Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 31 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Warga Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar
dihebohkan dengan tumbuhnya bunga bangkai. Tanaman langka yang berbahasa latin Amorphophallus titanium ini tumbuh dan mekar di pekarangan
halaman rumah dan menjadi tontonan warga sekitar.
Bunga bangkai tersebut tumbuh di pekarangan rumah milik Suriono
(50). Yang mana diakuinya, pertama kali ditemukan oleh sang istri, Sumarni.
Suriono mengaku bahwa bunga bangkai tersebut mekar seminggu yang lalu sejak
ditemukan oleh istrinya.
“Sejak ditemukan, makin lama makin mekar. Seiring dengan
pertumbuhannya, bunga itu menimbulkan bau busuk yang pekat, sampai dikerumuni
lalat-lalat besar,” ujarnya.
Bau busuk menyengat itu, kata Suriono, lantas mengundang warga
setempat untuk melihat bunga berukuran hampir 50 centimeter itu.
“Tentu saja mengundang warga datang, karena baunya yang
tidak enak dicium. Seperti bau bangkai ayam atau bangkai lainnya,” ucapnya.
Awalnya ia tak menyangka bahwa tanaman tersebut merupakan
bunga bangkai, pasalnya selama ia menempati rumah tersebut selama hampir 20
tahun, tanaman itu awalnya hanya tumbuh pohonnya.
“Kita tidak tahu kalau itu bunga bangkai. Kalau pohonnya
sudah lama tumbuh, selama saya tinggal di sini hampir 20 tahun. Jadi baru
seminggu ini mekar bunganya,” tukasnya.
Suriono juga mengakui bahwa sebelumnya bunga serupa telah
tumbuh di tempat lain yakni di belakang rumah adik iparnya sekitar dua tahun
yang lalu.
“Tapi lebih kecil dari ini, baunya juga tidak menyengat. Sudah
ramai warga setempat melihat langsung, karena warga juga bingung dengan bau yang
dikeluarkan bunga ini, tapi asalnya dari mana, ternyata dari bunga ini,”
tandasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Warga Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar
dihebohkan dengan tumbuhnya bunga bangkai. Tanaman langka yang berbahasa latin Amorphophallus titanium ini tumbuh dan mekar di pekarangan
halaman rumah dan menjadi tontonan warga sekitar.
Bunga bangkai tersebut tumbuh di pekarangan rumah milik Suriono
(50). Yang mana diakuinya, pertama kali ditemukan oleh sang istri, Sumarni.
Suriono mengaku bahwa bunga bangkai tersebut mekar seminggu yang lalu sejak
ditemukan oleh istrinya.
“Sejak ditemukan, makin lama makin mekar. Seiring dengan
pertumbuhannya, bunga itu menimbulkan bau busuk yang pekat, sampai dikerumuni
lalat-lalat besar,” ujarnya.
Bau busuk menyengat itu, kata Suriono, lantas mengundang warga
setempat untuk melihat bunga berukuran hampir 50 centimeter itu.
“Tentu saja mengundang warga datang, karena baunya yang
tidak enak dicium. Seperti bau bangkai ayam atau bangkai lainnya,” ucapnya.
Awalnya ia tak menyangka bahwa tanaman tersebut merupakan
bunga bangkai, pasalnya selama ia menempati rumah tersebut selama hampir 20
tahun, tanaman itu awalnya hanya tumbuh pohonnya.
“Kita tidak tahu kalau itu bunga bangkai. Kalau pohonnya
sudah lama tumbuh, selama saya tinggal di sini hampir 20 tahun. Jadi baru
seminggu ini mekar bunganya,” tukasnya.
Suriono juga mengakui bahwa sebelumnya bunga serupa telah
tumbuh di tempat lain yakni di belakang rumah adik iparnya sekitar dua tahun
yang lalu.
“Tapi lebih kecil dari ini, baunya juga tidak menyengat. Sudah
ramai warga setempat melihat langsung, karena warga juga bingung dengan bau yang
dikeluarkan bunga ini, tapi asalnya dari mana, ternyata dari bunga ini,”
tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini