Ketapang    

Kabut Asap di Ketapang Semakin Tebal di Malam Hari, Warga Keluhkan Sesak Napas

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 19 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang masih terpantau titik

hotspot bahkan titik api yang mengakibatkan timbulnya kabut asap. Kabut asap

yang menyelimuti Kota Ketapang sejak beberapa minggu terakhir saat ini semakin

terasa pekat dan tebal, Kamis (19/9/2019) malam.

Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, ada

peningkatkan jumlah titik panas atau hotspot yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten

Ketapang.

Tercatat pada Kamis (19/9/2019) sampai dengan pukul 17.00

WIB ada 872 titik hotspot. Sedangkan pada Rabu (18/9/2019) sampai dengan pukul

07.00 WIB hanya ada 444 hotspot. Artinya dari Rabu ke Kamis ada peningkatan

jumlah hotspot mencapai hampir dua kali lipat.

“Berdasarkan pengolahan data Lapan tanggal 19 September 2019

mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, terpantau ada 872  titik hotspot di wilayah Kabupaten Ketapang,”

kata Kepala BMKG Stasiun Metereologi Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, Aqil

Ihsan, Kamis, (19/9/2019).

Berdasarkan pantauan KalbarOnline, kabut asap di Kota

Ketapang semakin pekat pada malam hari. Hal itu membuat sejumlah aktivitas

warga di malam hari terganggu.

Seperti Bapak Kirno (49) yang harus berjualan Martabak

hingga malam hari. Ia mengaku sangat terganggu dengan kondisi kabut asap yang

semakin tebal dan pekat, seperti saat ini.

“Karena kabut asap dan debu dari kebakaran ini jadi sering

batuk dan bahkan sering juga sakit kepala,” katanya saat diwawancarai, Kamis

(19/9/2019) malam.

Begitu juga dengan David, seorang pengendara ojek online

(driver ojol), yang hingga malam hari masih melakukan aktivitas di luar rumah

untuk mengantarkan pesanan makanan konsumen. Ia mengaku merasakan hal yang

sama, bahwa kondisi kabut asap ini sangat mengganggu dan mulai terasa bagi

kesehatan.

“Saya malah sering merasa sesak napas, batuk dan mata perih.

Apalagi saat sedang berkendara,” katanya, Kamis (19/9/2019).

Ia berharap agar kondisi udara yang tidak sehat akibat kabut

asap ini segera berakhir dan pemerintah ke depan dapat melakukan langkah yang

tepat untuk mencegah terjadinya bencana Karhutla lagi.

“Saya berharap agar segera turun hujan dan pemerintah lebih

serius lagi lagi penanggulangan Karhutla,” tandasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Kabut Asap Semakin Tebal, 872 Hotspot Terpantau di Ketapang
Kamis, 19 September 2019
Artikel Sebelumnya
Tinjau Lokasi Karhutla di Ketapang, Danrem 121/ABW Turun Langsung Padamkan Api
Kamis, 19 September 2019

Berita terkait