Ketapang    

Kabut Asap di Ketapang Semakin Tebal, Ratusan Warga Terserang ISPA

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 17 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Kabupaten Ketapang merupakan satu di antara daerah terparah

terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat.

Kebakaran yang menimbulkan kabut asap sudah berimbas kepada kesehatan warga.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang mencatat akibat kabut

asap ini sudah banyak warga yang memeriksakan kesehatan. Berdasarkan data yang

diterima KalbarOnline, pada periode 13-16 September 2019 sedikitnya tercatat 529

warga terpapar penyakit inpeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Angka tersebut

tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas

Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Basaria Rajagukguk mengatakan, kondisi cuaca saat

ini memang dalam keadaan tidak sehat. Bahkan saat ini status siaga sudah

diterbitkan terkait persoalan kabut asap.

“Untuk status tanggap darurat memang belum hanya saja untuk

penanggulangan sudah terus kita lakukan, mulai dari pembagian masker melalui

puskesmas-puskesmas maupun pembukaan posko kesehatan dengan menempatkan tim

kesehatan diposko tersebut,” katanya, Senin (16/9/2019).

Basaria menyebut kalau memang terjadi peningkatan kasus

ISPA. Hal ini terlihat dari data warga yang terserang ISPA yang masuk mulai

sejak tanggal 13 September dari tiap Puskesmas.

“Mulai dari tanggal 13 sampai hari ini (Senin-red) laporan

masuk ada 529 kasus ISPA,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengajukan oksigen

fortabel serta nebo yang dinilai sangat diperlukan dalam situasi kabut asap

seperti ini, yang mana oksigen fortabel dan beberapa peralatan nantinya

direncanakan akan didistribusikan ke posko dan puskesmas-puskesmas.

“Kalau untuk obat-obatan ISPA sudah tersedia di

puskesmas-puskesmas,” ujarnya.

Ia menegaskan, sejauh ini belum ada korban jiwa akibat

terserang ISPA, hanya untuk warga harus mendapatkan perawatan intensif seperti

rawat inap hal tersebut bisa langsung dikonfirmasi ke pihak rumah sakit.

“Kita minta agar aktivitas diluar rumah bisa dikurangi,

selain harapan penanggulangan terhadap persoalan bisa dilakukan bersama-sama

semua pihak terkait,” tandasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Berikut Nama-nama DPRD Pontianak Periode 2019-2024
Senin, 16 September 2019
Artikel Sebelumnya
Pasien ISPA di RSUD Agoesdjam Ketapang Meningkat
Senin, 16 September 2019

Berita terkait