Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 11 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Kayong
Utara – KepalaBidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Dr. Ludi Nurmala
menanggapi mengenai bayi sapi yang terlahir dengan kondisi tidak wajar, yakni
hanya memiliki satu mata dan tanpa hidung yang sempat membuat heboh warga Dusun
Sungai Belit, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara pada Kamis
(10/10/2019).
Baca Juga : Warga
Kayong Utara Dihebohkan Dengan Kelahiran Sapi Bermata Satu
Ludi Nurmala menjelaskan bahwa bayi sapi tersebut secara
ilmiah mengalami cyclops syndrome atau
cyclopia yang bisa juga terjadi pada
manusia.
“Itu bisa saja dikarenakan faktor genetik, kelainan kromosom
atau terpapar radiasi. Pernah ada kasus di luar negeri, itu ada domba memakan
tanaman beracun, menyebabkan seperti itu (cyclops
syndrome),” ujarnya, Jumat (11/10/2019).
Ludi turut mengakui bahwa hal serupa juga pernah terjadi di
sejumlah daerah lain. Menurutnya fenomena tersebut merupakan sesuatu yang
wajar.
“Kelahiran anak sapi seperti ini juga pernah terjadi di
daerah lain,” ungkapnya.
Meski demikian, terang Ludi, kejadian kelahiran anak sapi
dengan kondisi tersebut merupakan kali pertama terjadi di Kayong Utara,
sehingga membuat masyarakat heboh.
“Kemarin juga ada kasus kelainan yang cacat ya sapi di
Seponti, ada yang dua kakinya, bahkan ada yang kembar. Itu hal yang wajar kalau
secara keilmuan,” tandasnya. (Adi LC/MHH)
KalbarOnline, Kayong
Utara – KepalaBidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Dr. Ludi Nurmala
menanggapi mengenai bayi sapi yang terlahir dengan kondisi tidak wajar, yakni
hanya memiliki satu mata dan tanpa hidung yang sempat membuat heboh warga Dusun
Sungai Belit, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara pada Kamis
(10/10/2019).
Baca Juga : Warga
Kayong Utara Dihebohkan Dengan Kelahiran Sapi Bermata Satu
Ludi Nurmala menjelaskan bahwa bayi sapi tersebut secara
ilmiah mengalami cyclops syndrome atau
cyclopia yang bisa juga terjadi pada
manusia.
“Itu bisa saja dikarenakan faktor genetik, kelainan kromosom
atau terpapar radiasi. Pernah ada kasus di luar negeri, itu ada domba memakan
tanaman beracun, menyebabkan seperti itu (cyclops
syndrome),” ujarnya, Jumat (11/10/2019).
Ludi turut mengakui bahwa hal serupa juga pernah terjadi di
sejumlah daerah lain. Menurutnya fenomena tersebut merupakan sesuatu yang
wajar.
“Kelahiran anak sapi seperti ini juga pernah terjadi di
daerah lain,” ungkapnya.
Meski demikian, terang Ludi, kejadian kelahiran anak sapi
dengan kondisi tersebut merupakan kali pertama terjadi di Kayong Utara,
sehingga membuat masyarakat heboh.
“Kemarin juga ada kasus kelainan yang cacat ya sapi di
Seponti, ada yang dua kakinya, bahkan ada yang kembar. Itu hal yang wajar kalau
secara keilmuan,” tandasnya. (Adi LC/MHH)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini