Sekadau    

Warga Sekadau Antusias Saksikan Pemutaran Perdana Film Tanah Seborang

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 05 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Karya pemuda Sekadau

KalbarOnline, Sekadau

Ratusan warga kota Sekadau menyaksikan pemutaran perdana film Tanah

Seborang di Gedung Pertemuan Umum Sekadau, Jumat (4/10/2019) malam.

Warga pun terlihat tampak antusias untuk menyaksikan karya

asli pemuda Sekadau meski saat itu Bumi Lawang Kuari diguyur hujan. Warga pun

rela merogoh kocek sebesar Rp15 ribu untuk dapat menyaksikan film yang bergenre

drama komedi namun kental dengan budaya daerah itu.

Tampak hadir pula Bupati Sekadau, Rupinus bersama Istri, Ny.

Kristina Rupinus.

Seperti diketahui bahwa film Tanah Seborang ini diprakarsai

oleh sineas asal Sekadau yang tergabung dalam Sanggar Bhineka Sanggar Bhinneka yang

disutradarai oleh Hendra Saputra, Ade Nazwar sebagai produser eksekutif dan

Heri Yakop sebagai produser.

Intisari dari film yang berdurasi sekitar 1,5 jam itu yakni menceritakan

tentang kesetiaan seorang aktor bernama Daud terhadap tanah kelahirannya yaitu Desa

Tanjung, Sekadau. Daud yang juga merupakan seorang ayah dalam film tersebut ingin

melihat masa depan anaknya yang bernama Adit, sukses.

Dalam film ini juga terdapat pesan moral dan sosial kepada

masyarakat khususnya di Sekadau untuk selalu menjaga lingkungan seperti menjaga

kebersihan sungai dan sebagainya.

Diwawancarai usai pemutara film, Ade Nazwar selaku Eksekutif

Produser mengatakan bahwa film Tanah Seborang tersebut dibuat atas kecintaan

pihaknya terhadap Sekadau khususnya Tanah Seborang (Desa Tanjung) sebagai

tempat kelahiran mereka.

“Film Tanah Seborang ini dibuat atas dasar kecintaan

kawan-kawan akan tanah kelahirannya,” ujarnya.

Dibuatnya Film Tanah Seborang, kata dia, juga untuk

memotivasi kreativitas para pemuda Sekadau.

“Sehingga tanah yang kaya potensi, baik itu sumber daya

manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) bisa diketahui masyarakat luas,” jelasnya.

Film yang digarap kurang lebih selama sebulan penuh yang

terdiri dari 13 orang pemain plus sembilan kru di dalamnya itu kata Ade,

menitikberatkan pada pentingnya menjaga lingkungan hidup dan alam.

“Film ini juga lebih menitikberatkan pada pentingnya menjaga

lingkungan hidup, ekosistem alam yang merupakan salah satu bagian penting dalam

hidup kita,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Melalui Anjangsana ke Panti Jompo, Kapolres Ketapang Pupuk kebersamaan Antara Polri-TNI dan Mahasiswa
Jumat, 04 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Sebut MTQ Filterisasi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi
Jumat, 04 Oktober 2019

Berita terkait