KalbarOnline, Kayong Utara – Dalam rangka memeriahkan HUT lalu lintas ke-62, Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kayong Utara menggelar nonton bareng (Nobar) Film G 30 S/PKI sekaligus melakukan sosialisasi program kampung tertib berlalu lintas. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Kantor Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Rabu (27/9) malam.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Danramil 1203-02 Sukadana dan Kepala Desa mendapat reapon positif dari masyarakat, terlihat dari antusias ratusan warga yang datang.
“Masyarakat sangat antusias sekali dengan acara yang diselenggarakan Polantas. Hampir ratusan orang menghadiri hanya untuk menonton film tersebut,” ungkap IPTU Sulardi, Kasat Lantas Polres KKU.
IPTU Sulardi juga berharap dengan mensosialisasikan program Kampung kawasaan tertib berlalu lintas masyarakat dapat semakin memahami aturan berlalu lintas di jalan raya.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkalan Buton, Ansyari menyampaikan ucapan terimakasih kepada Satlantas Polres KKU karena sudah menggelar pemutran Film G30S/PKI dan telah menjadikan Desa Pangkalan Buton sebagai contoh Kampung tertib beralu lintas.
“Saya berharap masyarakat selain mengerti peraturan berlalu lintas, juga harus tahu tentang sejarah kekejaman PKI. Selain itu Kita pun berharap agar komunis/PKI tidak muncul lagi di NKRI tercinta ini,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kapten Suharto Danramil 1203-02 Sukadana, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Satlantas Polres KKU, karena menurutnya generasi muda di Kayong Utara harus tahu tentang sejarah G 30 S/PKI.
“Sejarah tahun 1965 termasuk sejarah yang tidak bisa kita lupakan. Karena pada tahun itu, masyarakat Indonesia sangat berduka sekali atas kekejaman PKI,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa pada saat ini Indonesia sudah damai dan tentram, namun untuk sejarah G 30 S/PKI agar bisa dijadikan pelajaran, terhadap pemutaran film G 30 S/PKI ini merupakan perintah langsung dari Panglima TNI agar mengingatkan masyarakat tentang sejarah.
“Pada intinya NKRI harga mati,” serunya. (Adi LC)
Comment