Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 15 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Sejumlah peternak unggas di distrik Belagavi dan Kolar, India, nampaknya mulai ‘frustasi’ dengan anjloknya harga ayam di pasaran, yang diakibatkan mewabahnya virus corona. Akibatnya, mereka pun “menguburkan” ayam-ayamnya.
Video ribuan ekor ayam yang akan “dikubur” tersebut dalam beberapa waktu langsung viral setelah diunggah salah satu pemilik akun twitter @nkaggeere.
Sementara itu, berdasarkan pemberitaan yang dimuat di salah satu portal online, deccanherald.com, salah seorang pemilik ribuan ayam itu bernama Nazeer Makandar. Ia merupakan peternak di Lolsur. Ia mengatakan mengubur ayam ternaknya hidup-hidup karena dia tidak mampu membeli biaya pakan yang dibutuhkan untuk ayam-ayam tersebut. Sementara harga ayam di pasaran, menurutnya, tidak bisa diharapkan sejak pecahnya #covid-19.
“Sejak wabah Covid-19, ada desas-desus bahwa mengkonsumsi ayam akan menyebabkan penyebaran penyakit. Dengan desas-desus yang beredar di media sosial, orang lebih memilih untuk menahan diri makan ayam, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan harga,” katanya.
Makandar meminta bantuan JCB untuk menggali lubang besar di desa dan mengubur sekitar 6.500 ekor ayam hidup itu. Dia mengatakan harga satu kilo ayam saat ini hanya Rs 8, sedangkan pakan yang dibutuhkan untuk meningkatkan berat ayam membutuhkan biaya Rs 50.
Yet another farmer Prakash from Bidanagere village in #Kunigal taluk of #Tumakuru district buried over 10,000 #chicken overnight, citing slump in the price of chicken due to #Coronavirus. #COVID19 #CoronaOutbreak #poultry #health #Birds @DeccanHerald @CMofKarnataka @mani1972ias pic.twitter.com/tggjZgwQPM
— Niranjan Kaggere (@nkaggere) March 13, 2020
Di Bangarapet, kondisi sama juga terjadi. Sekitar 9.500 ayam dikubur hidup-hidup karena penurunan harga yang tajam. Peternakan itu milik Ramachandra Reddy dari Bangarapet dan dioperasikan oleh Satish dari K R Puram, Bengaluru, berdasarkan kontrak yang ada.[asa]
A dejected farmer Nazeer Makandar from Lolasoora village in #Gokak, #Belagavi decided to bury #chicken from his #poultry farm, following steep fall in price due to #CoronavirusOutbreak. @DeccanHerald @CMofKarnataka @mani1972ias #Coronavid19
Nazeer Makandar pic.twitter.com/OExEPM39ay
— Niranjan Kaggere (@nkaggere) March 10, 2020
KalbarOnline.com – Sejumlah peternak unggas di distrik Belagavi dan Kolar, India, nampaknya mulai ‘frustasi’ dengan anjloknya harga ayam di pasaran, yang diakibatkan mewabahnya virus corona. Akibatnya, mereka pun “menguburkan” ayam-ayamnya.
Video ribuan ekor ayam yang akan “dikubur” tersebut dalam beberapa waktu langsung viral setelah diunggah salah satu pemilik akun twitter @nkaggeere.
Sementara itu, berdasarkan pemberitaan yang dimuat di salah satu portal online, deccanherald.com, salah seorang pemilik ribuan ayam itu bernama Nazeer Makandar. Ia merupakan peternak di Lolsur. Ia mengatakan mengubur ayam ternaknya hidup-hidup karena dia tidak mampu membeli biaya pakan yang dibutuhkan untuk ayam-ayam tersebut. Sementara harga ayam di pasaran, menurutnya, tidak bisa diharapkan sejak pecahnya #covid-19.
“Sejak wabah Covid-19, ada desas-desus bahwa mengkonsumsi ayam akan menyebabkan penyebaran penyakit. Dengan desas-desus yang beredar di media sosial, orang lebih memilih untuk menahan diri makan ayam, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan harga,” katanya.
Makandar meminta bantuan JCB untuk menggali lubang besar di desa dan mengubur sekitar 6.500 ekor ayam hidup itu. Dia mengatakan harga satu kilo ayam saat ini hanya Rs 8, sedangkan pakan yang dibutuhkan untuk meningkatkan berat ayam membutuhkan biaya Rs 50.
Yet another farmer Prakash from Bidanagere village in #Kunigal taluk of #Tumakuru district buried over 10,000 #chicken overnight, citing slump in the price of chicken due to #Coronavirus. #COVID19 #CoronaOutbreak #poultry #health #Birds @DeccanHerald @CMofKarnataka @mani1972ias pic.twitter.com/tggjZgwQPM
— Niranjan Kaggere (@nkaggere) March 13, 2020
Di Bangarapet, kondisi sama juga terjadi. Sekitar 9.500 ayam dikubur hidup-hidup karena penurunan harga yang tajam. Peternakan itu milik Ramachandra Reddy dari Bangarapet dan dioperasikan oleh Satish dari K R Puram, Bengaluru, berdasarkan kontrak yang ada.[asa]
A dejected farmer Nazeer Makandar from Lolasoora village in #Gokak, #Belagavi decided to bury #chicken from his #poultry farm, following steep fall in price due to #CoronavirusOutbreak. @DeccanHerald @CMofKarnataka @mani1972ias #Coronavid19
Nazeer Makandar pic.twitter.com/OExEPM39ay
— Niranjan Kaggere (@nkaggere) March 10, 2020
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini