Sekadau    

Panen Cabe Milik Petani Mandiri Sekadau, Ini Pesan Bupati Rupinus

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 01 Desember 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Sekadau – Bupati Sekadau, Rupinus didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan,

Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sekadau, Sandae melakukan panen cabe milik petani

mandiri Sekadau di Pal 4, Jalan Sekadau – Sanggau, Sabtu (30/11/2019) siang.

Diwawancarai usai melakukan panen, Bupati Rupinus meminta agar masyarakat

memiliki pilihan dalam berusaha. Dirinya juga meminta agar masyarakat tak hanya

berfokus pada satu komoditi melainkan harus memiliki inovasi dalam berusaha

sesuai potensi yang ada di daerah masing-masing. Oleh karena itu, ia

menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah mengalihfungsikan lahannya untuk

budidaya cabe sebagai alternatif di tengah anjloknya harga sawit dan karet.

“Sawit harganya kadang tidak menentu, harga karet juga lagi

anjlok, padi juga kadang bermasalah di lahan, jadi diharapkan masyarakat harus

banyak pilihan dalam berusaha. Cabe salah satu alternatif usaha yang cukup

menjanjikan jika dikelola dengan benar,” ujarnya.⁣

Sementara Kepala DKP3 Sekadau, Sandae menegaskan bahwa pihaknya akan

terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pembinaan kepada para petani

lokal Sekadau. Seperti memberikan bantuan berupa alat pertanian dan sebagainya.

Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan para petani dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan.

Terkait komoditi cabe di Sekadau, pihaknya akan terus mengupayakan

agar menjadi komoditi unggulan di Sekadau.

“Kita akan terus pantau perkembangan budidaya cabe ini. Kita juga akan

upayakan pengadaan mesin pompa air agar saat musim kemarau cabe bisa menjadi

komoditi unggulan Sekadau di bidang pertanian,” tukasnya.⁣

Dirinya juga mendorong agar para petani cabe mandiri di Sekadau

membentuk asosiasi petani cabe sebagai wadah pengembangan pertanian cabe di

Sekadau.

Sementara Yudi Setiawan selaku salah satu pemilik kebun cabe menjelaskan

bahwa dalam menanam cabe diperlukan kedisiplinan mulai dari pengolahan lahan

hingga pemeliharaan tanaman baik sebelum dilakukan panen maupun sesudahnya. Sementara

mengenai pupuk dasar, kata dia, harus difermentasi.

“Insektisida dan fungisida juga harus rutin diberikan, minimal seminggu

sekali, jika ini dijaga dengan benar, Insya Allah hasil panennya bisa maksimal,”

tuturnya.

Yudi berujar, tantangan dalam menanam cabe adalah ketika musim

hujan. Karena pada umumnya, tanaman cabe kerap kali terserang jamur sehingga

memerlukan perawatan yang ekstra.

Berkaitan dengan omzet, menurut Yudi tergantung dengan harga

pasar. Saat panen perdana ia bisa meraih keuntungan hingga Rp50 juta. Namun

jika harga sedang turun, omzet yang didapat bisa berkisar Rp30 juta.

“Sekali panen dengan lahan seluas 700 meter persegi ini bisa 300 -

400 kilo, kalau harga sekarang di tingkat petani Rp25 ribu per kilo dan jika

naik bisa mencapai Rp75 ribu,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Makam Raja Pertama Sekadau Dipugar
Minggu, 01 Desember 2019
Artikel Sebelumnya
PT CMI dan RIM Berikan Penghargaan Pada Guru Inspiratif di Air Upas
Minggu, 01 Desember 2019

Berita terkait