Ketapang    

Bupati Ketapang : Morkes Effendi Sosok Guru Sekaligus Orang Tua

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 07 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Prosesi pemakaman

Morkes Effendi

KalbarOnline,

Ketapang – Rasa kehilangan atas meninggalnya mantan Bupati Ketapang, Morkes

Effendi tak hanya dirasakan warga Ketapang. Keluarga besar Pemerintah Kabupaten

Ketapang juga merasa kehilangan Morkes yang dinilai merupakan sosok guru

sekaligus orang tua. Hal itu disampaikan Bupati Ketapang, Martin Rantan saat

memberi sambutan dalam prosesi pemakaman Morkes Effendi, Kamis (7/11/2019).

Bupati Martin Rantan yang sengaja hadir menggunakan pakaian

dinas lengkap (PDL) sebagai tanda penghormatan atas meninggalnya pejabat negara

itu mengaku hal itu dilakukannya sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa yang

tulus dan mendalam atas atas berpulangnya Bupati Ketapang periode 2001-2005 dan

2005-2010 itu.

Bupati Ketapang, Martin Rantan dan Wakil Bupati Ketapang, Suprapto bersama sejumlah pejabat menghadiri prosesi pemakaman Morkes Effendi
Bupati Ketapang, Martin Rantan dan Wakil Bupati Ketapang, Suprapto bersama sejumlah pejabat menghadiri prosesi pemakaman Morkes Effendi (Foto: Adi LC)

“Beliau ini selaku orang tua kita, guru kita dan pimpinan

kita,” ucapnya.

Orang nomor wahid di Ketapang ini juga menceritakan mengenai

sejarah singkat Morkes Effendi yang kala itu mengawali karir di Pemerintah

Kabupaten Ketapang sebagai Pegawai Negeri Sipil. Morkes Effendi, lanjut Martin,

pernah bertugas di Kecamatan Taya (Matan Hilir Utara), Kuala Satong sebagai Camat

penghubung pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1997.

“Beliau mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kabupaten

Ketapang periode pertama. Periode kedua, beliau menjadi anggota DPRD pada 1992 –

1997. Pada masa itu transisi perubahan dari orde baru ke orde reformasi. Selanjutnya

beliau menjadi anggota DPRD tahun 1999-2004 dan pada tahun 2000-2005 beliau

menjadi Bupati Ketapang pada periode pertama. Berlanjut ke periode kedua sebagai

Bupati Ketapang 2005-2010,” jelasnya.

Menurutnya, banyak karya dan catatan sejarah Morkes Effendi yang

ditulis dalam tinta emas Pemerintah Kabupaten Ketapang. Oleh sebab itu, lanjut

Martin, Pemkab Ketapang mengabadikan nama Morkes Effendi melalui Keputusan

Bupati untuk Jembatan Kuning Kiyai Mangku Negeri Haji Morkes Effendi.

“Masih banyak karya karya indah beliau di Kabupaten ketapang

yang tentunya tidak bisa saya sebutkan di sini. Karena sebagai aparatur sipil

negara, sebagai anggota DPRD dan juga sebagai Bupati,” tandasnya.

Selain Bupati Martin, sejumlah pejabat dan kerabat turut

memberikan sambutan dalam prosesi pemakaman tersebut di antaranya Ketua DPRD Ketapang,

Febriadi, S.Sos, Ketua Harian MABM Ketapang, Junaidi, SP serta putra sulung Morkes

Effendi, Yasir Anshari.

Dalam kesempatan itu, Yasir turut menyampaikan ucapan terima

kasih kepada seluruh pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat yang mengikuti prosesi

pemakaman almarhum Morkes Effendi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Ketapang periode

2001-2005 dan 2005-2010 menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang pada Rabu (6/11/2019) sekitar pukul 14.05

WIB. Suami anggota DPRD Kalbar, Suma Jenny Heryanti ini meninggal dunia di

usianya ke-68 tahun. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Warga Iringi Prosesi Pemakaman Mantan Bupati Ketapang Morkes Effendi
Kamis, 07 November 2019
Artikel Sebelumnya
Pindah ke Maluku, AKBP Yury Nurhidayat Sampaikan Terima Kasih ke Warga Ketapang
Kamis, 07 November 2019

Berita terkait