oleh Dewan
Adat Dayak (DAD) Sekadau dan akan diberangkatkan pada 19 Juli 2019 bersama
kontingen se-Kalbar dengan titik kumpul di Tayan.
“Napak tilas ini untuk mengenang peristiwa bersejarah bagi
Suku Dayak yang bermakna dan penuh perdamaian,” kata koordinator kontingen
Sekadau, Losianus didampingi Ketua DAD Sekadau, Welbertus Willy saat
diwawancarai di Sekadau, Rabu (17/7/2019).
Ia menceritakan, desa tersebut menjadi tempat bersejarah
bagi Suku Dayak karena Rapat Damai Tumbang Anoi digelar di desa tersebut pada
22 Mei-24 Juli 1894. Saat itu, rapat akbar itu dihadiri sekitar 1.000 orang
dari 152 suku Dayak yang ada di Pulau Kalimantan.
“Nah, sekarang sudah 125 tahun rapat itu, antara lain menghasilkan
kesepakatan untuk mengakhiri tradisi “mengayau” atau memenggal kepala manusia,”
terang Losianus yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Sekadau ini.
Desa Tumbang Anoi ini berada sekitar 300 kilometer di
sebelah utara Kota Palangkaraya sebagai Ibukota Provinsi Kalteng. Losianus
berujar, Desa Tumbang Anoi menjadi satu-satunya desa paling bersejarah bagi
rekonsiliasi masyarakat suku Dayak seperti yang diungkapkan Wakil Bupati Gunung
Mas, Arthon S Dohong.
“Jadi kontingen Sekadau siap hadir di acara Tapak Tilas
Tumbang Anoi. Dengan tujuan menjalin silaturahim dan akan menyampaikan bahwa
Sekadau sudah memiliki Perda perlindungan masyarakat adat dan masalah
perkembangan adat dayak lainnya,” ungkapnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Kabupaten Sekadau bakal mengirim utusannya untuk mengikuti ekspedisi
Napak Tilas Damai Tumbang Anoi 1894 di Cagar Budaya Rumah Betang Damang Batu,
Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi
Kalimantan Tengah yang akan berlansung pada 22-24 Juli 2019 mendatang.
Kontingen Sekadau sendiri, akan dikoordinir langsung oleh Dewan
Adat Dayak (DAD) Sekadau dan akan diberangkatkan pada 19 Juli 2019 bersama
kontingen se-Kalbar dengan titik kumpul di Tayan.
“Napak tilas ini untuk mengenang peristiwa bersejarah bagi
Suku Dayak yang bermakna dan penuh perdamaian,” kata koordinator kontingen
Sekadau, Losianus didampingi Ketua DAD Sekadau, Welbertus Willy saat
diwawancarai di Sekadau, Rabu (17/7/2019).
Ia menceritakan, desa tersebut menjadi tempat bersejarah
bagi Suku Dayak karena Rapat Damai Tumbang Anoi digelar di desa tersebut pada
22 Mei-24 Juli 1894. Saat itu, rapat akbar itu dihadiri sekitar 1.000 orang
dari 152 suku Dayak yang ada di Pulau Kalimantan.
“Nah, sekarang sudah 125 tahun rapat itu, antara lain menghasilkan
kesepakatan untuk mengakhiri tradisi “mengayau” atau memenggal kepala manusia,”
terang Losianus yang juga merupakan Kepala Dinas Pendidikan Sekadau ini.
Desa Tumbang Anoi ini berada sekitar 300 kilometer di
sebelah utara Kota Palangkaraya sebagai Ibukota Provinsi Kalteng. Losianus
berujar, Desa Tumbang Anoi menjadi satu-satunya desa paling bersejarah bagi
rekonsiliasi masyarakat suku Dayak seperti yang diungkapkan Wakil Bupati Gunung
Mas, Arthon S Dohong.
“Jadi kontingen Sekadau siap hadir di acara Tapak Tilas
Tumbang Anoi. Dengan tujuan menjalin silaturahim dan akan menyampaikan bahwa
Sekadau sudah memiliki Perda perlindungan masyarakat adat dan masalah
perkembangan adat dayak lainnya,” ungkapnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini