Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 15 Desember 2025 |
KALBARONLINE.com — Sebanyak 15 warga negara asing (WNA) asal China diduga terlibat aksi penyerangan terhadap petugas keamanan di kawasan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (14/12/2025) sore.
Insiden tersebut menyebabkan kerusakan kendaraan perusahaan dan melibatkan anggota TNI yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan, membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut kejadian terjadi di Desa Pemuatan Batu, Kecamatan Tumbang Titi, sekitar pukul 15.40 WIB.
“Dalam kejadian itu, satu unit mobil dan satu sepeda motor milik perusahaan mengalami kerusakan berat akibat aksi penyerangan oleh WN China,” ujar Imran saat dikonfirmasi wartawan, Minggu.
Menurut Imran, peristiwa bermula ketika petugas pengamanan sipil PT SRM mendeteksi aktivitas penerbangan drone di sekitar area perusahaan sekitar pukul 15.30 WIB. Pada saat yang sama, lima anggota TNI yang tengah melaksanakan latihan dasar satuan (LDS) di lokasi turut membantu melakukan pengejaran terhadap operator drone tersebut.
Sekitar 300 meter dari pintu masuk kawasan tambang, petugas mendapati empat WNA yang diduga menerbangkan drone. Namun, situasi kemudian memanas ketika sebelas WNA lainnya tiba di lokasi dan diduga langsung melakukan penyerangan.
“Mereka membawa senjata tajam, airsoft gun, serta alat setrum. Karena kalah jumlah dan untuk menghindari benturan lebih lanjut, petugas langsung menyelamatkan diri ke dalam area perusahaan,” jelas Imran.
Ia menambahkan, hingga saat ini motif penerbangan drone maupun aksi penyerangan tersebut masih belum diketahui. Pihak perusahaan juga telah mengamankan satu bilah senjata tajam yang diduga digunakan dalam insiden tersebut sebagai barang bukti.
Kapolsek Tumbang Titi, IPTU Made Adyana, turut membenarkan adanya peristiwa tersebut. Meski demikian, ia menyampaikan bahwa hingga Minggu malam, pihak perusahaan belum membuat laporan resmi ke kepolisian.
“Belum ada laporan resmi. Namun situasi saat ini sudah kondusif,” kata Made Adyana.
Ia menambahkan, PT SRM masih berkoordinasi dengan tim kuasa hukum untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Sementara itu, pihak kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pendalaman awal terkait insiden tersebut. (**)
KALBARONLINE.com — Sebanyak 15 warga negara asing (WNA) asal China diduga terlibat aksi penyerangan terhadap petugas keamanan di kawasan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (14/12/2025) sore.
Insiden tersebut menyebabkan kerusakan kendaraan perusahaan dan melibatkan anggota TNI yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan, membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut kejadian terjadi di Desa Pemuatan Batu, Kecamatan Tumbang Titi, sekitar pukul 15.40 WIB.
“Dalam kejadian itu, satu unit mobil dan satu sepeda motor milik perusahaan mengalami kerusakan berat akibat aksi penyerangan oleh WN China,” ujar Imran saat dikonfirmasi wartawan, Minggu.
Menurut Imran, peristiwa bermula ketika petugas pengamanan sipil PT SRM mendeteksi aktivitas penerbangan drone di sekitar area perusahaan sekitar pukul 15.30 WIB. Pada saat yang sama, lima anggota TNI yang tengah melaksanakan latihan dasar satuan (LDS) di lokasi turut membantu melakukan pengejaran terhadap operator drone tersebut.
Sekitar 300 meter dari pintu masuk kawasan tambang, petugas mendapati empat WNA yang diduga menerbangkan drone. Namun, situasi kemudian memanas ketika sebelas WNA lainnya tiba di lokasi dan diduga langsung melakukan penyerangan.
“Mereka membawa senjata tajam, airsoft gun, serta alat setrum. Karena kalah jumlah dan untuk menghindari benturan lebih lanjut, petugas langsung menyelamatkan diri ke dalam area perusahaan,” jelas Imran.
Ia menambahkan, hingga saat ini motif penerbangan drone maupun aksi penyerangan tersebut masih belum diketahui. Pihak perusahaan juga telah mengamankan satu bilah senjata tajam yang diduga digunakan dalam insiden tersebut sebagai barang bukti.
Kapolsek Tumbang Titi, IPTU Made Adyana, turut membenarkan adanya peristiwa tersebut. Meski demikian, ia menyampaikan bahwa hingga Minggu malam, pihak perusahaan belum membuat laporan resmi ke kepolisian.
“Belum ada laporan resmi. Namun situasi saat ini sudah kondusif,” kata Made Adyana.
Ia menambahkan, PT SRM masih berkoordinasi dengan tim kuasa hukum untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Sementara itu, pihak kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pendalaman awal terkait insiden tersebut. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini