Ketapang    

Pemkab Ketapang Dorong Perusahaan Perkebunan Peroleh Sertifikasi RSPO

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 28 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Cargill Bagikan

Sertifikat dan Premi RSPO

KalbarOnline, Ketapang

Sebanyak 3.019 petani plasma binaan dari salah satu perkebunan kelapa

sawit milik Cargill, PT Poliplant Sejahtera (PSA) mendapatkan premi perdana

dari penjualan produk bersertifikasi Roundtable for Sustainable Palm Oil

(RSPO). Hal ini menjadi awal sejarah bagi para petani plasma yang telah

mendapakan sertifikasi RSPO pada Oktober 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, total

premi yang diserahkan kepada petani plasma yakni sebesar Rp500 juta.

Kelompok petani plasma ini merupakan anggota dari delapan

Koperasi Unit Daerah (KUD), yang mengelola 6.231 hektar tanah milik masyarakat

di area perkebunan Cargill. Ini merupakan bukti dari komitmen Cargill untuk

terus mendukung kemajuan para petani plasma, salah satunya dengan membantu para

petani plasma binaan lainnya untuk memperoleh sertifikasi RSPO.

Hingga September 2019, Cargill telah membantu lebih dari 16.500

dari 21.600 petani plasma binaan di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat dalam

meraih sertifikasi RSPO.

Anthony Yeow selaku Presiden Direktur Cargill-Poliplant

Group yang merupakan perusahaan induk PT PSA mengatakan, pihaknya merasa bangga

dapat menyerahkan premi ini kepada mitra petani plasma.

“Dengan membantu petani plasma meningkatkan praktik

pertanian berkelanjutan, mereka mampu meningkatkan produktivitas dan menjadi

bagian dari industri minyak sawit global yang berkelanjutan,” katanya, Senin (28/10/2019).

Diakuisisi oleh Cargil pada tahun 2014, PSA merupakan salah

satu dari lima perkebunan Poliplant Group di Kalimantan Barat yang memperoleh

sertifikasi RSPO pada tahun 2016, termasuk pabrik Siriham dan 4.005 hektar

lahan milik perusahaan. Perkebunan Cargill lainnya di Kalimantan Barat yaitu PT

Harapan Sawit Lestari dan PT. lndo Sawit Kekal memperoleh sertifikasi RSPO

berturut-turut pada tahun 2015 dan 2014. PT Hindoli di Sumatera Selatan

merupakan perkebunan Cargill pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO pada

tahun 2009.

Usai menyerahkan sertifikat RSPO kepada KUD, Anthony menegaskan

bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendampingi agar koperasi tersebut dapat

berjalan sesuai dengan standar RSPO.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi petani sebagai

bentuk kepedulian kami kepada petani agar dapat menjalankan pertanian yang

berkelanjutan. Kami berharap, kerja sama antara koperasi dan perusahaan dapat

terus berlanjut,” tukasnya.

Sementara Sekretaris Daerah Ketapang, Farhan menegaskan

bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mendukung adanya sertifikasi bagi

koperasi perkebunan yang ada di Ketapang. Hal tersebut dianggapnya memiliki

banyak manfaat. Selain dapat meningkatkan pendapatan, sistem kerja yang aman,

juga merupakan program pertanian yang mengedepankan keberlangsungan lingkungan.

“Tantangan hari ini adalah perdagangan hijau. Semua harus

memenuhi standar lingkungan. Supaya bisnis ini berkesinambungan,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, sertifikat RSPO ini adalah sertifikat

yang diakui oleh dunia. Namun, untuk mendapatkan sertifikat tersebut, ada

beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Jika perusahaan ingin bersertifikat

RSPO, maka harus memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Salah satu

perusahaan yang berhasil memperoleh sertifikat RSPO ini adalah Cargill.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga berhasil membina sejumlah

KUD untuk mendapatkan sertifikat RSPO.

“Dengan kesuksesan Cargill ini, Pemda akan mendorong

perusahaan lain yang belum memiliki sertifikat RSPO, kemudian membina

koperasinya untuk memiliki sertifikat RSPO,” jelasnya.

Sertifikat RSPO itu kata kuncinya adalah di perusahaan inti.

Perusahaan inti inilah yang harus menfasilitasi KUD untuk mendapatkan

sertifikat RSPO, karena yang mengetahui itu adalah perusahaan. Dengan demikian,

Pemda Ketapang mendorong perusahaan lain untuk mendapatkan sertifikat RSPO.

Setelah mendapatkan RSPO, baru kemudian membina KUD untuk mendapatkan

sertifikat RSPO.

Sementara Ketua KUD Subur Makmur, Andreas Suherman

mengatakan, pemberian sertifikat dan premi RSPO ini adalah satu dukungan dari

perusahaan bagi praktik pertanian berkelanjutan, serta kemitraan yang sukses.

Melalui praktik pertanian berkelanjutan ini tidak hanya mendapatkan premi, tapi

juga dibantu untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

“Semua ini diharapkan dapat menyukseskan KUD dalam

menjalankan usaha,” ucap Suherman.

Dia menjelaskan, dampak dari mendapatkan sertifikat RSPO

sudah sangat nampak. Misalnya saja dari pola kerja sebelum mendapatkan

pembinaan dari Cargill, sistem kerjanya semrawut. Sehingga petani saat akan

melakukan panen semaunya petani tanpa ada petunjuk yang jelas.

“Namun, dengan adanya pembinaan ini, petani diberikan

pengarahan kapan waktu yang tepat untuk panen sehingga buah yang dipanen

kualitasnya maksimal,” jelasnya.

Termasuk juga alat pelindung diri saat bekerja, lanjutnya,

juga mendapatkan pembenahan. Yang awalnya para pemanen tidak menggunakan

peralatan dan pakaian yang standar, namun setelah dibina oleh perusahaan

standar penggunaan pekaian dan alat dibenahi. Jadi, para pekerja melakukan

panen dilindungi oleh pengaman sehingga tidak mudah terjadi kecelakaan kerja.

“Secara peningkatan pendapatan ada peningkatan, termasuk

juga dana premi. Tentu ini akan mendongkrak pendapatan koperasi dalam

mensejahterakan kelompoknya. Manfaat dari RSPO ini sangat kami rasakan,” pungkasnya.

(Adi

LC)

Artikel Selanjutnya
Wabup Ketapang : Pemuda Harus Tangguh
Senin, 28 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Ibunda Pastor Donatus Tutup Usia, Bupati Rupinus Turut Melayat Sampaikan Belasungkawa
Senin, 28 Oktober 2019

Berita terkait