Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 05 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Kemacetan di Kota Makassar selalu menjadi perbincangan dan permasalahan yang tak kunjung usai. Tingginya volume kendaraantidak mampu ditampung ruas jalan.
Selain itu, kemacetan tidak hanya disebabkan tingginya volume kendaraan. Faktor lain kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas dan adanya jasa perputaran kendaraan atau pak ogah.
“Jadi soal kemacetan itu banyak sekali faktornya, salah satunya karena kurangnya tempat parkir sehingga banyak orang yang parkir di tepi jalan, jadi memang mencari spot parkir,” kata Jasman Launtu, Kepala Bidang Moda dan Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar saat menggelar dialog rutin dengan tema meretas kemacetan di Kota Makassar, di Hotel Almadera, (5/3/2020).
Terkait kurangnya kesadaran masyarakat berlalu lintas, Jasman mengaku heran dengan ketidakjeraan masyarakat. Pasalnya usai mendapat teguran bahkan penggembokan ban mobil atau motor tidak membuat efek jera bagi masyarakat.
Emy Hartati, Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar mengatakan hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan Dishub, PD Parkir dan stackholder lainnya. Namun ia mengaku terkait kemacetan di pagi dan sore hari, pihaknya masih akan melakukan imbauan kepada masyarakat.
“Di sini penting sekali kesadaran masyarakat dalam kedisiplinan berlalu lintas, tapi kalau memang sudah tidak bisa diatasi kita akan lakukan penegakan hukum.” tutupnya. (iqbal/fajar)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Kemacetan di Kota Makassar selalu menjadi perbincangan dan permasalahan yang tak kunjung usai. Tingginya volume kendaraantidak mampu ditampung ruas jalan.
Selain itu, kemacetan tidak hanya disebabkan tingginya volume kendaraan. Faktor lain kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas dan adanya jasa perputaran kendaraan atau pak ogah.
“Jadi soal kemacetan itu banyak sekali faktornya, salah satunya karena kurangnya tempat parkir sehingga banyak orang yang parkir di tepi jalan, jadi memang mencari spot parkir,” kata Jasman Launtu, Kepala Bidang Moda dan Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar saat menggelar dialog rutin dengan tema meretas kemacetan di Kota Makassar, di Hotel Almadera, (5/3/2020).
Terkait kurangnya kesadaran masyarakat berlalu lintas, Jasman mengaku heran dengan ketidakjeraan masyarakat. Pasalnya usai mendapat teguran bahkan penggembokan ban mobil atau motor tidak membuat efek jera bagi masyarakat.
Emy Hartati, Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar mengatakan hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan Dishub, PD Parkir dan stackholder lainnya. Namun ia mengaku terkait kemacetan di pagi dan sore hari, pihaknya masih akan melakukan imbauan kepada masyarakat.
“Di sini penting sekali kesadaran masyarakat dalam kedisiplinan berlalu lintas, tapi kalau memang sudah tidak bisa diatasi kita akan lakukan penegakan hukum.” tutupnya. (iqbal/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini