Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 30 September 2019 |
Pesona Kampung
Kamboja Sajikan Hiasan Mural dan Kampung Batik
KalbarOnline,
Pontianak – Lukisan mural dengan warna-warni cerah pada dinding rumah warga
terpampang ketika memasuki Gang Kamboja, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan
Pontianak Selatan. Rumah warga yang semula bercat polos, berubah total dengan
hiasan mural berwarna-warni memberi nuansa baru.
Kawasan ini merupakan konsep Pesona Kampung Kamboja.
Bersama-sama warga dan komunitas, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak
berkolaborasi menjadikan Kampung Kamboja sebagai destinasi wisata baru yang ada
di Pontianak. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi gagasan
penataan Kampung Kamboja ini.
“Nanti mungkin atapnya dicat warna-warni. Kalau orang yang
berkunjung ke sini berswafoto dan dishare di media sosial, bukan tidak mungkin
menjadi viral dan mengundang rasa penasaran orang untuk berkunjung ke sini,”
ujarnya saat melaunching Pesona Kampung Kamboja, Minggu (29/9/2019).
Menurut Edi, penataan Kampung Kamboja ini tidak terlepas
dari kreativitas dan kolaborasi seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap dengan
dilaunchingnya Kampung Kamboja ini bisa menjadi role model atau percontohan
bagi kawasan lainnya. Para camat dan lurah khususnya wilayah kerjanya mencakup
kawasan waterfront, diminta untuk terus melakukan kreativitas dan inovasi.
Pihaknya akan memberikan dukungan dengan program-program penataan kualitas
pemukiman dengan lingkungannya melalui peningkatan infrastruktur.
“Saya mengajak warga di kawasan pinggir Sungai Kapuas untuk
bangkit bersama membangun kawasan ini,” ajaknya.
Bagi warga di sekitar waterfront yang memiliki potensi, Edi
meminta lurah untuk mendatanya sehingga Pemkot Pontianak bisa memberikan
dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, terutama program-program
berkaitan dengan ekonomi kreatif (ekraf).
“Kalau yang sudah ada ini Kampung Batik, mungkin nanti bisa
dikembangkan kulinernya, kerajinan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Kawasan Kampung Kamboja yang bersih, tertata rapi dengan
penghijauannya ini dinilainya akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk
berkunjung ke Kampung Kamboja. Dengan demikian akan mengundang minat wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kampung Kamboja. Apalagi,
lanjut dia, di sepanjang waterfront hampir setiap hari dipadati pengunjung,
terutama setiap akhir pekan.
“Kita akan survei di area mana yang bisa ditanami
pohon-pohon untuk penghijauan sehingga waterfront terlihat lebih asri,” ungkap
Edi.
Bagi rumah-rumah lama yang memiliki nilai sejarah, pihaknya
akan coba mendata untuk menjadikannya sebagai rumah budaya. Rumah-rumah tua
tersebut dijaga agar tidak berubah bentuknya, tetapi fungsi bangunannya tetap
bisa digunakan. Menurutnya, rumah-rumah tersebut tidak harus dibongkar atau
membangun baru dengan perubahan yang drastis, tetapi cukup diperbaiki dan
ditata.
Tahun depan, pembangunan waterfront akan dilanjutkan hingga
ke Kapuas Indah. Selanjutnya diteruskan sampai ke Imam Bonjol.
“Semua akan merasakan dampak positifnya dengan adanya
pembangunan waterfront dan promenade supaya masyarakat bisa sejahtera,”
pungkasnya. (jim/humpro)
Pesona Kampung
Kamboja Sajikan Hiasan Mural dan Kampung Batik
KalbarOnline,
Pontianak – Lukisan mural dengan warna-warni cerah pada dinding rumah warga
terpampang ketika memasuki Gang Kamboja, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan
Pontianak Selatan. Rumah warga yang semula bercat polos, berubah total dengan
hiasan mural berwarna-warni memberi nuansa baru.
Kawasan ini merupakan konsep Pesona Kampung Kamboja.
Bersama-sama warga dan komunitas, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak
berkolaborasi menjadikan Kampung Kamboja sebagai destinasi wisata baru yang ada
di Pontianak. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi gagasan
penataan Kampung Kamboja ini.
“Nanti mungkin atapnya dicat warna-warni. Kalau orang yang
berkunjung ke sini berswafoto dan dishare di media sosial, bukan tidak mungkin
menjadi viral dan mengundang rasa penasaran orang untuk berkunjung ke sini,”
ujarnya saat melaunching Pesona Kampung Kamboja, Minggu (29/9/2019).
Menurut Edi, penataan Kampung Kamboja ini tidak terlepas
dari kreativitas dan kolaborasi seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap dengan
dilaunchingnya Kampung Kamboja ini bisa menjadi role model atau percontohan
bagi kawasan lainnya. Para camat dan lurah khususnya wilayah kerjanya mencakup
kawasan waterfront, diminta untuk terus melakukan kreativitas dan inovasi.
Pihaknya akan memberikan dukungan dengan program-program penataan kualitas
pemukiman dengan lingkungannya melalui peningkatan infrastruktur.
“Saya mengajak warga di kawasan pinggir Sungai Kapuas untuk
bangkit bersama membangun kawasan ini,” ajaknya.
Bagi warga di sekitar waterfront yang memiliki potensi, Edi
meminta lurah untuk mendatanya sehingga Pemkot Pontianak bisa memberikan
dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, terutama program-program
berkaitan dengan ekonomi kreatif (ekraf).
“Kalau yang sudah ada ini Kampung Batik, mungkin nanti bisa
dikembangkan kulinernya, kerajinan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Kawasan Kampung Kamboja yang bersih, tertata rapi dengan
penghijauannya ini dinilainya akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk
berkunjung ke Kampung Kamboja. Dengan demikian akan mengundang minat wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kampung Kamboja. Apalagi,
lanjut dia, di sepanjang waterfront hampir setiap hari dipadati pengunjung,
terutama setiap akhir pekan.
“Kita akan survei di area mana yang bisa ditanami
pohon-pohon untuk penghijauan sehingga waterfront terlihat lebih asri,” ungkap
Edi.
Bagi rumah-rumah lama yang memiliki nilai sejarah, pihaknya
akan coba mendata untuk menjadikannya sebagai rumah budaya. Rumah-rumah tua
tersebut dijaga agar tidak berubah bentuknya, tetapi fungsi bangunannya tetap
bisa digunakan. Menurutnya, rumah-rumah tersebut tidak harus dibongkar atau
membangun baru dengan perubahan yang drastis, tetapi cukup diperbaiki dan
ditata.
Tahun depan, pembangunan waterfront akan dilanjutkan hingga
ke Kapuas Indah. Selanjutnya diteruskan sampai ke Imam Bonjol.
“Semua akan merasakan dampak positifnya dengan adanya
pembangunan waterfront dan promenade supaya masyarakat bisa sejahtera,”
pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini