Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 November 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Seorang wanita paruh baya di Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,
Kabupaten Sekadau ditemukan tewas gantung diri di pohon kakao di kebun warga
setempat, Selasa (12/11/2019).
Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Mahap,
Iptu Ambril, SH., M.Ap saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019). Kapolsek mengatakan,
korban bernama Patrisia Heni (45) warga Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,
Kabupaten Sekadau. Korban gantung diri pada pohon di kebun warga setempat yang
berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban.
“Korban pertama
kali ditemukan oleh dua anaknya yakni Supandi dan Yulianti,” ujarnya.
Dijelaskan
Kapolsek, pada Selasa pagi, korban menyampaikan kepada kedua anaknya yakni
Supandi dan Yulianti bahwa dirinya hendak pergi ke ladang. Kemudian kedua
anaknya berangkat ke sekolah. Sementara suami korban yakni Antonius, jelas
Kapolsek, saat kejadian sedang tidak berada di rumah. Diketahui bahwa Antonius
sudah dua hari menginap di ladang.
“Sepulangnya dari sekolah sekitar pukul 12.35 WIB, kedua
anak korban melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka, namun tidak orang di
dalam rumahnya,” jelasnya.
“Di dalam rumah tepatnya di dinding dapur terlihat tulisan
menggunakan arang yang tertulis ‘selamat
udah puas di Cenayan hari saya pergi nong ada uang 50.000 simpa mama di atas
lemari mama berdiam di watas jemadi’,” timpal Kapolsek.
Kedua anak korban lantas pergi ke kebun untuk mencari sang ibu.
Setibanya di kebun, kedua anak korban kaget melihat sang ibu dalam keadaan gantung
diri di dahan pohon Kakao dengan seutas tali yang terbuat dari kulit kayu kepuak
yang terikat di leher korban.
“Mendapati kejadian tersebut kedua anak korban melaporkan
kepada tetangga dan warga sekitar. Sekira pukul 15.00 WIB, anggota Polsek Nanga
Mahap tiba di tempat kejadian,” tutur Kapolsek.
Petugas, lanjut Kapolsek, kemudian melakukan olah TKP di tempat
kejadian. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Secara kasat mata tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan
pada bagian tubuh korban,” ucapnya.
Petugas, jelas Kapolsek, juga telah menjelaskan kepada
keluarga korban, bahwa korban perlu dibawa ke Puskesmas Nanga Mahap untuk
dilakukan visum dan juga dilakukan autopsi.
“Namun pihak keluarga korban menolak,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata Kapolsek, korban
sudah lama menderita sakit kepala dan sudah pernah mengalami hilang ingatan
serta sudah pernah berobat ke Puskesmas Perawatan Jiwa Selalong. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Seorang wanita paruh baya di Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,
Kabupaten Sekadau ditemukan tewas gantung diri di pohon kakao di kebun warga
setempat, Selasa (12/11/2019).
Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Mahap,
Iptu Ambril, SH., M.Ap saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019). Kapolsek mengatakan,
korban bernama Patrisia Heni (45) warga Desa Cenayan, Kecamatan Nanga Mahap,
Kabupaten Sekadau. Korban gantung diri pada pohon di kebun warga setempat yang
berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah korban.
“Korban pertama
kali ditemukan oleh dua anaknya yakni Supandi dan Yulianti,” ujarnya.
Dijelaskan
Kapolsek, pada Selasa pagi, korban menyampaikan kepada kedua anaknya yakni
Supandi dan Yulianti bahwa dirinya hendak pergi ke ladang. Kemudian kedua
anaknya berangkat ke sekolah. Sementara suami korban yakni Antonius, jelas
Kapolsek, saat kejadian sedang tidak berada di rumah. Diketahui bahwa Antonius
sudah dua hari menginap di ladang.
“Sepulangnya dari sekolah sekitar pukul 12.35 WIB, kedua
anak korban melihat pintu rumah dalam keadaan terbuka, namun tidak orang di
dalam rumahnya,” jelasnya.
“Di dalam rumah tepatnya di dinding dapur terlihat tulisan
menggunakan arang yang tertulis ‘selamat
udah puas di Cenayan hari saya pergi nong ada uang 50.000 simpa mama di atas
lemari mama berdiam di watas jemadi’,” timpal Kapolsek.
Kedua anak korban lantas pergi ke kebun untuk mencari sang ibu.
Setibanya di kebun, kedua anak korban kaget melihat sang ibu dalam keadaan gantung
diri di dahan pohon Kakao dengan seutas tali yang terbuat dari kulit kayu kepuak
yang terikat di leher korban.
“Mendapati kejadian tersebut kedua anak korban melaporkan
kepada tetangga dan warga sekitar. Sekira pukul 15.00 WIB, anggota Polsek Nanga
Mahap tiba di tempat kejadian,” tutur Kapolsek.
Petugas, lanjut Kapolsek, kemudian melakukan olah TKP di tempat
kejadian. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Secara kasat mata tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan
pada bagian tubuh korban,” ucapnya.
Petugas, jelas Kapolsek, juga telah menjelaskan kepada
keluarga korban, bahwa korban perlu dibawa ke Puskesmas Nanga Mahap untuk
dilakukan visum dan juga dilakukan autopsi.
“Namun pihak keluarga korban menolak,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata Kapolsek, korban
sudah lama menderita sakit kepala dan sudah pernah mengalami hilang ingatan
serta sudah pernah berobat ke Puskesmas Perawatan Jiwa Selalong. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini