Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 02 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Ketapang – Direktur RSUD dr. Agoesdjam Ketapang,
Rusdi Efendi mengungkapkan saat ini kondisi pasien ruang anak di RSUD Agoesdjam
mengalami peningkatan. Bahkan diakuinya perawatan dilakukan sampai menggunakan
lorong di ruangan anak.
Hal ini terjadi lantaran meningkatnya kasus
demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ketapang. Jika dibandingkan pada tahun
2017 lalu yang hanya 356 kasus, di tahun 2018 hingga minggu ke-47 pertanggal 23
November 2018 penderita DBD di Kabupaten Ketapang tercatat mencapai 580 Kasus
yang tersebar di 17 Kecamatan. Dari jumlah itu dua penderita meninggal dunia.
“Sudah over load, karena tidak hanya pasien
DBD tapi ada pasien sakit lainnya, kondisi diperparah dengan pasien di rumah
sakit lain yang penuh,” ujarnya, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya, meskipun mengalami over load
pihaknya akan tetap memperlakukan pasien yang dirawat dilorong sama dengan pasien
yang didalam ruangan termasuk dalam hal penanganan dan lainnya.
“Kita tetap berusaha semaksimal mungkin
merawat para pasien. Kita berharap agar masyarakat menjaga lingkungan dan tetap
sama-sama waspada dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai
ketersedian kantong darah untuk para pendonor bagi pasien DBD, memang
sebelumnya mengalami kekurangan namun saat ini pihaknya sudah memesan dan
sedang dalam perjalanan menuju Ketapang.
“Kalau tidak ada halangan sore ini (Jumat)
sampai di Rumah Sakit,” tandasnya.
Diketahui bahwa penderita DBD di Kabupaten
Ketapang mayoritas dirawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Gejala awal penderita
DBD itu adalah demam tinggi selama 2-8 hari. Gejala selanjutnya adalah
bintik-bintik merah di tubuh. Namun, kepastian seseorang terjangkit DBD harus
melalui tes laboratorium di rumah sakit. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Direktur RSUD dr. Agoesdjam Ketapang,
Rusdi Efendi mengungkapkan saat ini kondisi pasien ruang anak di RSUD Agoesdjam
mengalami peningkatan. Bahkan diakuinya perawatan dilakukan sampai menggunakan
lorong di ruangan anak.
Hal ini terjadi lantaran meningkatnya kasus
demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ketapang. Jika dibandingkan pada tahun
2017 lalu yang hanya 356 kasus, di tahun 2018 hingga minggu ke-47 pertanggal 23
November 2018 penderita DBD di Kabupaten Ketapang tercatat mencapai 580 Kasus
yang tersebar di 17 Kecamatan. Dari jumlah itu dua penderita meninggal dunia.
“Sudah over load, karena tidak hanya pasien
DBD tapi ada pasien sakit lainnya, kondisi diperparah dengan pasien di rumah
sakit lain yang penuh,” ujarnya, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya, meskipun mengalami over load
pihaknya akan tetap memperlakukan pasien yang dirawat dilorong sama dengan pasien
yang didalam ruangan termasuk dalam hal penanganan dan lainnya.
“Kita tetap berusaha semaksimal mungkin
merawat para pasien. Kita berharap agar masyarakat menjaga lingkungan dan tetap
sama-sama waspada dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai
ketersedian kantong darah untuk para pendonor bagi pasien DBD, memang
sebelumnya mengalami kekurangan namun saat ini pihaknya sudah memesan dan
sedang dalam perjalanan menuju Ketapang.
“Kalau tidak ada halangan sore ini (Jumat)
sampai di Rumah Sakit,” tandasnya.
Diketahui bahwa penderita DBD di Kabupaten
Ketapang mayoritas dirawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Gejala awal penderita
DBD itu adalah demam tinggi selama 2-8 hari. Gejala selanjutnya adalah
bintik-bintik merah di tubuh. Namun, kepastian seseorang terjangkit DBD harus
melalui tes laboratorium di rumah sakit. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini