KalbarOnline.com – Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari jabatannya sebelum masa pensiun. Gatot dicopot di penghujung 2017. Sementara masa pensiunnya pada Maret 2018.
Gatot menuding, pencopotan itu dikarenakan kebijakan yang menginstruksikan kepada jajarannya agar memutar kembali film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) secara serempak di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30 SPKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebuat saja PDIP. ‘Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak, pasti Pak Gatot akan diganti’. Saya bilang terima kasih, justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti,” kata Gatot dikutip dari Chanel YouTube Hersubeno Arief, Rabu (23/9/2020).
Kemudian, Gatot menyebutkan bahwa saat ini kebangkitan PKI semakin tampak nyata. Dilihat dari munculnya RUU HIP dan sejumlah kasus lainnya.
Menurut penuturan Gatot, hal tersebut menunjukkan bahwa memang ada pihak yang ingin Pancasila diganti. Dan apabila pancasila diganti, berarti ada keinginan pula untuk mengganti negara ini.
Gatot menyebutkan, hal itulah yang mendasari dirinya mengambil keputusan bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Hal inilah yang membuat saya bergabung dengan kawan-kawan seperjuangan. Saya pada 1982 pernah bersumpah di atas Al-Quran, Demi Allah saya bersumpah akan setia pada Negara dan UUD 45,” ujar Gatot.
“Sampai pensiun pun saya masih bertanggung jawab terhadap sumpah ini. Sampai kapan? Sampai sumpah itu berganti, saya masuk liang kubur, ditanya apa yang kamu lakukan terhadap sumpah ini,” tegasnya. [rif]
Comment