Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 07 November 2019 |
Prosesi pemakaman
Morkes Effendi
KalbarOnline,
Ketapang – Rasa kehilangan atas meninggalnya mantan Bupati Ketapang, Morkes
Effendi tak hanya dirasakan warga Ketapang. Keluarga besar Pemerintah Kabupaten
Ketapang juga merasa kehilangan Morkes yang dinilai merupakan sosok guru
sekaligus orang tua. Hal itu disampaikan Bupati Ketapang, Martin Rantan saat
memberi sambutan dalam prosesi pemakaman Morkes Effendi, Kamis (7/11/2019).
Bupati Martin Rantan yang sengaja hadir menggunakan pakaian
dinas lengkap (PDL) sebagai tanda penghormatan atas meninggalnya pejabat negara
itu mengaku hal itu dilakukannya sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa yang
tulus dan mendalam atas atas berpulangnya Bupati Ketapang periode 2001-2005 dan
2005-2010 itu.

“Beliau ini selaku orang tua kita, guru kita dan pimpinan
kita,” ucapnya.
Orang nomor wahid di Ketapang ini juga menceritakan mengenai
sejarah singkat Morkes Effendi yang kala itu mengawali karir di Pemerintah
Kabupaten Ketapang sebagai Pegawai Negeri Sipil. Morkes Effendi, lanjut Martin,
pernah bertugas di Kecamatan Taya (Matan Hilir Utara), Kuala Satong sebagai Camat
penghubung pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1997.
“Beliau mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kabupaten
Ketapang periode pertama. Periode kedua, beliau menjadi anggota DPRD pada 1992 –
1997. Pada masa itu transisi perubahan dari orde baru ke orde reformasi. Selanjutnya
beliau menjadi anggota DPRD tahun 1999-2004 dan pada tahun 2000-2005 beliau
menjadi Bupati Ketapang pada periode pertama. Berlanjut ke periode kedua sebagai
Bupati Ketapang 2005-2010,” jelasnya.
Menurutnya, banyak karya dan catatan sejarah Morkes Effendi yang
ditulis dalam tinta emas Pemerintah Kabupaten Ketapang. Oleh sebab itu, lanjut
Martin, Pemkab Ketapang mengabadikan nama Morkes Effendi melalui Keputusan
Bupati untuk Jembatan Kuning Kiyai Mangku Negeri Haji Morkes Effendi.
“Masih banyak karya karya indah beliau di Kabupaten ketapang
yang tentunya tidak bisa saya sebutkan di sini. Karena sebagai aparatur sipil
negara, sebagai anggota DPRD dan juga sebagai Bupati,” tandasnya.
Selain Bupati Martin, sejumlah pejabat dan kerabat turut
memberikan sambutan dalam prosesi pemakaman tersebut di antaranya Ketua DPRD Ketapang,
Febriadi, S.Sos, Ketua Harian MABM Ketapang, Junaidi, SP serta putra sulung Morkes
Effendi, Yasir Anshari.
Dalam kesempatan itu, Yasir turut menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat yang mengikuti prosesi
pemakaman almarhum Morkes Effendi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Ketapang periode
2001-2005 dan 2005-2010 menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang pada Rabu (6/11/2019) sekitar pukul 14.05
WIB. Suami anggota DPRD Kalbar, Suma Jenny Heryanti ini meninggal dunia di
usianya ke-68 tahun. (Adi LC)
Prosesi pemakaman
Morkes Effendi
KalbarOnline,
Ketapang – Rasa kehilangan atas meninggalnya mantan Bupati Ketapang, Morkes
Effendi tak hanya dirasakan warga Ketapang. Keluarga besar Pemerintah Kabupaten
Ketapang juga merasa kehilangan Morkes yang dinilai merupakan sosok guru
sekaligus orang tua. Hal itu disampaikan Bupati Ketapang, Martin Rantan saat
memberi sambutan dalam prosesi pemakaman Morkes Effendi, Kamis (7/11/2019).
Bupati Martin Rantan yang sengaja hadir menggunakan pakaian
dinas lengkap (PDL) sebagai tanda penghormatan atas meninggalnya pejabat negara
itu mengaku hal itu dilakukannya sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa yang
tulus dan mendalam atas atas berpulangnya Bupati Ketapang periode 2001-2005 dan
2005-2010 itu.

“Beliau ini selaku orang tua kita, guru kita dan pimpinan
kita,” ucapnya.
Orang nomor wahid di Ketapang ini juga menceritakan mengenai
sejarah singkat Morkes Effendi yang kala itu mengawali karir di Pemerintah
Kabupaten Ketapang sebagai Pegawai Negeri Sipil. Morkes Effendi, lanjut Martin,
pernah bertugas di Kecamatan Taya (Matan Hilir Utara), Kuala Satong sebagai Camat
penghubung pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1997.
“Beliau mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kabupaten
Ketapang periode pertama. Periode kedua, beliau menjadi anggota DPRD pada 1992 –
1997. Pada masa itu transisi perubahan dari orde baru ke orde reformasi. Selanjutnya
beliau menjadi anggota DPRD tahun 1999-2004 dan pada tahun 2000-2005 beliau
menjadi Bupati Ketapang pada periode pertama. Berlanjut ke periode kedua sebagai
Bupati Ketapang 2005-2010,” jelasnya.
Menurutnya, banyak karya dan catatan sejarah Morkes Effendi yang
ditulis dalam tinta emas Pemerintah Kabupaten Ketapang. Oleh sebab itu, lanjut
Martin, Pemkab Ketapang mengabadikan nama Morkes Effendi melalui Keputusan
Bupati untuk Jembatan Kuning Kiyai Mangku Negeri Haji Morkes Effendi.
“Masih banyak karya karya indah beliau di Kabupaten ketapang
yang tentunya tidak bisa saya sebutkan di sini. Karena sebagai aparatur sipil
negara, sebagai anggota DPRD dan juga sebagai Bupati,” tandasnya.
Selain Bupati Martin, sejumlah pejabat dan kerabat turut
memberikan sambutan dalam prosesi pemakaman tersebut di antaranya Ketua DPRD Ketapang,
Febriadi, S.Sos, Ketua Harian MABM Ketapang, Junaidi, SP serta putra sulung Morkes
Effendi, Yasir Anshari.
Dalam kesempatan itu, Yasir turut menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat yang mengikuti prosesi
pemakaman almarhum Morkes Effendi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Ketapang periode
2001-2005 dan 2005-2010 menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang pada Rabu (6/11/2019) sekitar pukul 14.05
WIB. Suami anggota DPRD Kalbar, Suma Jenny Heryanti ini meninggal dunia di
usianya ke-68 tahun. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini