Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 06 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA — Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gowa. Petani pun tampaknya bakal merugi.
Daeng Nya’la membeberkan kisahnya sebagai petani, saat sawah dengan luas puluhan hektare miliknya di Kecamatan Bontomarannu terendam banjir.
Dia mengaku pasrah karena terancam gagal panen. Banjir membuat penghasilannya sebagai petani terganggu.
“Ada 42 hektare sawah saya terendam banjir. Jelas saya terancam gagal panen kalau begini,” katanya, sambil memikul barang bawaan miliknya, saat ditemui di lokasi, Jumat (6/3/2020).
Kata dia, banjir melanda setelah dua hari dua malam hujan lebat mengguyur Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu.
Air datang menggenangi sawah miliknya. Itu akibat selokan yang berada dekat jalan Poros Malino, Kecamatan Bontomatannu terlalu kecil.
“Ada juga sebuah sungai yang meluap hingga sempat merendam sawah dan rumah warga di lokasi,” tambahnya.
Ketinggian air saat pagi hari tadi setinggi lutut orang dewasa. Tetapi hingga sore ini pukul 15.00 Wita, air mulai surut.
Tetapi warga masih khawatir. Banjir kembali meninggi jika hujan lebat kembali mengguyur dalam waktu yang cukup lama.
“Ada 10 rumah terendam. Air sungai di sebelah meluap dan selokan dekat jalan poros sempit, menyumbat air hujan yang datang,” kata Taufik Daeng Tula, salah seorang warga saat ditemui di lokasi. (Agus)
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA — Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gowa. Petani pun tampaknya bakal merugi.
Daeng Nya’la membeberkan kisahnya sebagai petani, saat sawah dengan luas puluhan hektare miliknya di Kecamatan Bontomarannu terendam banjir.
Dia mengaku pasrah karena terancam gagal panen. Banjir membuat penghasilannya sebagai petani terganggu.
“Ada 42 hektare sawah saya terendam banjir. Jelas saya terancam gagal panen kalau begini,” katanya, sambil memikul barang bawaan miliknya, saat ditemui di lokasi, Jumat (6/3/2020).
Kata dia, banjir melanda setelah dua hari dua malam hujan lebat mengguyur Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu.
Air datang menggenangi sawah miliknya. Itu akibat selokan yang berada dekat jalan Poros Malino, Kecamatan Bontomatannu terlalu kecil.
“Ada juga sebuah sungai yang meluap hingga sempat merendam sawah dan rumah warga di lokasi,” tambahnya.
Ketinggian air saat pagi hari tadi setinggi lutut orang dewasa. Tetapi hingga sore ini pukul 15.00 Wita, air mulai surut.
Tetapi warga masih khawatir. Banjir kembali meninggi jika hujan lebat kembali mengguyur dalam waktu yang cukup lama.
“Ada 10 rumah terendam. Air sungai di sebelah meluap dan selokan dekat jalan poros sempit, menyumbat air hujan yang datang,” kata Taufik Daeng Tula, salah seorang warga saat ditemui di lokasi. (Agus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini