KalbarOnline.com, MAKASSAR — Wabah virus corona di Indonesia berdampak pada pasar keuangan global, termasuk di Sulawesi Selatan yang mempengaruhi rupiah dan investor. Hal tersebut dibeberkan Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan, Endang Kurnia Saputra, Rabu, 4 Maret.
Dengan adanya virus corona, selain mempengaruhi tingkat rupiah juga mempengaruhi investor yang ingin merealisasikan investasinya.
“Awal tahun ini seluruh dunia memang anjlok. Bahkan pangsa pasar keuangan global sampai menurun juga, makanya rupiah sempat tertekan kemarin, rupiah sempat menyentuh Rp14.400 itu melemah,” ucapnya.
Investor yang akan menanam saham di SulSel, kata dia, juga sempat menahan investasinya. “Investor itu bukan berkurang, tapi mereka menahan dulu untuk merealisasikan investasinya meskipun memang sudah mendapat izin, nanti kalau persoalan corona sudah selesai baru mereka invest lagi.” lanjutnya.
Kendati demikian, diketahui pekan ini keuangan rupiah kembali menguat. Adang sapaan akrabnya mengaku masih banyak investor internasional yang mempercayai Bank Indonesia sebagai wadah untuk menginvestasikan sahamnya.
“Sekarang banyak lagi investor yang datang ke sini dan pekan ini rupiah menguat lagi,” lanjutnya.
Direktur BI Sulsel tersebut menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti mewabahnya virus corona yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“BI ini sudah punya protokol manajemen krisis. Maksudnya kita sudah punya solusi dari dampak virus corona ini. Misalnya mendorong pertumbuhan ekonomi kita sudah memotong suku bunga kita, jadi DP itu sudah kita rendahkan sebetulnya tapi permasalahan yang utama juga bagaimana agar pembiayaan dapat dijangkau atau murah, makanya kita turunkan suku bunga,” jelasnya. (mg10/fajar)
Comment