Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 02 Desember 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan
Lahan tahun 2019 yang dilangsungkan di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar,
Senin (2/12/2019).
Rapat yang dipimpin Gubernur Kalbar, Sutarmidji itu turut
dihadiri Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana RI, Letnan Jenderal (Letjen)
TNI Doni Monardo, Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar serta jajaran
forkopimda Kalbar lainnya. Hadir pula Sekda Provinsi Kalbar, para Bupati/Wali
Kota se-Kalbar, sejumlah pengusaha perkebunan serta para tamu undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, Gubernur Sutarmidji sempat dibuat
kesal lantaran sejumlah Bupati dan para perwakilan perusahaan perkebunan di
Kalbar tidak hadir dalam rapat yang dinilainya itu penting. Seperti misalnya,
Bupati Ketapang, Martin Rantan yang hanya diwakili oleh pejabat daerah
Pemerintah Kabupaten Ketapang.
“Harusnya Ketapang, Pak Bupatinya hadir langsung. Karena
ketapang ini juara 1 titik api di Kalbar sampai hari ini. Daerah lain nihil
titik api, di Ketapang bisa ada 48 titik api. Saya sengaja tayangkan grafik
titik api di seluruh Kalbar lewat data analytic room supaya masyarakat bisa
tahu daerah mana yang paling banyak titik api. Sementara Kubu Raya, Sintang,
Melawi ini juara 2,” ujarnya.
Di hadapan Kepala BNPB RI, Midji turut menyampaikan bahwa
dalam rapat itu pihaknya turut mengundang para pengusaha perkebunan.
“Di sini juga hadir para pengusaha perkebunan. Ada yang
sudah diberikan sanksi teguran, administrasi dan sebagainya. Saya minta
dicatat, kalau ada yang diundang tapi tak datang, berarti dia tak serius
bersama-sama menangani karhutla,” tegasnya.
Menurut Midji, kehadiran para kepala daerah serta pengusaha
perkebunan sebagai pihak terkait dalam menangani kebakaran hutan dan lahan yang
kerap terjadi di Kalbar sangat penting.
“Ini rangkaian keseriusan kita bersama BNPB untuk menangani
dan antisipasi karhutla ke depan, dengan melakukan evaluasi sejak dini. Ini juga
yang kesekian kalinya Pak Doni (Kepala BNPB RI) hadir di Kalbar, ini patut
diapresiasi dan kita patut berbangga hati, artinya perhatian beliau terhadap
Kalbar sangat luar biasa. Ini juga harus dibarengi dengan kerja kita
menanggulangi karhutla, jangan sampai tidak seimbang dengan seringnya beliau ke
sini. Harus betul-betul serius kita tangani karhutla ini,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan
Lahan tahun 2019 yang dilangsungkan di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar,
Senin (2/12/2019).
Rapat yang dipimpin Gubernur Kalbar, Sutarmidji itu turut
dihadiri Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana RI, Letnan Jenderal (Letjen)
TNI Doni Monardo, Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar serta jajaran
forkopimda Kalbar lainnya. Hadir pula Sekda Provinsi Kalbar, para Bupati/Wali
Kota se-Kalbar, sejumlah pengusaha perkebunan serta para tamu undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, Gubernur Sutarmidji sempat dibuat
kesal lantaran sejumlah Bupati dan para perwakilan perusahaan perkebunan di
Kalbar tidak hadir dalam rapat yang dinilainya itu penting. Seperti misalnya,
Bupati Ketapang, Martin Rantan yang hanya diwakili oleh pejabat daerah
Pemerintah Kabupaten Ketapang.
“Harusnya Ketapang, Pak Bupatinya hadir langsung. Karena
ketapang ini juara 1 titik api di Kalbar sampai hari ini. Daerah lain nihil
titik api, di Ketapang bisa ada 48 titik api. Saya sengaja tayangkan grafik
titik api di seluruh Kalbar lewat data analytic room supaya masyarakat bisa
tahu daerah mana yang paling banyak titik api. Sementara Kubu Raya, Sintang,
Melawi ini juara 2,” ujarnya.
Di hadapan Kepala BNPB RI, Midji turut menyampaikan bahwa
dalam rapat itu pihaknya turut mengundang para pengusaha perkebunan.
“Di sini juga hadir para pengusaha perkebunan. Ada yang
sudah diberikan sanksi teguran, administrasi dan sebagainya. Saya minta
dicatat, kalau ada yang diundang tapi tak datang, berarti dia tak serius
bersama-sama menangani karhutla,” tegasnya.
Menurut Midji, kehadiran para kepala daerah serta pengusaha
perkebunan sebagai pihak terkait dalam menangani kebakaran hutan dan lahan yang
kerap terjadi di Kalbar sangat penting.
“Ini rangkaian keseriusan kita bersama BNPB untuk menangani
dan antisipasi karhutla ke depan, dengan melakukan evaluasi sejak dini. Ini juga
yang kesekian kalinya Pak Doni (Kepala BNPB RI) hadir di Kalbar, ini patut
diapresiasi dan kita patut berbangga hati, artinya perhatian beliau terhadap
Kalbar sangat luar biasa. Ini juga harus dibarengi dengan kerja kita
menanggulangi karhutla, jangan sampai tidak seimbang dengan seringnya beliau ke
sini. Harus betul-betul serius kita tangani karhutla ini,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini