Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 24 Maret 2020 |
KalbarOnline, Sekadau – Masyarakat suku Dayak yang ada di Kabupaten Sekadau menggelar ritual adat tolak bala di rumah Betang Youth Center Senin siang (23/3/2020). Ritual tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sekadau dilaksanakan oleh Tariu Borneo Bangkule Rajank Sekadau dan diketahui oleh Dewan Adat Dayak Sekadau (DAD).
“Ritual tolak bala ini kita lakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona,” kata Welbertus Willy, Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau.
Willy menegaskan, melalui tolak bala tersebut, pihaknya meminta kepada Tuhan agar virus corona tertolak penyebarannya di Sekadau.
“Ritual tolak bala seperti itu memang sudah sering dilakukan jika ada wabah penyakit atau wabah lainnya yang menyebar,” ujarnya.
“Memang sejak jauh hari kita sudah berkeinginan melakukan tolak bala. Selain itu, ritual ini juga sejalan dengan arahan MADN (Majelis Adat Dayak Nasional),” tambah Willy.
Sementara Sekundus selaku Ketua Tariu Borneo Sekadau mengatakan Ritual tolak bala yang dinamakan Adat Penyapat Virus Corona itu dilakukan dengan sejumlah perlengkapan adat, baik pakaian, makanan, hingga minuman tuak tradisional.
“Ini bentuk penghormatan kepada leluhur kami,” kata Sekundus.
Sekundus melanjutkan, ritual tolak bala itu dilakukan dengan menggunakan adat sub suku Dayak Ketungau. Hal tersebut dikarenakan suku Ketungau merupakan suku Dayak yang dominan tinggal di Kota Sekadau dan sekitarnya.
“Untuk dana yang kita gunakan merupakan sumbangan dari para donatur,” papar Sekundus.
Sementara itu Bupati Sekadau, Rupinus yang turut hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ritual adat tolak bala tersebut.
“Kita dari pemerintah mendukung penuh kegiatan ritual adat tolak bala tersebut. Karena itu merupakan salah satu tradisi turun temurun yang dilakukan apabila ada penyakit atau wabah yang menyebar. Sehingga, menurut kepercayaan orang Dayak, ritual adat ini dilakukan,” kata Rupinus.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik terhadap virus tersebut. Namun, ia menghimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dan selalu cuci tangan dengan sabun.
“Kita juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dan juga selalu menjaga kesehatan, selalu cuci tangan yang bersih. Supaya, ratai virus ini dapat terputus dengan cepat,” tandasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Masyarakat suku Dayak yang ada di Kabupaten Sekadau menggelar ritual adat tolak bala di rumah Betang Youth Center Senin siang (23/3/2020). Ritual tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sekadau dilaksanakan oleh Tariu Borneo Bangkule Rajank Sekadau dan diketahui oleh Dewan Adat Dayak Sekadau (DAD).
“Ritual tolak bala ini kita lakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona,” kata Welbertus Willy, Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau.
Willy menegaskan, melalui tolak bala tersebut, pihaknya meminta kepada Tuhan agar virus corona tertolak penyebarannya di Sekadau.
“Ritual tolak bala seperti itu memang sudah sering dilakukan jika ada wabah penyakit atau wabah lainnya yang menyebar,” ujarnya.
“Memang sejak jauh hari kita sudah berkeinginan melakukan tolak bala. Selain itu, ritual ini juga sejalan dengan arahan MADN (Majelis Adat Dayak Nasional),” tambah Willy.
Sementara Sekundus selaku Ketua Tariu Borneo Sekadau mengatakan Ritual tolak bala yang dinamakan Adat Penyapat Virus Corona itu dilakukan dengan sejumlah perlengkapan adat, baik pakaian, makanan, hingga minuman tuak tradisional.
“Ini bentuk penghormatan kepada leluhur kami,” kata Sekundus.
Sekundus melanjutkan, ritual tolak bala itu dilakukan dengan menggunakan adat sub suku Dayak Ketungau. Hal tersebut dikarenakan suku Ketungau merupakan suku Dayak yang dominan tinggal di Kota Sekadau dan sekitarnya.
“Untuk dana yang kita gunakan merupakan sumbangan dari para donatur,” papar Sekundus.
Sementara itu Bupati Sekadau, Rupinus yang turut hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ritual adat tolak bala tersebut.
“Kita dari pemerintah mendukung penuh kegiatan ritual adat tolak bala tersebut. Karena itu merupakan salah satu tradisi turun temurun yang dilakukan apabila ada penyakit atau wabah yang menyebar. Sehingga, menurut kepercayaan orang Dayak, ritual adat ini dilakukan,” kata Rupinus.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik terhadap virus tersebut. Namun, ia menghimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dan selalu cuci tangan dengan sabun.
“Kita juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dan juga selalu menjaga kesehatan, selalu cuci tangan yang bersih. Supaya, ratai virus ini dapat terputus dengan cepat,” tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini