Ketapang    

580 Warga Ketapang Terserang DBD, Dua Orang Meninggal Dunia

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 02 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang

menyerang Kabupaten Ketapang terus mengalami peningkatan. Hingga minggu ke-47

pertanggal 23 November 2018 penderita DBD di Kabupaten Ketapang tercatat

mencapai 580 Kasus yang tersebar di 17 Kecamatan.

Dari jumlah itu dua penderita DBD meninggal

dunia. Terjadi peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2017 lalu yang hanya

356 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang,

Rustami membenarkan jika saat ini sedang terjadi peningkatan jumlah kasus

penderita DBD di Kabupaten Ketapang. Peningkatan ini terjadi seiring

dengan kondisi musim hujan yang terjadi di wilayah Ketapang.

“Peningkatan karena didukung musim hujan

terlebih ini juga memasuki sirklus 4 tahunan yang memang pada sirklus DBD

mengalami peningkatan,” ujarnya, Jum’at (30/11/2018) kemarin.

Dari data yang dihimpun pihaknya, hanya

tiga Kecamatan di Ketapang yakni Kecamatan Singkup, Simpang Dua dan Manis Mata

yang hingga saat ini belum terdapat kasus DBD, sedangkan 17 Kecamatan lainnya

terdapat kasus DBD.

“Kecamatan paling banyak kasus Delta Pawan

hingga minggu ke-47 mencapai 276 Kasus, Benua Kayong 55, Kendawangan 52, Muara

Pawan 32, Nanga Tayap 30, Sei Melayu 25, Matan Hilir Selatan 22, Matan Hilir

Utara 21, Sandai 19, Tumbang Titi 13, Marau 12, Air Upas 11, Sei Laur 5,

Pemahan 3, Hulu Sungai 2, Jelai 1 dan Simpang Hulu 1,” terangnya.

“Makanya kita terus gencar melakukan upaya

penanggulangan pencegahan dan pengurangan jumlah kasus mulai dari melakukan

fogging massal, penaburan abate hingga koordinasi serta sosialisasi dengan

pihak-pihak terkait lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini

pihaknya sudah melakukan fogging diberbagai wilayah termasuk di Kecamatan Delta

Pawan yang terdapat banyak kasus DBD. Fogging dilakukan dengan bekerjasama

dengan pihak kelurahan atau desa setempat.

“Kalau Delta Pawan yang banyak kasus kalau

untuk Puskesmas Kedondong diwilayah Sukaharja dan Payak Kumang, untuk Puskesmas

Sukabangun di desa Kalinilam sedangkan Kelurahan Sampit yang sebelumnya banyak

kasus kali ini terjadi penurunan kasus,” tuturnya.

Selain, fogging pihaknya melakukan imbauan

dan penyuluhan ke sekolah-sekolah lantaran dari data yang ada penderita DBD

kebanyakan anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun yang masuk kategori berumur

sekolah TK hingga SMP.

“Artinya ada kemungkinan mereka diserang nyamuk

saat jam sekolah. Makanya kita lakukan penyuluhan kesekolah-sekolah meminta

sekolah turut menjaga kebersihan dan mengimbau orangtua murid untuk memberi

anak-anak lotion anti nyamuk sebelum berangkat dan pada saat berada di sekolah,”

pungkasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Polres Sekadau Ringkus Pelaku Curanmor Lintas Kabupaten, Ini Penjelasan Kapolres
Minggu, 02 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
DBD Mewabah, RSUD dr Agoesdjam Ketapang Over Load
Minggu, 02 Desember 2018

Berita terkait