Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 03 Oktober 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji sangat mengapresiasi pemutaran film G30S/PKI yang dilakukan di Halaman Masjid Raya Mujahidin, beberapa waktu lalu. Terlebih lagi kegiatan tersebut diinisiasi oleh para anak muda.
Dirinya menegaskan bahwa komunis merupakan ideologi.
“Ideologi itu tidak akan pernah mati,” ucapnya.
Kendati diakuinya bahwa saat ini semua simbol dan lambang PKI di Indonesia dilarang, namun sebuah ideologi sampai kapanpun tidak akan pernah mati dan hilang.
“PKI itu ideologinya komunis dan tidak akan pernah mati. Memang simbol partai dan organisasi tidak dibolehkan namun ideologi yang merupakan kepercayaan itu tidak akan pernah mati. Kalau masih ada yang ngomong kalau PKI atau paham komunis tidak ada di Indonesia maka patut dipertanyakan,” ujarnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Sejarah, lanjutnya, telah mencatat bahwa di dunia dari sekian puluh negara menganut komunis. Mereka menggunakan cara apapun yang penting tujuan mereka tercapai.
“Sejarah mencatat bahwa dimanapun diseluruh dunia dan sekian puluh negara menganut komunis. Mereka menggunakan cara apapaun yang penting tujuan mereka tercapai,” tukasnya.
Untuk itu, dirinya menekankan pentingnya bagi semua khususnya generasi muda untuk mengingat sejarah. Hal itu tentu sebagai upaya agar masa kelam tidak terulangi.
Bahkan, disebutkannya, di dalam kitab suci umat Islam isinya banyak menceritakan sejarah, dimana sebelum masa Rasulullah.
Oleh karena itulah tidak ada salahnya sejarah pemberontakan PKI di Indonesia juga harus dikenang dan satu diantara caranya dengan menonton film pengkhianatan G30S/PKI.
“Kita harus waspada kebangkitannya, dan orang yang bilang PKI sudah tidak ada maka perlu dipertanyakan. Ideologi itu tidak pernah mati,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji sangat mengapresiasi pemutaran film G30S/PKI yang dilakukan di Halaman Masjid Raya Mujahidin, beberapa waktu lalu. Terlebih lagi kegiatan tersebut diinisiasi oleh para anak muda.
Dirinya menegaskan bahwa komunis merupakan ideologi.
“Ideologi itu tidak akan pernah mati,” ucapnya.
Kendati diakuinya bahwa saat ini semua simbol dan lambang PKI di Indonesia dilarang, namun sebuah ideologi sampai kapanpun tidak akan pernah mati dan hilang.
“PKI itu ideologinya komunis dan tidak akan pernah mati. Memang simbol partai dan organisasi tidak dibolehkan namun ideologi yang merupakan kepercayaan itu tidak akan pernah mati. Kalau masih ada yang ngomong kalau PKI atau paham komunis tidak ada di Indonesia maka patut dipertanyakan,” ujarnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Sejarah, lanjutnya, telah mencatat bahwa di dunia dari sekian puluh negara menganut komunis. Mereka menggunakan cara apapun yang penting tujuan mereka tercapai.
“Sejarah mencatat bahwa dimanapun diseluruh dunia dan sekian puluh negara menganut komunis. Mereka menggunakan cara apapaun yang penting tujuan mereka tercapai,” tukasnya.
Untuk itu, dirinya menekankan pentingnya bagi semua khususnya generasi muda untuk mengingat sejarah. Hal itu tentu sebagai upaya agar masa kelam tidak terulangi.
Bahkan, disebutkannya, di dalam kitab suci umat Islam isinya banyak menceritakan sejarah, dimana sebelum masa Rasulullah.
Oleh karena itulah tidak ada salahnya sejarah pemberontakan PKI di Indonesia juga harus dikenang dan satu diantara caranya dengan menonton film pengkhianatan G30S/PKI.
“Kita harus waspada kebangkitannya, dan orang yang bilang PKI sudah tidak ada maka perlu dipertanyakan. Ideologi itu tidak pernah mati,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini