Sekadau    

Wanita Paruh Baya di Sekadau Tewas Gantung Diri di Pohon Kakao

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 14 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Seorang wanita paruh baya di Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,

Kabupaten Sekadau ditemukan tewas gantung diri di pohon kakao di kebun warga

setempat, Selasa (12/11/2019).

Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Mahap,

Iptu Ambril, SH., M.Ap saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019). Kapolsek mengatakan,

korban bernama Patrisia Heni (45) warga Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,

Kabupaten Sekadau. Korban gantung diri pada pohon di kebun warga setempat yang

berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban.

“Korban pertama

kali ditemukan oleh dua anaknya yakni Supandi dan Yulianti,” ujarnya.

Dijelaskan

Kapolsek, pada Selasa pagi, korban menyampaikan kepada kedua anaknya yakni

Supandi dan Yulianti bahwa dirinya hendak pergi ke ladang. Kemudian kedua

anaknya berangkat ke sekolah. Sementara suami korban yakni Antonius, jelas

Kapolsek, saat kejadian sedang tidak berada di rumah. Diketahui bahwa Antonius

sudah dua hari menginap di ladang.

“Sepulangnya dari sekolah sekitar pukul 12.35 WIB, kedua

anak korban melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka, namun tidak orang di

dalam rumahnya,” jelasnya.

“Di dalam rumah tepatnya di dinding dapur terlihat tulisan

menggunakan arang yang tertulis ‘selamat

udah puas di Cenayan hari saya pergi nong ada uang 50.000 simpa mama di atas

lemari mama berdiam di watas jemadi’,” timpal Kapolsek.

Kedua anak korban lantas pergi ke kebun untuk mencari sang ibu.

Setibanya di kebun, kedua anak korban kaget melihat sang ibu dalam keadaan gantung

diri di dahan pohon Kakao dengan seutas tali yang terbuat dari kulit kayu kepuak

yang terikat di leher korban.

“Mendapati kejadian tersebut kedua anak korban melaporkan

kepada tetangga dan warga sekitar. Sekira pukul 15.00 WIB, anggota Polsek Nanga

Mahap tiba di tempat kejadian,” tutur Kapolsek.

Petugas, lanjut Kapolsek, kemudian melakukan olah TKP di tempat

kejadian. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Secara kasat mata tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan

pada bagian tubuh korban,” ucapnya.

Petugas, jelas Kapolsek, juga telah menjelaskan kepada

keluarga korban, bahwa korban perlu dibawa ke Puskesmas Nanga Mahap untuk

dilakukan visum dan juga dilakukan autopsi.

“Namun pihak keluarga korban menolak,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata Kapolsek, korban

sudah lama menderita sakit kepala dan sudah pernah mengalami hilang ingatan

serta sudah pernah berobat ke Puskesmas Perawatan Jiwa Selalong. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Kontribusi Pemuda Dalam Membangun Ketapang di Era Digital
Kamis, 14 November 2019
Artikel Sebelumnya
Siap Maju di Pilkada Sekadau 2020, Subandrio Ambil Formulir Balon Bupati di PKPI
Kamis, 14 November 2019

Berita terkait