Nasional    

Siaga Pandemic Virus Corona, Mentan SYL Jamin Pasokan Cabai dan Bawang Aman

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Jumat, 20 Maret 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KalbarOnline.com,

JAKARTA—Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau SYL memerintahkan

jajaran di Kementerian Pertanian segera menentukan subyek persoalan pangan yang

harus ditangani secara cepat. Langkah ini perlu mengingat satu bulan ke depan

Indonesia akan menghadapi bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2020.

“Saya minta

kita segera identifikasi wilayah yang

berpotensi kekurangan pasokan, lalu tentukan cara pengendaliannya. Karena itu,

kita perlu menentukan metodologi yang benar agar pasar berjalan dengan baik,” kata

Mentan saat menghadiri rapat Koordinasi Ketersediaan Komoditas Hortikultura

Strategis 2020 di Ditjen Horti, Pasar Minggu, Jumat, 13 Maret hari ini.

Rakor yang

dihadiri oleh petani champion, pedagang dan pengusaha aneka cabai dan bawang

merah diharapkan secara aktif selama 2 (dua) bulan ke depan dapat mengorbankan

kepentingan “kita” untuk rakyat Indonesia. “Kita harus penuhi dulu kebutuhan

perut rakyat,” tegas mantan gubernur Sulsel tersebut.

Sebagai

catatan, ketersediaan pangan untuk Maret-Mei mendatang masih berada di level

aman. Neraca kumulatif sampai dengan bulan Mei untuk bawang merah berkisar 240

ribu ton lebih. Sementara untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing 33

ribu ton dan 68 ribu ton.

“Jadi tidak

perlu ragu berlebihan dalam menghadapi hari raya. Bawang merah saya jamin,

cabai saya jamin dan bawang putih Insya Allah tidak bersoal. Hari ini saya mau

melihat bahwa Indonesia tidak goyang dengan krisis apapun. Intinya bulan

Ramadan ini, selain kita beramal, kita harus menjamin ketersediaan rakyat aman,”

ujarnya.

Di tempat

yang sama, Dirjen Hortikukultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto memastikan

akan melaksanakan arahan Mentan dalam memonitoring semua kebutuhan rakyat

menjelang dan sesudah hari raya besar Idul Fitri 2020 mendatang.

“Secara

keseluruhan kebutuhan jelang bulan puasa dan hari raya besar lainya aman dan

terkendali. Walau begitu, kami akan terus memonitoring dan mengimplementasikan

arahan pak Menteri untuk menjamin kebutuhan masyarakat,” katanya.

Masyarakat

dihimbau untuk tidak panik akan harga bawang merah. Harga akan berangsur normal

karena suplai bawang merah ke pasaran akan bertambah seiring dengan panen

bawang merah pada akhir Maret 2020.

Berdasarkan

Early Warning System untuk komoditas bawang merah terhitung aman untuk memenuhi

kebutuhan nasional sebanyak 113 ribuan setiap bulannya. Begitupun aneka cabai

dengan kebutuhan total 90 ribu ton per bulan.

Sedangkan

untuk bawang putih, Kementerian Pertanian telah menerbitkan lebih dari 200 ribu

ton Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) nya. “Stock bawang putihpun

masih kategori aman, asal impor segera direalisasikan. Jangan ada yang menahan

atau mengulur waktu impornya,” tegas Prihasto.

Pengamanan

Jabodetabek tidak luput dari perhatian Pemerintah. Bawang merah siap dipasok

dari 16 Kabupaten Sentra untuk memenuhi kebutuhan sebesar 13 ribu ton per

bulan. Prognosa panen bawang merah pada maret 2020 untuk wilayah Brebes

sebanyak 845 ton, Pamekasan 229 ton, Bima 374 ton, Cirebon 747 ton, Garut 662

ton, Nganjuk 612 ton, Bandung 1.069 ton, Malang 2.046 ton, Pati 725 ton, Temanggung 321 ton,

Probolinggo 403 ton, Demak 476 ton, Lombok Timur 706 ton, Grobogan 809 ton,

Kulonprogo 193 ton dan Majalengka 357 ton. Sehingga pada bulan maret 2020 ini

terdapat total produksi 51.500 ton bawang merah dari 16 sentra. Untuk total

kebutuhan bawang merah sebanyak 10.575 ton sehingga masih ada surplus sebanyak

40.925 ton di bulan akhir Maret.

Berdasarkan

pantauan petugas informasi pasar di beberapa daerah, harga bawang merah di

tingkat petani stabil dengan ratarata kisaran harga 15.000-Rp 29.000, di

wilayah Tegal yaitu Rp 20.000, Brebes Rp 21.000, Solok Rp 23.000, Temanggung Rp

16.000, Bangli Rp 19.000, Tapin Rp 20.000, Bima di kecamatan Parado Rp 15.000

dan tingkat ecerannya Rp 20.000, Majene Rp 20.000 dan ecerannya Rp 25.000.

Sedangkan di Pasar Induk Kramat Jati per 16 Maret 2020 harga bawang merah Rp

23.000, tidak ada kenaikan yang tajam sejak awal maret 2020 berkisar Rp

22.000-Rp 25.000.

Prihasto

juga kembali mengingatkan agar di tengah ancaman wabah corona ini masyarakat

tidak lantas panik dan khawatir berlebihan tidak kebagian cabai dan bawang. Menurutnya,

pasokan saat ini tersedia.

“Pasokan

kami cukup dan harga pun masih normal, tolong jangan ada yang coba-coba

berspekulasi dan ujungnya merugikan masyarakat. Kami bersama Satgas Pangan dan

pihak lainnya terus berkoordinasi untuk

menjamin pasokan terus aman,” tegasnya. (rls)

Artikel Selanjutnya
Begini Suasana Jemaah Ijtima di Hotel Milik Pemprov Sulsel
Jumat, 20 Maret 2020
Artikel Sebelumnya
Yayasan Graisena Siap Bantu Keluarga Yang Terpapar Corona
Jumat, 20 Maret 2020

Berita terkait