Kubu Raya    

RSUD Kubu Raya Resmi Beroperasi

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 06 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan Bupati Kubu Raya, Muda

Mahendrawan meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kubu Raya. Peresmian

ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh keduanya di RSUD Kubu Raya, Jalan

Sudirman, Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Senin

(6/1/2020) siang.

Sutarmidji mengakui, letak RSUD Kubu Raya sangat strategis,

mengingat secara geografis daerah Kubu Raya sebagian daerah pesisir.

“Ke depan harus dikembangkan ruang rawat inapnya lebih banyak,

begitu juga kelengkapannya,” ujarnya saat diwawancarai usai peresmian.

Adapun lahan yang digunakan untuk pembangunan RSUD Kubu

Raya, Sutarmidji menegaskan, akan dihibahkan Pemerintah Provinsi kepada Pemkab

Kubu Raya untuk digunakan pengembangan RSUD Kubu Raya. Pihaknya juga akan menyiapkan

sekitar 1.000-2.000 meter persegi lahan guna kepentingan pemerintah provinsi ke

depan.

“Silahkan untuk dikembangkan terus, kalaupun untuk meningkatkan

pendapatan medisnya, rumah sakit harus memperbanyak tempat rawat inap

selanjutnya perubahan status menjadi badan layanan umum daerah yang bisa

mengelola anggaran sendiri. Sehingga jasa medisnya bisa dikembalikan kepada

dokter,” tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Muda mengucapkan terima

kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan memberikan dukungan

anggaran untuk mewujudkan bangunan rumah sakit sekaligus alat kesehatannya. Dirinya

juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar yang telah

memberikan izin penggunaan lahan.

“Hal ini menunjukkan adanya kepedulian yang tinggi dari

pemerintah pusat dan provinsi terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat Kubu Raya,” ucapnya.

Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menjelaskan, peresmian

rumah sakit yang unggul dalam pelayanan ibu dan anak itu tidak dapat dilakukan

dalam waktu cepat lantaran cukup banyak kekurangan yang harus dilengkapi.

Bahkan hingga kini, diakuinya, masih ada sejumlah kekurangan yang akan dibenahi

melalui APBD tahun 2020 secara bertahap maupun melalui Dana Alokasi Khusus

(DAK). Pembenahan bertahap dilakukan lantaran menurutnya pemerintah daerah

tidak ingin kehilangan fokus dalam memperkuat pelayanan di tingkat dasar, yakni

puskesmas, pustu dan poskesdes.

“Pembenahan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah. Karena jangan sampai rumah sakit ini pelayanan sama

dengan puskesmas, karena yang seharusnya menjadi pusat rujukan,” tukasnya.

Bupati Kubu Raya pertama ini juga mengungkapkan, masalah kesehatan

yang ada di Kubu Raya dan hal yang menjadi target prioritas untuk diselesaikan

adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta

angka stunting. Terkait persoalan itu, maka RSUD Kubu Raya akan diperkuat dalam

hal pelayanan ibu dan anak tanpa meninggalkan pelayanan medik lainnya.

“Hal ini juga untuk mengantisipasi harapan masyarakat yang

terlalu tinggi akan pelayanan yang paripurna dari sebuah rumah sakit,” imbuhnya.

Dengan kemampuan sumber daya rumah sakit yang terbatas, Muda

menilai perlunya fokus pada hal yang berdampak positif yang luas. Karena itu

disematkan kalimat ‘unggul dalam pelayanan ibu dan anak’ di belakang tulisan

RSUD Kubu Raya. Penyematan kalimat itu diharapkan menjadi spirit untuk fokus

pada upaya menyiapkan ‘Generasi Unggul Indonesia Maju’, sesuai arahan Presiden

Joko Widodo. Sebab, lanjut dia, generasi unggul dimulai dari hulu yakni

mengawal seribu hari pertama kelahiran.

“Kehidupan harus ada jaminan bahwa ibu-anak cukup gizi,

imunisasi lengkap dan sanitasi lingkungan sehat dari mulai periode kehamilan

sampai anak usia dua tahun. Dengan begitu akan lahir generasi unggul Kubu Raya

yang memiliki daya saing,” jelasnya.

Dirinya juga merasa lega setelah proses Instalasi Pengolahan

Air Limbah (IPAL) di RSUD Kubu Raya terpenuhi. Mengingat posisi rumah sakit berada

di dekat dengan Sungai Kapuas.

“Karena di belakang gedung, sungai. Jangan sampai begitu

ingin beroperasi menimbulkan keresahan di warga sekitar, maka dari itu IPAL itu

penting,” jelasnya.

Menurut Muda dengan empat poli spesialis yang ada di rumah sakit

tidak menghilangkan suasana nyaman bagi pasien terlebih RSUD Kubu Raya lebih

unggul dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Bukan berarti kita tidak melayani yang lain tetapi itu (ibu

dan anak) lebih utama. Setelah program dari Bapak Presiden RI, untuk mengatasi

sumber SDM agar benar-benar dilakukan sehingga dapat maksimal dan cepat,”

ujarnya.

Terkait dengan perubahan status hibah, Muda menegaskan akan segera menindaklanjuti ke Pemerintah Provinsi Kalbar. Dengan adanya perubahan status hibah, Muda menilai program-program seperti Alkes dapat diakomodir RSUD Kubu Raya.

“Bahkan seperti yang saya bilang tadi, kita memerlukan pembangunan saung-saung di tepian rumah sakit. Agar lebih menarik, kemudian sisanya bisa dibangun balai pelatihan ataupun asrama perawat baik untuk tenaga honornya maupun ASN-nya, begitu pula untuk rumah inap untuk keluarga pasien agar tidak mengganggu proses kesehatan pasien,” tandasnya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Polres Sekadau Beserta Jajaran Gelar Aksi Tanam Pohon di Lingkungan Mako
Senin, 06 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
MTAMT Lanjutkan Perayaan Maulid Tradisional Keliling ke Desa Nanga Mongko
Senin, 06 Januari 2020

Berita terkait